You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book is entitled “The Journey of Shifting a Way of Thinking” because the preparation of this book has a meaning that is centered on shifting ways of thinking, especially in viewing the reality of accounting science. Interestingly, this book raises several thoughts of Indonesian figures and provides space for exploration of Indonesian culture. In addition, this book will be a record of the develop-ment of accounting science thinking that is based on Nationalism. This book is entitled “The Journey of Shifting a Way of Thinking” because the preparation of this book has a meaning that is centered on shifting ways of thinking, especially in viewing the reality of accounting science. Interestingly, this book raises several thoughts of Indonesian figures and provides space for exploration of Indonesian culture. In addition, this book will be a record of the develop-ment of accounting science thinking that is based on Nationalism.
Netnografi bukan hanya berkenaan participation observation, tetapi juga menelusuri aktivitas media sosial, communication, serta connection yang muncul secara online di antara mereka. Netnografi ingin menelisik konteks yang lebih dalam pada makna (meaning than on precision), yaitu makna yang sebenarnya dari balik konteks mengapa sesuatu terjadi di dunia maya. Misalnya, seseorang melakukan posting di sosial media, komunikasi yang terjadi, interaksi, aktivitas dan semua pergerakan yang ada di dunia internet. Bukan hanya misal berapa kali sebuah theme atau posting atau hastag berdampak pada isu yang berkembang kemudian, tetapi lebih penting lagi adalah Siapa (Who) dan Mengapa (How) terlebih pada “the whole story”.
Buku ini mengajak pembaca melayati dua "kematian". Pertama, kematian jiwa Manusia Barat, dan berujung pada, kedua, kematian Tuhan. Retakan-retakan Tragedi Pembunuhan Tuhan telah terjadi secara evolutif historis yang dimulai dari upaya membangun peradaban melalui sains dan teknologi bernilai Rasionalisme Liberal sejak Aufklarung, Renaissance, dan Revolusi Industri. Rasionalisme Liberal memuncakkan hasrat Manusia Barat yang akhirnya berdampak pada luluhlantaknya alam semesta, lebarnya jurang ketidakadilan atas manusia lainnya, serta menggiring dirinya pada jurang-jurang kemanusiaan yang sekular, ateistik evolutif, teistik evolutif, hingga yang mutakhir, Manusia Tuhan bermental AMOR (Agnostik, ...
This book not only sees the implementation of zakat from a religious perspective, but also from an economic perspective. Zakat practice should not separate between values, religious rules, and implementation so that they can connect and correct each other. From a religious perspective, this book describes the aspects of jurisprudence and the laws of implementation of zakat. Whereas from an economic point of view, this book reviews how the impact of zakat on the economy. Therefore, this book provides a comprehensive picture of the practice of zakat, both from the position of zakat as a form of ritual worship (Habluminallah) and the position of zakat as a form of social worship (Habluminannas).
The Proceedings of Batusangkar International Conference VI (BIC VI), that was organized by Graduate Program of IAIN Batusangkar, was held in hybrid platform on 11-12 October 2021 with the main theme " Strengthening Life Harmony in 4.0 Era". The BIC VI conference includes several interesting topics such as Science, Technology Literacy, Engineering, Law, Economy, Education, and Religion. The participants came from various universities and practitioners with a total of 140 papers that were published in a proceedings. It is expected that this proceedings will bring contribution and insight, resulting in new knowledge, inspirations, and collaborations. We are very grateful for their participation. We hope to meet you again in the next edition BIC VII or BICoSecH VII.
Ide dan gagasan pemikiran pendidikan H.O.S. Tjokroaminoto berbeda dengan pemikiran pendidikan yang berlaku dan berkembang pada masanya. Hal ini menjadi sangat menarik perhatian penulis untuk mencoba mengupas Sistem Pendidikan Islam Menurut H.O.S. Tjokroaminoto (Konsep Muslim Nasional Onderwijs, Historis dan Globalisasi). Ide seorang tokoh pergerakan ditinjau dari segi konsep pendidikan yang menitikberatkan pada penguasaan intelektual dan ibadah keislaman, merupakan pemikiran yang tepat dalam konteks pendidikan nasional saat ini untuk terus dipelajari. Buku ini hadir dalam rangka menelaah ulang, mendeskripsikan, menganalisis, dan memetakan implementasi pemikiran pendidikan perspektif H.O.S. Tjokroaminoto, sehingga dapat menemukan corak pemikirannya dalam konteks pengembangan pendidikan Islam. Selamat membaca!
Pembaca mungkin akan mengernyitkan dahi saat membaca judul ini. Ari dengan nakal menggabungkan dua kata konspirasi dan akuntansi untuk mengindikasikan bagaimana akuntansi bisa menjadi bagian dari sebuah konspirasi, yang bahkan menyangkut kedaulatan negara. Novel sekuel ketiga ini masih berlanjut ke kisah Arsyad, Holan, dan Niana. Mereka kini semakin terlibat dalam sebuah permainan besar yang ternyata membahayakan. Apakah mereka akan terus bermain?
Buku pedoman penerbitan buku ini bertujuan untuk mem-berikan arah bagi setiap civitas Penerbit Peneleh dalam proses panjang sebuah penerbitan dari karya-karya para penulis yang memiliki cara pandang yang sama dengan nilai-nilai yang dibawa oleh Penerbit Peneleh. Pedoman yang digagas dapat memberikan insight bagi civitas Penerbit Peneleh agar dapat membatu para pe-nulis menyajikan ragam tulisan yang berkualitas dan berbobot, enak dibaca, eye catching, tidak membosankan dan dapat me-ngungkit daya baca. Bukan hal yang sepele untuk dapat menyaji-kan karya yang memiliki 'rasa' demikian holistik, sehingga penting bagi Penerbit Peneleh untuk menyusun dan mengimplementasi-kan standar penulisan yang ...
Haji Oemar Said (H.O.S) Tjokroaminoto adalah pelopor pergerakan nasional. Tokoh yang dikenal dengan Raja Jawa Tanpa Mahkota ini adalah orang pertama yang menyuarakan secara terbuka tentang ide pemerintahan sendiri atau Zelfbestuur bagi rakyat pribumi. Selain pelopor pergerakan nasional, Tjokro juga merupakan pencetak tokoh-tokoh bangsa yang militan dan punya daya juang tinggi. Ia menjadikan rumahnya di Gang Peneleh VII Surabaya sebagai kawah candradimuka untuk mencetak generasi penerus dan pejuang. Bung Karno menyebut rumah Tjokro sebagai dapur revolusi Indonesia. Dari rumah sederhana itulah, lahir tokoh-tokoh terkemuka dalam gelanggang sejarah Indonesia, seperti Soekarno, Musso, Alimin, Semaun, Tan Malaka, dan Kartosuwiryo. Murid-murid Tjokro itulah yang mewarnai sejarah pergerakan Indonesia dengan ideologi yang berbeda. Nah, dalam rangka “mengabadikan” Tjokroaminoto dan sumbangsihnya bagi Indonesia dalam ingatan bangsa, buku sederhana ini dilahirkan. Selamat membaca!