You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
'Katanya, keluarga adalah tempat ternyaman untuk berkeluh-kesah. Faktanya, keluargalah tempat pertama penoreh luka, sehingga rumah menjadi tempat yang enggan untukku singgah.' Indi Agustin seorang gadis berusia 28 tahun yang seharusnya memiliki masa muda yang indah penuh warna, seketika sirna saat mengetahui keluarganya yang tidak lagi utuh. Tepat di hari itu, hari di mana Indi merasakan sakit hati akibat pengkhianatan kekasihnya, Indi juga harus merasakan sakit yang diberikan sang Ayah. Entah apa yang sedang Tuhan rencanakan, sehingga memberikan luka bertubi-tubi kepada Indi. Bagaimana Indi harus menghadapi kenyataan hidupnya yang pahit? Akankah Indi mampu melewati semuanya sendiri, atau lebih memilih untuk menyerah?
Ada seorang gadis bernama Dinda yang sudah di tuntut keluarganya untuk menikah dan memberikan keturunan, tapi Dinda masih sibuk bekerja dan mengejar cita-citanya menjadi designer terkenal. Namun, keluarganya terus saja menuntut Dinda untuk menikah, dan akhirnya Dinda pergi berlibur ke Jepang untuk menenangkan pikirannya. Sampai di Jepang, Dinda bertemu kembali dengan mantannya yang bernama Agus. Di sana Dinda mengajak mantannya untuk menikah, lucu bukan? "Mas, nikah yuk!" Dinda mengajak mantannya untuk menikah. "HAH? NIKAH?" Agus sangat terkejut. "Iya nikah, aku pengen punya anak loh, Mas, yuk nikah!" Dinda terus saja mengajak mantannya menikah. Sepertinya urat malunya Dinda sudah putus, tapi mau bagaimana lagi? Dinda sudah di tuntut oleh keluarganya. Lalu, akankah Agus menikahi Dinda?
"Maukah kamu menikah denganku?" Seorang laki-laki tampan dengan kedua mata sipit tengah berlutut di hadapan Leoni. Berlutut dengan membawa cincin didalam kotak. "Sebuah ... Agus, apa yang kau lakukan?" Leoni tengah gugup. "Aku, ingin menikahimu agar tidak ada laki-laki lain yang menyakitimu," ucap Agus yang masih berlutut di depannya. Tepat hari itu. Hari dimana Leoni merasakan sakit untuk kesekian kalinya, oleh seorang laki-laki yang bernama Bagas Pangestu. Laki-laki yang selalu menuntut dirinya untuk berubah menjadi orang lain. Leoni tidak pernah mau merubah dirinya hanya untuk mendapatkan cinta atau status dari laki-laki. Karena menurutnya, cinta itu tidak pernah bisa di paksakan atau di rubah dengan apapun. Sama seperti yang saat ini Leoni rasakan, saat seseorang tengah melamarnya di sebuah pantai indah. Pantai yang selalu menjadi saksi ketika dirinya tengah menangis dan mengadu masa sulit akan hidup dan asmara yang tengah ia jalani. Lalu, akankah Leoni menerima Agus? Akankah Leoni membuka hatinya kembali setelah melupakan Bagas?
"Aku akan menikahimu kalau kita sudah melakukan tes DNA," ucap Yoongi dengan begitu santai. "KYA! SHIBAL SAEKKIYA!" Yumna berteriak dengan mengumpat di depan pria yang selama ini sudah bersamanya selama 7 tahun terakhir. Saat ini Yumna ingin sekali menghajar wajah tampan Yoongi, tapi Yumna mencoba menahan emosinya, karena biar bagaimanapun Yoongi adalah Ayah biologis dari anak yang sedang di kandung olehnya. Yumna tidak menyangka jika Yoongi akan mengucapkan itu padanya. Jadi, selama ini Yoongi menganggap Yumna apa? Wanita gampangan? Ya Tuhan. Yumna benar-benar kecewa dengan Yoongi yang selama 7 tahun sudah bersama-sama. Apakah Yumna akan mempertahankan kandungnya? Atau akan menggugurkan kandungannya setelah merasa kecewa dengan semua ucapan yang di lontarkan oleh Yoongi?