You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
9. Between meaning and significance: reflections on ritual and mimesis / Alexander Henn -- 10. Animism on stage: tracing anthropology's heritage in contemporary African dance in Europe / Nadine Sieveking -- 11. Transgression and the erotic / Vincent Crapanzano -- 12. Michael Leiris: master of the ethnographic failure / Peter Phipps -- 13. Boundary confusion in anthropology and art: Pablo Picasso and Michael Leiris / Klaus Peter Buchheit -- 14. The concatenation of minds / Klaus Peter Buchheit -- 15. Transgressions of fieldwork/filed works: method in madness / John Hutnyk.
None
Makna menempati kedudukan penting bagi manusia. Berabad-abad lamanya manusia selalu mencari makna dari apa yang ada di sekelilingnya. Bagaimana sistem kepercayaan manusia berkembang dari zaman ke zaman memperlihatkan bahwa manusia berupaya memaknai apa yang ada di sekitarnya melalui interpretasi religius. Sistem pengetahuan dan teknologi yang berkembang maju mengembangkan pula cara manusia memberi makna pada lingkungannya. Bagaimana manusia memaknai lingkungannya bergantung pada pengetahuan tentang apa yang ada di sekitarnya. Di zaman modern manusia punya banyak kesempatan untuk belajar baik dari pengalaman hidupnya maupun dari pendidikannya. Pada akhirnya makna yang diberikan pada apa yang ...
Buku ini menelusuri kembali konstruksi dialogis dari apa yang oleh para intelektual Bali disebut sebagai “kebalian”, yang mereka anggap sebagai pohon, yang akarnya adalah agama, batangnya adalah adat, dan budaya sebagai buahnya. Gerakan perenungan identitas ini berawal dari penaklukan Pulau Bali dan integrasinya ke dalam pemerintah kolonial Hindia Belanda pada awal abad XX. Gerakan ini hidup kembali setelah kemerdekaan Indonesia, ketika orang Bali harus berjuang keras agar agama mereka diakui oleh negara. Dengan begitu, para reformis Bali berhasil mendefinisikan identitas etnis mereka dalam kaitannya dengan agama Hindu, meskipun mereka harus merelakan agama mereka dirampas agar agama itu...
Buku ini membahas terkait pergulatan ideologi antar umat hindu dan islam. Agama memang sistem simbol yang menjadi cetak biru perilaku sosial individu dalam masyarakat. Agama memainkan multiperan dalam kehidupan bermasyarakat. Agama menjadi aspek penting dalam suatu kelompok untuk bertindak dan membangun budayanya sehingga agama memengaruhi perilaku masyarakat terutama dalam hubungannya dengan hal-hal transenden. Hal ini memperlihatkan bahwa selain memerankan sistem makna agama juga memainkan peran ideologi Agama sebagai ideologi karena mempunyai kandungan manifes dan fungsional. Dalam hal ini, secara manifes agama dilihat sebagai kepercayaan tentang sesuatu yang luar biasa dan dianggap mengawasi dan menentukan standar perilaku manusia. Sementara itu, berdasarkan fungsinya agama merupakan elemen-elemen yang memengaruhi tindakan sosial. Dalam hal ini, agama adalah serangkaian kepercayaaan tentang sesuatu yang luar biasa dalam fungsinya mengatur dan memengaruhi perilaku atau praktik keagamaan.
Di dalam halaman-halaman buku ini, Anda akan menemukan banyak informasi yang mencakup berbagai topik, mulai dari manajemen perioperatif hingga manajemen nyeri, dari teknologi anestesi terbaru hingga seni perawatan pasien yang penuh kasih. Kontribusi dari para ahli ternama di bidangnya, ditambah dengan pengalaman dan wawasan para ahli anestesi yang berpraktik, membuat buku ini menjadi sumber daya yang berharga bagi para profesional yang sudah berpengalaman maupun mereka yang baru memulai perjalanannya di bidang anestesiologi.
Buku ini membahas tentang kesejarahan perihal sejarah perlawanan terhadap imperialisme dan kolonialisme di berbagai wilayah di negara kita. Perlawanan-perlawanan pada masa kerajaan-kerajaan di Bali menentang kolonialisme Belanda di dalam masyarakat di Bali memang lebih dikenal dengan istilah perang, di samping itu kita dapatkan juga istilah-istilah lain di dalam Babad, seperti uwug, rusak, rereg. Sebagai contoh: Uwug: Gaguritan uwug Payangan; rusak: Gaguritan rusak Buleleng; rereg: Rereg Gianyar. Ketiga istilah tersebut di samping mengandung arti perang, tetapi lebih menekankan pada pengertian kehancuran atau kekalahan (perang) dari suatu kerajaan. Kata perang itu sendiri di dalam bahasa Bali memang berarti perlawanan antara kerajaan atau negara yang satu dengan kerajaan atau negara lainnya.