You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Essay poetry is only one variation among many forms of poetry that already exist and which will exist in the future. I does not pretend or claim to be superior or inferior to other forms of poetry. It also does not purport to either dominate or homogenize poetry. It is just one rose from the exuberant garden of Eden, which is filled with many other types of flowers. It is just one deer of a certain species that dwells among many other kinds of wildlife. It is only one color, orange, among a rainbow, which is enriched by a variety of other colors.
Denny JA is a public intellectual who wields influence in the largest Muslim country, Indonesia. He has been a social activist and advocate for the UN version of Universal Human Rights for many years, In 2012, he established and financed the Indonesia Without Discrimination Foundation. He has often spoken out publicly in defense of the right of citizens to choose their own lifestyles. He has also voiced the concerns through literature. Almost all of his literary works supported the universal human rights. What is interesting about Denny JA's literary works are created in a new genre named Essay Poetry.
None
58 tahun sudah berlalu sejak terjadinya Peristiwa 65 yang sangat mengerikan itu. Tetapi sampai sekarang masih belum ada penyelesaian terhadap orang-orang yang telah dikorbankan menjadi tumbal terbentuknya sistem ekonomi dunia baru, seperti yang sekarang kita kenal sebagai imperialisme global di bawah kepemimpinan tunggal Amerika Serikat. Berbagai usaha dan berbagai perjuangan sudah dilakukan. Hampir semua kekuatan demokrasi di tanah air bekerja keras selama lebih dari delapan tahun untuk memperjuangkan adanya keadilan bagi penyelesaian apa yang disebut Peristiwa G-30-S. Seminar, simposium, class action bahkan sampai diundangkannya Undang-Undang KKR dan dipilihnya 42 calon anggota KKR. Berbag...
Peranan sastra, sastrawan, dan tokoh sastra dalam kehidupan kadang dipertanyakan, terutama saat negara sibuk dengan pembangunan ekonomi. Para penguasa sering merasa terganggu oleh sastrawan karena sering bersikap kritis pada pemerintah, politikus, dan pejabat korup. Apa peranan sastra bagi Indonesia? Siapakah tokohtokoh sastra Indonesia paling berpengaruh dalam satu abad perjalanan sastra Indonesia? Dalam hal apa dan di kalangan mana mereka berpengaruh? Dan sejauh mana jangkauan pengaruh mereka, baik secara sosial, politik, maupun budaya? Buku 33 Tokoh Sastra Indonesia Paling Berpengaruh ini menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, sekaligus menunjukkan kalangan mana saja yang berperan dalam sastra dan kebudayaan. Buku ini menawarkan menu baru bagi perbincangan tentang tokoh-tokoh bangsa dari wilayah yang tidak selalu populer tapi menentukan tegak-tidaknya martabat suatu bangsa, yakni tradisi tulis dan kebudayaannya.
Buku ini berisi lima kisah kasih dalam pergumulan agama. Di dalamnya Anda menemukan (1) kisah mahasiswi Indonesia di Pakistan yang hidup dalam tekanan ideologi Islamisme yang menaunginya. Ia terpaksa bercadar, menikah muda, lalu putus sekolah (Mata yang Menembus Cadar). (2) Kisah ustad kere yang beranjak kondang, dan itu mendatangkan gejolak dan merombak hubungan rumahtangganya. Padanya muncul niat mendua yang meninggalkan luka menganga pada istri pertama (Demi Dakwah, Halalan ayyiba). Dari Asia, kita terbang ke Afrika. Di sini (3) termuat kisah kasih beda agama di negeri Mesir Kinanah. Kisah ini melibatkan seorang Muslimah dan pemuda Koptik (Kristen). Ini sebuah dilema cinta yang dibayang-bayangi norma- norma agama dan kabilah (Noura, Datanglah Noura!) (4) Dari Mesir kita bertolak ke Arab Saudi demi menyimak kisah kasih nyonya Saudi dan sopir Indonesia. Cinta yang nyaris mustahil dengan segala kerumitannya (Imaji Cinta Halima). (5) Lalu kita balik lagi ke Negeri Piramida untuk menyimak pertengkaran nilai-nilai hidup antara Yusuf dengan bapaknya (Yusuf Sang Westernis). CerahBudayaIndonesia
History of Indonesian literature of the 20th century.
“Jangan serius-seriuslah dalam beragama. Santai saja. Mari mendekat kepada Allah dengan santai, jangan petentengan.” KH. Musthafa Bisri, kiai dan peraih anugerah gelar doctor honoris causa di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. “Islam yang sebenar-benarnya Islam adalah dan hanyalah Islam yang sejatinya dimaksudkan oleh Allah. Semua pemeluk Islam berjuang dengan pandangan-pandangannya masing-masing mendekati sejatinya Islam. Sehingga tidak ada satu kelompok pun yang legal dan logis untuk mengklaim bahwa Islam yang benar adalah Islamnya kelompok ini atau itu.” Emha Ainun Nadjib, budayawan dan cendekiawan muslim penggagas Maiyah. Islam sesungguhnya hadir untuk melindungi umat manusia, bukan ...
This book offers a comprehensive survey of literary writing in the Malay language. It starts with the playful evocations of language and reality in the Hikayat Hang Tuah, a work that circulated on the Malay Peninsula in the eighteenth century, and follows the Malay literary impulse up to the beginning of the twenty-first century, a time when the dominant notions of Malay literature seem to fade away in the cyberspace created on the island of Java, and the Hikayat Hang Tuah's play and dance on the sounds of Malay words seem t be infused with a new vitality.