You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
“Lelah duduk, baca berbaring. Bosan telentang, ganti telungkup. Tapi detik demi detik perjalanan Mbah Hasyim terlalu sulit untuk dilewatkan. Datang rasa haru seakan-akan hadir di majles hadits Syaikh Mahfuzh at-Tarmusi di Masjidilharam bersama mbah Hasyim. Datang amarah memuncak ketika membaca pesantren Mbah Hasyim dibakar rata dengan tanah. Oh sungguh kehidupan Mbah Hasyim penuh liku dan warna. Ada saatnya pula shalat bersama Tan Malaka. Puncaknya novel ini memberi informasi dan ide untuk menulis disertasi berjudul: Peran Mbah Hasyim Dalam Kajian Hadits Di Indonesia. Karomah Mbah Hasyim, proposal desertasi itu langsung diterima di Oum Durman University Sudan. Semoga mampu menulis secair akhi Aguk Irawan.” ---Datuk Seri Ulama Setia Negara, Haji Abdul Somad, Lc.,MA. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, tokoh bangsa, biografi ulama]
“Mak masih ingat—,” Mak Siti meneruskan, “—sepuluh tahun yang lalu, di hari Intan masuk SMP, mak berjanji pada diri emak sendiri untuk menabung. Emak tak pandai menabung, tak berani ke bank, tak tahu caranya. Waktu itu, emak memohon pada Gusti Allah supaya emak bisa memenuhi panggilan-Nya. Berhaji. Naik haji. Ya, Allah….” *** Keinginan Mak Siti memang bukan sesuatu yang sederhana, bahkan cenderung luar biasa mengingat profesinya yang hanya berjualan nasi megono di stasiun saja. Pun statusnya yang janda beranak satu, membuat penghasilannya hanya cukup untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Namun, Emak tak pernah berputus asa. Saat orang-orang tahu tentang mimpinya, tak pelak cibi...
Surga…. Ajaran suci menyatakan bahwa di telapak kaki seorang ibu-lah surga berada. Maka akal pun bertanya: Ibu yang bagaimana? Apakah di setiap tapak kaki ibu, tanpa memedulikan wataknya, sifatnya, perangainya, tingkah-laku dan perbuatannya? Adakah surga di bawah telapak kaki ibunya Rahim dalam kisah novel ini? Rahim adalah anak bungsu, anak terakhir. Bapak-ibunya—sebagaimana keyakinan sebagian orang—percaya filsafat yang mengatakan “banyak anak banyak rezeki”. Awal kehidupan Dlori dan Zulfin—orang tua Rahim—diliputi suasana yang penuh cinta dan kasih sayang, bahagia, dan berkecukupan. Kehidupan keduanya membuat iri para tetangga. Para tetangga seringkali berkasak-kusuk, saling...
This volume is the result of a conference held in October 2015 in connection with the Frankfurt Book Fair discussing developments that are considered important in contemporary Indonesian cultural productions. The first part of the book reflects on the traumatic experiences of the Indonesian nation caused by a failed coup on October 1, 1965. In more general theoretical terms, this topic connects to the field of memory studies, which, in recent decades, has made an academic comeback. The focus of the chapters in this section is how certain, often distressing, events are represented in narratives in a variety of media that are periodically renewed, changed, rehearsed, repeated, and performed, i...
Berhadapan dengan Teks PENULIS: Ali Adhim Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-7532-71-2 Terbit : Oktober 2019 www.guepedia.com Sinopsis: Dengan membaca resensi kita dapat terdorong untuk membaca buku, dan dengan membaca resensi kita berkutat dengan sebuah perbincangan mengenai buku, yang dikelupas dengan menggunakan pisau analisis sebuah teori, di sana bobot sebuah buku akan nampak. Dalam kenyataannya, resensi adalah mesin penggerak masa agar masyarakat gemar membaca dan yang terpenting agar buku-buku tidak tersisa di gudang penerbit, penafsiran dan dialektika dalam resensi hanyalah bumbu belaka, apabila terdapat titik lemah pada buku yang diresensi hal ini tidak menjadi penting bagi seorang ...
Buku ini ini memuat: 1. Kisi-kisi soal Ujian Nasional Bahasa Indonesia XII SMK/ SMA/ MA 2. Uraian Materi Bedah Kisi-Kisi Soal UN 3. Latihan Pendalaman dan Pemantapan Menghapi Ujian Nasional 4. Tiga paket soal try out Ujian Nasional 5. Soal prediksi Ujian Nasional 6. BONUS Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) 7. Bonus soal tes pnguasaan PUEBI 8. Bonus bimbingan daring 9. Tersedia kunci jawaban dan pembahasanya
After a year of a global Covid-19 pandemic, still, we have more questions than answers to the future of education and our social life. It is more important than ever to follow the developments closely in the coming period, pay attention to critical concerns such as inequality, as well as positive signs of transformation and innovation in all aspects of the world of teaching and learning. Expectations on what the future brings will have to be based on solid research rather than short-term perceptions. The proceedings of IJCAH 2021 are an interdisciplinary platform for teachers, researchers, practitioners, and academicians to discuss the latest research findings, concerns, and practical challenges encountered and solutions adopted in the fields of Arts and Humanities. The subject areas within the proceeding are education, language learning, arts, culture, social sciences.
Tak ada perkara yang sebaik-baiknya bagi seorang perempuan, kecuali ia membuka hatinya untuk kehadiran seorang lelaki, lalu ia menjaga kehadiran itu dan menghalalkannya. Namun, membuka hati untuk seorang lelaki tidaklah mudah bagi Latifah yang telah menjadi tulang punggung keluarga. Adapun Rustam, bujang lapuk yang benih cintanya terhadap Latifah kian tumbuh dan merekah seiring usianya. Namun terlalu lama ia memutuskan untuk bungkam, meskipun cintanya pada Latifah lebih nyaring daripada jerit kereta malam, pun lebih panjang daripada relnya. Tapi bukankah cinta tak pantas dibelenggu? Akankah takdir mempersatukan mereka dalam ikatan suci? Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, romansa islami]
Mata Ibu Penulis : Aqib Muhammad Kh Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-5611-04-4 Terbit : September 2021 www.guepedia.com Sinopsis : “Maaf, Ayah. Aku terlalu tersiksa dengan ejekan teman-teman di kelas.” Aku masih menangis. “Kau tahu, Mad! Ibumu buta karena matanya diberikan kepadamu waktu kau masih bayi.” Suara Ayah lirih. “Matamu terkena pantulan sinar tatkala kau lahir, Mad. Sebab sinar itu, Dokter menyatakan bahwa kau mengalami kebutaan. Ibumu, Mad, Ibumu! Ibumu tidak tega melihat kau cacat. Ia mengorbankan matanya untukmu, Nak. Kau tahu, Mad, Ibumu melacur dan menjual diri waktu Ayah sakit. Diam-diam Ibumu bekerja sampai seperti itu.” Aku menunduk. Menangis. Kadang Tuhan memberimu pelajaran berharga dari seuatu yang sangat berharga bagimu, tapi di balik itu, Dia ingin menunjukkan kepadamu, bahwa hal akan sangat terasa berharga setelah kau merasa kehilangan. www.guepedia.com Email : guepedia@gmail.com WA di 081287602508 Happy shopping & reading Enjoy your day, guys
"""Imlek tahun ini terasa begitu berbeda bila dibandingkan Imlek pada tahun-tahun sebelumnya. Sebab, inilah Imlek pertama yang saya rayakan tanpa Gus Dur. Padahal, sangat banyak yang ingin saya ceritakan tentang kebahagiaan Imlek, tetapi sekarang saya tidak tahu Gus Dur berada di mana? Saya juga tidak tahu harus ke mana mencari Gus Dur. Karena itulah, saya menulis dengan harapan di mana pun Gus Dur berada, semoga bisa membaca tulisan ini. Seorang sahabat bertanya """"Apa yang membuatmu begitu mencintai Gus Dur?"""" Saya hanya memiliki sebuah jawaban: """"Karena Gus Dur adalah ayah saya."""" Sahabat itu menertawakan jawaban saya. Apakah jawaban saya salah, Gus Dur? Jawaban apa yang harus dika...