You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Zusammenfassung: This is an open access book. Research and teaching activities in the fields of language, literature and culture are still being carried out even during the Covid -19 era that hit the world. It is undeniable that the results of research and learning of language, literature and culture at this time were a bit hindered because most activities were carried out from home. During the Covid-19 period, which started in early 2020, practically more activities were done at home. Likewise, institutions during the Covid-19 era were carried out online. For example, the Language Agency continues to carry out activities, but it is carried out online, such as online webinars that contribute...
Syekh Abdul Qadir Jailani, ulama terkemuka yang dikenal sebagai Shultanul Auliya’ atau penghulu para wali. Beliau memiliki banyak keutamaan dan karomah sehingga banyak orang ingin berguru dan mendengarkan nasihat-nasihatnya. Beliau juga seorang yang teguh dalam berprinsip, pencari ilmu sejati dan penyuara kebenaran. Waktunya banyak dihabiskan untuk berdzikir dan bermunajat kepada Allah. Sehingga beliau memiliki hati yang suci, ilmu yang luas, dan akhlak yang mulia lagi tinggi. Buku ini memuat kisah-kisah tentang karamah beliau dan juga nasihat-nasihat yang dituangkan dalam karya-karya monumentalnya. Dengan karomah dan nasihat-nasihat tersebut diharapkan dapat menuntun dan menjadi pelajaran bagi kita untuk menjalani kehidupan ini. Judul : Karamah dan Nasihat Syekh Abdul Qadir Jaelani Ukuran buku: 14x20.5 cm Halaman : 268 ISBN : 978-623-7145-69-1
"Hai bodoh, buanglah buku itu dari tanganmu. Kemari dan duduklah di hadapanku. Ilmu itu didapat dari mulut orang berilmu, bukan dari buku. Ilmu didapat dari keadaan, bukan dari tulisan." Demikian pernyataan Syekh Abd al-Qadir al-Jaylani dalam sebuah nasihatnya. Ungkapan ini mungkin menjelaskan mengapa beliau hanya mewariskan segelintir buku. Waktu beliau lebih banyak tercurah untuk mengajar dan bertausiah. Konon, jamaah pendengar beliau mencapai tujuh puluh ribu orang. Kearifan beliau membuat lebih dari lima ribu Yahudi dan Kristiani memeluk Islam serta lebih dari seratus ribu penjahat bertobat. "Kendati yang sedang Anda baca ini pun sebuah buku, membacanya tak beda dengan menyimak tutur kearifan Syekh al-Jaylani. Buku ini menguntai petikan nasihat-nasihat beliau, yang terekam dalam karya beliau: al-Fath al-Rabbani dan Futuh al-Ghayb. Isinya menyapa langsung sanubari kita. Laksana taman hikmah, buku ini bisa Anda kunjungi kapan saja dan pada halaman mana saja. Diterbitkan oleh penerbit Serambi Ilmu Semesta" (Serambi Group)
Seorang Ṣulṭānul Auliyā yang sangat masyhur pada masanya, waliyullah dengan banyak kisah karamah, dan cucu dari Baginda Rasulullah saw., beliau adalah Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Pengalaman kerohanian dan sufistik yang teramat tinggi menyelimuti perjalanan beliau dalam menjalani kehidupan, tak terkecuali bertemu dengan kakeknya Rasulullah saw. dan menyaksikan Allah Azza wa Jalla. Buku ini menyajikan kisah lahirnya Syekh Abdul Qadir al-Jailani yang menjadi salah satu kekasih Allah, baik di dunia maupun di akhirat kelak. Dilengkapi dengan kisah-kisah karamah yang menakjubkan, seperti takluknya raja jin, merebut roh dari Malaikat Maut, menampar setan, hingga menghidupkan kembali ayam yang sudah tersisa tulang belulang. Selain itu, ada pula nasihat-nasihat beliau yang tak lekang waktu dan patut diamalkan oleh seorang mukmin untuk meraih keberkahan dan cinta kasih Rabb Semesta Alam.
This book sets out to open up the space for interpretation of history and politics in Aceh which is now in a state of armed rebellion against the Indonesian government. It lays out a groundwork for analysing how female agency is constituted in Aceh, in a complex interplay of indigenous matrifocality, Islamic belief and practices, state terror, and political violence. Analysts of the current conflict in Aceh have tended to focus on present events. Siapno provides a historical analysis of power, co-optation, and resistance in Aceh and links it to broader comparative studies of gender, Islam, and the state in Muslim communities throughout the world.
This book brings together a group of international scholars, inspired by the scholarly perspective of Australian philologist Ian Proudfoot, who look at calendars and time, royal myths, colonial expeditions, printing, propaganda, theater, art, Islamic manuscripts, and many more aspects of Malayan history.
Zusammenfassung: This is an open access book. The position of Indonesia and most countries in IMF calculations, facing the same challenges. Each country requires the legal instruments of a good and reliable system of Government to guards against the worst possible economic turmoil. Good governance is an insistence of the constitution in the economic Article 33 paragraph (5), subsequently published Constitution Number: 30 Year of 2014 on Government Administration, contains 17 principles of a good governance. One of the important points of the principle is a government without corruption and manipulation of policy concepts in order to provide access to consolidation in politics and economy. Th...
First published in 2007. Within Islam, the Sufis or Dervishes are the gentlest and most tolerant of believers and yet, surprisingly, some adherents thrust iron pins through their cheeks in the course of their devotions. This study gives an insight into the Dervishes of Skopje in Macedonia.