You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Abednego memilih tema-tema marjinal yang sungguh takjauh dari dunia hari ini, membuat pembaca seolah melihat kisah tetangga dan bahkan dirinya sendiri. Namun pula diperlukan satu loncatan untuk meyakinkan bahwa inilah cerita hidup yang sederhana itu, yang memungkinkan kita untuk berselingkuh dengan segala kenangan (Kereta Terakhir) atau menemukan kekuatan dari tulang rusuk seseorang (Jendela Kesunyiari). Sanie B Kuncoro, penulis novel Garis Perempuan, Mayan, Kekasih Gelap, dll. Rasanya seperti baru mendapatkan sebuah cara untuk bisa menikmati senja: secangkir kopi panas, sepotong brownis coklat.dan buku Bulan Memerah. Yudhi Herwibowo, penulis novel Perjalanan Menuju Cahaya, Untung Surapati, [unjaffair, Miracle Journey, dll . Mengalir dan melenakan. Memberi ruang untuk sejenak memanjakan imajinasi. Bahkan sampai lupa kalau ini cerpen-cerpen karya Abed., he..he..he. Eka Hari Wibawa, Jurnalis Metro TV
"Huuuuu..." Suara itu terngiang lagi di telinga Ninit. "Apa mungkin ada hantu di rumah sebelah? Ah, tidak mungkin" pikir Ninit. Setiap hari, suara itu terdengar begitu jelas. Namun, hanya Ninit yang bisa mendengarnya. Berhari-hari, suara tangisan itu selalu mengusiknya sampai sampai Ninit tidak bisa konsentrasi belajar. Suara itu semakin jelas terdengar. Tapi. Ninit heran, karena setahu dia rumah tersebut tidaK berpenghuni. Suara apakah itu? Cerita-cerita menarik lainnya bisa kanu baca di buku ini. Ada gadis berpayung hitam yang misterius, Ayu yang tiba-tiba berhari-hari tidak masuk sekolah, bunga yang bisa bikin pintar, kios Pak Ulung yang tergusur, dan masih banyak lagi. Kamu dapat menemukan cerita-cerita tentang kasih. persahabatan, kebaikan hati, atau kesediaan berbagi. Semuanya terangkum dalam Aku Anak Terang.
“Barangkali kau benar karena ulah lelaki, kebanyakan pasien di sini adalah perempuan,” kataku dengan murung. “Kenyataannya memang demikian, urusan cinta, soal rumah tangga, kekejaman bapak pada anak perempuannya, dan seterusnya dan seterusnya,” lanjutmu enteng. *** Buku ini berkisah tentang Tarmi, pasien rumah sakit jiwa yang tak pernah berhenti bicara, ngomong seperti tak mengenal capek, ngedumel tak karuan, lalu tertawa terbahak-bahak. Tentang Maya, yang suka menangis sampai sembab, kelopak matanya sampai bengkak, bantalnya pun basah kemudian menerawang memandang keluar jendela. Tentang Yu Lastri perempuan berusia 40 tahun yang selalu mengeluh pegal-pegal, ngilu pinggang dan nyeri kaki. Juga tentang Astrid, Helen, Redi, dan orang orang yang dianggap gila, atau sengaja dibuat gila. Di balik kegilaan mereka tersimpan berbagai cerita seperti kisah 30 September 1965, kerusuhan Mei 1998, penggusuran rumah, dan patah hati karena cinta. Di balik kegilaan mereka ada sejarah hidup yang penuh makna.
Islam adalah agama yang memperhatikan keseimbangan dalam kehidupan manusia. Dari kebutuhan fisik, akal, hingga jiwa. Oleh sebab itu, tidaklah heran bila karya yang dianggap sebagai Seni Islami adalah seni yang memenuhi tiga kebutuhan manusia itu. Hal ini sejalan dengan Tauhid sebagai muara nilai Islam, yang bersumber dari Yang Maha Indah dan Maha Benar, yakni Allah swt. Dengan demikian, seni bukan hanya memenuhi tuntutan keindahan bagi indra manusia saja, melainkan mengandung sifat transendental yang universal. Agar karya seni budaya itu bisa menjadi tuntunan yang positif bagi masyakat, maka sang kreator atau para seniman (musisi dan penyayi, penulis, pekerja film, hingga seniman seni rupa) harus memperhatikan rambu-rambu yang telah digariskan oleh agama (maqâshid syarî’ah). Prinsip umumnya adalah “Semua halal selama tidak ada dalil yang mengharamkannya.” — Buku ini menjelaskan bahwa Islam tidak memusuhi seni. Dalam banyak hadis Baginda Nabi Saw. mengapresiasi karya seni dan pelaku seni. Islam justru menjaga seni agar tidak kehilangan keindahan sejatinya. Agar seni itu tetap di jalur fitrah murninya dan siapa pun yang menikmatinya tetap terjaga fitrah kemanusiaannya.
29 Tulisan esai dari 29 orang dengan sudut pandang berbeda, dan profesi yang beragam pula. Namun, kesemuanya bertujuan pada hal yang sama, memikirkan (kembali) sastra Jawa, mencari akar kelesuan, mengusulkan gagasan-gagasan dan penemuan-penemuan. Bagaimanapun, Sastra Jawa tidaklah mati, meski ia sunyi dan lengang. Sastra (dan budaya) Jawa tengah diuji di tengah arus jaman. Beberapa tampak bangkit dan terpromosikan, namun sesungguhnya mengkhawatirkan. Pemikiran2 modern mengangkat budaya Jawa sebagai semacam aquarium, seperti telaga yang indah dan eksotis, tempat orang datang berwisata dan foto bersama. Namun, Gagaran Lampah, adalah laku, adalah langkah yang selayak mencangkuli bukit sekitar telaga, agar air-air terus datang, dan air-air juga terus mengalir, melintasi sawah dan pemukiman, menuju samudera, jagad yang lebih luas. Buku ini diinisiasi oleh Mustofa W Hasyim, Iman Budhi Santosa, Dhanu Priyo Prabowo dan Latief S Nugraha. Diterbitkan oleh kerjasama Penerbit Garudhawaca, Bijak Jawa dan Studio Pertunjukan Sastra.
Pada suatu hari, semua durjana asmara menyingkir dari muka bumi dan aku jatuh cinta lagi kepada seorang editor buku primbon. (Iwan Punung, editor buku sastra di Jakarta) Sebagian besar rahasia lelaki tertinggal di kamar mandi. (Sri Suwartini, Menteri Kebatinan Perempuan) Manusia itu seperti ritsleting, terbuka dan tertutup berulang-ulang, memasukkan dan mengeluarkan cinta berkali-kali, tetapi seperti yang disembunyikan di balik ritsleting, pada akhirnya ia akan sendiri. (M. Yayan Kristanto, anak Pak Warso, CEO Imajiner PT YKK)
Amira terkedu saat melihat wajah lelaki yang meninggalkan parut hitam di dalam hidupnya. Bertahun dia cuba melupakan kisah hitam yang berlaku antara mereka. Tapi, lelaki itu muncul kembali. Faizal menjejaki Amira demi kemaafan. Dia cuba membetulkan kesilapan lalu. Tapi, realitinya bukan senang untuk mengubat luka di hati. Kata maaf yang dipinta, hanya dipandang sepi. Kata-kata itu hanya di mulut Amira. Di dalam hati dia berperang dengan perasaan. Ada getar di hati tatkala mengingati lelaki itu. Operasi di Pulau Langkawi telah menjadi titik perubahan di dalam hubungan dingin itu. Mengharungi saat-saat getir bersama di pulau itu, menyingkap rahsia hati yang terpendam.
None
The New York Times bestselling look at the real reasons for male marital infidelity and what might prevent it Few events cause as much turmoil in a marriage as infidelity. It can shatter trust and breed insecurity and resentment from which some relationships never recover. People who think it won't happen to them are hit that much harder when it does. Why are men unfaithful? Can infidelity be prevented? What do men say they're getting from their mistresses that they're missing at home? Do a man's friends have anything to do with his willingness to cheat? In this New York Times bestselling book, experienced family counselor M. Gary Neuman shares the revealing and surprising findings of a cutt...
‘Ujian Saringan Pilih Menantu’ dijalankan untuk mencari bakal isteri buat Firouz Iman Syah, pewaris tunggal harta pusaka Datuk Zakir. Empat orang gadis sudah bersetuju untuk menjalani ujian itu yang diadili oleh Puan Meisa. Lidya Ariana – gadis miskin, bercita-cita mahu merealisasikan impiannya untuk mengahwini Firouz. Kerana itu, dia menyamar sebagai seorang gadis kaya agar setaraf dengan lelaki pujaannya itu. Dewi Jelita – gadis ‘gedik’ juga sepupu Firouz yang pernah ditangkap berkhalwat cuba memikat lelaki itu agar diperisterikan untuk menutup malu. Dia bertindak agresif untuk menyingkirkan pesaing-pesaingnya dengan cara kotor hingga sanggup membunuh! Rania Arina – hanya men...