You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
The most fundamental subject of music scholarship provides the common focus of this volume of essays: music itself. For the distinguished scholars from the field of musicology and related areas of the humanities and social sciences, the search for music itself—in its vastly complex and diverse forms throughout the world—characterizes the lifetime of reflection and writing by Bruno Nettl, the leading ethnomusicologist of the past generation. This Thing Called Music: Essays in Honor of Bruno Nettl salutes not only a great scholar and beloved teacher, but also a thinker whose search for the meaning and ontology of music has exerted a global influence. Editors Victoria Lindsay Levine and Phi...
Available for the first time in English, this groundbreaking book is an in-depth investigation of the development of jihadism from the earliest years of Indonesian independence in the late 1940s to the terrorist bombings of the past decade. The Indonesian journalist Solahudin shows with rare clarity that Indonesia's current struggle with terrorism has a long and complex history. The Roots of Terrorism in Indonesia is based on a remarkable array of documentary and oral sources, many of which have never before been publicly cited. Solahudin’s rigorous account fills many gaps in our knowledge of jihadist groups, how they interacted with the state and events abroad, and why they at times resorted to extreme violence, such as the 2002 Bali bombings.
What does it mean to be a modern Muslim today? In contemporary discourse Islam and modernity are often presented as each other’s opposites in media and popular culture. Southeast Asia has a large Muslim population, especially in Indonesia, Malaysia, and Singapore, but Islamic culture in these states is conspicuously absent from the wider global discourse on Islam. With a focus on popular culture in Indonesia – a country that houses the world’s largest Muslim population and that is also undergoing modernisation –Islamic Modernities in Southeast Asia will demonstrate how Islamic modernities are being negotiated and constructed through popular and visual culture from a trans-regional perspective. Looking at a variety of Islamic-themed popular and visual culture including rock music, cinema, art, visual decorations in shopping malls, self-help books, and fashion blogs, the book explores how Islamic modernities are imagined, negotiated, contested, and shared in Southeast Asia.
Yang mengesankan dalam buku Ajip Rosidi ini, justru tidak ada nostalgia, tidak ada keangkuhan, tidak pula ada ambisi, ceritanya polos dan bersahaja, seakan-akan laporan hasil penelitian, atau biografi orang lain. Ajip tidak berusaha membangkitkan rasa sayang dan simpati para pembaca ataupun rasa rindu pada dirinya sendiri. Dia rupanya tidak kagum pada anak ajaib dari masa kanak-kanaknya. Dia bahkan mengesampingkan semua perasaan dan émosi pribadi. Dia menyebut nama ratusan orang yang pernah dikenalnya, termasuk beberapa sahabat yang amat karib. Tetapi satu kalimat pun tidak ada mengenai persahabatan. Dia jarang sekali mencatat meninggalnya teman-temannya itu, seakan-akan tidak tersentuh. Ini jelas suatu sikap sengaja: buku ini dianggap dan diperlakukan sebagai wadah fakta dan peristiwa, bukan tempat mencurahkan hati. Bukan karya sastera pula. Seluruh bukunya ditulis dengan gaya polos dan seadanya, tanpa usaha bergaya dan berseni. [Pustaka Jaya, Dunia Pustaka Jaya]
Yang membedakan buku ini dengan buku-buku yang lain adalah dengan adanya pembahasan integratif antara pandangan psikologi dan Islam tentang pendidikan dan perkembangan anak usia dini. Bentuk kajian integratif itu adalah dengan memberikan perspektif Islam (al-Qur’an dan hadis) dalam setiap bahasan mengenai anak usia dini. Dalam persentuhan sains dan Islam upaya ini disebut sebagai Islamisasi ilmu yang bertujuan untuk mengobjektifikasikan Islam dalam sains, sehingga ajaran Islam tidak dianggap sebatas dogmatis (tekstual normatif) saja, namun sejalan dengan konteks perkembangan ilmu pengetahuan. Buku ini diperentukkan untuk referensi bagi dosen, mahasiswa, dan masyarakat yang konsern dalam mengkaji dan mengurus pendidikan anak usia dini.
Dalam revisi buku ini telah ditambahkan sedikit banyak tentang ketentuan perubahan peraturan perundang-undangan terutama di bidang perbankan setelah dikeluarkannya UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, dan di bidang asuransi setelah berlakunya UU No. 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian beserta peraturan pelaksanaannya hingga saat ini. Walaupun di sana sini masih banyak kekurangan dan terdapat kesalahan teknis pada beberapa bab awal (Bab II dan III) dikarenakan adanya kendala dalam pengiriman revisi ke penerbit. Mudah-mudahan dengan diberikannya suplemen dari ketentuan perundang-undangan terbaru khususnya setelah terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan kelemahan tersebut dapat teratasi. *** Persembahan penerbit Kencana (PrenadaMedia)
Indonesia sangat berpotensi menjadi nomor satu dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini didukung oleh penduduk muslimnya yang mencapai 87% dari total 267 juta penduduk. Market share atau pangsa pasar keuangan syariah di Indonesia per Februari 2021 tercatat 10,11% dari total industri keuangan syariah. Data Global Economic Indicator 2020 juga mencatat Indonesia menduduki peringkat keempat dalam pengembangan ekonomi syariah dan masuk 10 terbesar di sektor industri halal dunia. Hadirnya Buku Bunga Rampai dengan judul Memajukan Industri Keuangan Syariah Berdaya Saing menjadi sangat relevan di tengah semakin pesatnya kegiatan transaksi ekonomi secara global, khususnya syariah. Buku...
Extended methods of analysis for urbanisation processes illustrated in eight world regions. Urbanisation processes are unfolding far beyond the realm of agglomerations, profoundly transforming agrarian areas, rain forests, deserts and oceans. Inextricably bound to the earth’s ecologies, these developments are causing manifold planetary crises which require urgent scrutiny and call for new conceptions and cartographies of the urban beyond-the-city. Through detailed analysis and fieldwork captured in text, photographs and hand-drawn maps, the book portrays the effects of extended urbanisation in eight world regions. It offers a redefinition of the very notions of the “city”, “urban” and “urbanisation” and outlines new urban agendas developed to address planetary challenges. This book decenters the perspective on the urban, foregrounds urban struggle, and transcends rural-urban and north-south divides. Fundamental book for urbanism studies Redefinition of the terms “city”, “urban” and “urbanisation” Analysis of urbanisation processes in eight world regions
Biography of Dr. Harjono, with testimonials by his peers, presented to him on his 70th birthday.