You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Karya ini lahir dari keprihatinan dan semangat untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan bangsa dan peradaban dunia. Di era globalisasi, industrialisasi dan perkembangan teknologi digital yang semakin pesat, masyarakat Indonesia dihadapkan pada tantangan yang tidak mudah diatasi. Isu-isu seperti radikalisme, kesenjangan sosial, kerusakan lingkungan, dan pergeseran nilai-nilai tradisional menuntut respons yang bijaksana dan strategis. Sebagai contoh, menurut data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), hingga tahun 2022 terdapat peningkatan aktivitas radikalisme di media sosial, yang mencapai 600 ribu konten bermuatan ekstremisme. Hal ini menunjukkan bahwa radikalisme masih menjadi ...
None
Tulisan dalam buku sederhana ini tidak berupaya mengupas tuntas hiruk pikuk digitalisasi. Tulisan-tulisan dalam buku ini sekedar memberi warna bagaimana arus deras informasi yang sangat dahsyat serta mempengaruhi perilaku masyarakat. Khususnya masyarakat pendidikan agar menjadi adapter dan adopter setia atas perubahan yang terjadi. Sehingga disrupsi di bidang pendidikan tetap bisa berdiri kokoh di atas nilai-nilai kebenaran. Dunia pendidikan tidak terjebak dalam irama permainan zaman. Artinya, dunia pendidikan tetap menempatkan diri bukan bagaimana kita mengikuti ilmu, tetapi biarlah ilmu yang tetap mengikuti kita. Madrasah, sebagai lembaga pendidikan harus bangkit dari tidur panjangnya. Mad...
Pendidikan dan moral merupakan dua aspek yang memiliki relasi secara kausalitas. Ketika terjadi peningkatan kasus dekadensi moral, maka di sisi lain dapat dipastikan telah terjadi penurunan capaian kualitas dalam pendidikan. Sebagaimana yang terjadi di beberapa tahun terakhir ini. Kasus kriminalitas, pelanggaran hak asasi, kekerasan di kalangan pelajar hingga kasus pelecehan seksual sudah menjadi headline dalam beberapa media yang tidak ada habis- nya. Realitas semacam itu tentu memiliki gap kontradiktif dengan idealisme tentang tujuan pendidikan pada umumnya, yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak ...
This new volume of work highlights the distinctiveness of child SLA through a collection of different types of empirical research specific to younger learners. Characteristics of children’s cognitive, emotional, and social development distinguish their experiences from those of adult L2 learners, creating intriguing issues for SLA research, and also raising important practical questions regarding effective pedagogical techniques for learners of different ages. While child SLA is often typically thought of as simple (and often enjoyable and universally effortless), in other words, as “child’s play”, the complex portraits of young second language learners which emerge in the 16 papers collected in this book invite the reader to reconsider the reality for many younger learners. Chapters by internationally renowned authors together with reports by emerging researchers describe second and foreign language learning by children ranging from pre-schoolers to young adolescents, in home and school contexts, with caregivers, peers, and teachers as interlocutors.
This book offers a comprehensive framework for the assessment of young language learners.
Traces the recent evolution of international terrorism against civilian and U.S. military targets, looks ahead to where terrorism is going, and assesses how it might be contained. The authors consider the threat of information-based terrorism and of weapons of mass destruction, with an emphasis on how changes in the sources and nature of terrorism may affect the use of unconventional terror. The authors propose counterterrorism strategies that address the growing problem of homeland defense.
Anna, Elsa and all their friends are back for another epic adventure! Follow their story as they journey far from home. What will they discover along the way?
Human capital is an important factor for economic growth in South Asia. Between 1981 and 2010, human capital contributed about 22% of annual gross domestic product per worker growth in India. During the same period, it contributed around 21% in Bangladesh, and 16% in Sri Lanka. However, education and skills remain the binding constraint. Raising the quality of education and skills in South Asia's workforce can play a critical role in catching up to the level of development of the People's Republic of China, the Republic of Korea, and other successful Southeast Asian economies. This study reviews the development of human capital in South Asia and analyzes contributing factors to human development including policies and strategies that countries in South Asia follow.