You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah. Begitu petuahPresiden Sukarno saat menuturkan pidato kenegaraannya yang terakhir, pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia, 17 Agustus 1966. Maka, terbetiklah keinginan penulis untuk menyusun buku kecil ini, buku yang kini tiba di hadapan dan pangkuan Anda, buku yang berisikan kenangan masa lalu dan harapan masa mendatang, buku yang menutur-babarkan petikan peristiwa yang pernah terjadi di tanah Barobbo dan Bulusibatang, buku yang mengudar siapa saja dan apa saja yang mereka perbuat bagi Butta Kaguruang. Butta Kaguruang: Barobbo-Bulusibatang Dulu, Kini, dan Nanti. Begitu buku ini kami juduli. Serpihan-serpihan catatan, potongan-potongan ingatan kolektif, sempalan-sempalan historiografi, dan cerita rakyat turun-temurun menjadi bahan buku penyusunan buku ini. Bukan perkara mudah, tetapi akhirnya dapat kami ulas dan udar dengan baik, kemudian rampung hingga tiba di hadapan khalayak. Buku ini kami belah menjadi dua bagian, sebagaimana manusia selalu ada dan berada pada dua sisi: hidup dan mati, baik dan buruk, sehat dan sakit, jatuh dan bangun, maju dan mundur.
Cumulative author index in final number of each volume.
Brief profiles of sultans and heroes from Sulawesi Selatan Province.
The catalogue of a photographic exhibition of Malay letters and manuscripts produced by the British Library for the National Archives of Malaysia, Kuala Lumpur, 1994.
The Scope of the Work The main purpose of this work is to give a critical edition of a Javanese text - the Serat Cabolek - together with an Introduction, an English trans lation of the text, and Notes. The present publication is a slighdy revised version of a doctoral dissertation submitted to the Australian National Univer sity in 1967. The Introduction to the text begins with a brief description of each of the extant MSS of the Serat Cabolek to be found in the Manuscript Sections of the Jakarta Museum Library and the Lembaga Kebudayaan Indonesia and in the Griental Manuscripts Section of the Leiden University Library. In addition, a description is given of a printed version of the Serat Ca...
Membincangkan peradilan agama sesungguhnya membincangkan sebuah entitas yang, bahkan, lebih luas dari makna leksikal peradilan agama itu sendiri. Membincangkan peradilan agama tidak sekadar membincangkan proses peradilan sesuai dengan syara’, tidak pula hanya membicarakan institut fisik yang ada. Membincangkan peradilan agama sesungguhnya membincangkan perjuangan yang tidak terkira dalam mengangkat harkat dan martabat bangsa agar diakui dunia. Membincangkan peradilan agama juga berarti membincangkan bagaimana ia dengan sepak terjangnya, mampu mengarahkan sorotan pengamat hukum terhadap dinamika peradilan Indonesia. Melalui buku ini, tim penulis menampilkan suatu deskripsi komprehensif yang...
* Examines administrative decentralization strategies in developing countries * Case studies include Ethiopia, Kenya, and Mexico * Written in cooperation with the United Nations Cohen and Peterson have created a practical and theoretically rich look at administrative decentralization from the past four decades, with a focus on the problems confronting developing countries since the 1990s. This groundbreaking work debates the role of administrative systems--including institutional monopolies and pluralistic states--in implementing decentralization strategies and reforms.