You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Tarekat Misionaris Hati Kudus (MSC) mengambil alih misi di Sulawesi dari para Jesuit pada tanggal 7 September 1920. Setahun kemudian, diadakanlah persiapan misi MSC untuk berkarya di Jawa Tengah. Pada tahun berikutnya, tiga MSC pertama diutus menuju tanah misi Jawa Tengah yang pada waktu itu masih termasuk wilayah Vikariat Apostolik Batavia. Permulaan misi MSC dimulai pada saat diadakan serah terima dari para Jesuit kepada tiga MSC pertama di Purworejo. Para MSC itu kemudian memikirkan dan menerapkan pelbagai macam strategi pastoral untuk kegiatan misi sehingga dapat berlangsung dengan baik dan berkembang dengan pesat. Strategi misi itu dikemudian hari dilanjutkan oleh para MSC pribumi denga...
Buku ini merupakan bagian dari Seri Sejarah Provinsi MSC Indonesia yang diterbitkan dalam rangka peringatan 100 tahun MSC hadir dan berkarya di Sulawesi, yang jatuh pada tanggal 2 September 2020. Misionaris Hati Kudus pertama, Mgr. G. Vesters MSC meninggalkan biara induk di Tilburg, Belanda, menuju Sulawesi, tanggal 31 Mei 1920. Buku yang sangat sederhana, banyak kekurangan, dan amat terbatas ini ditulis berdasarkan berbagai sumber sejarah, seperti buku-buku sejarah Gereja, kronik sejarah permulaan kedatangan MSC dalam terjemahan bahasa Indonesia dari majalah Annalen yangberbahasa Belanda, dan data-data lain yang umumnya berisi tentang peristiwa dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Ber...
Catholics in Independent Indonesia: 1945-2010 concludes Steenbrink’s three volume historical account of Catholicism in Indonesia with a detailed report of the survival and growth of this minority religion in Muslim Indonesia since its independence in 1945. Colonial Catholicism survived in the independent Republic of Indonesia during the nationalist Sukarno regime (1945-1965) and regained a new dynamic during the general religious revival that was part of the New Order of Soeharto after 1965. From a Dutch-inspired institution it became a fully Indonesian steered community with a modern and international character. The second half of the book will deal with the different regional developments in this vast country.
“Kasih itu sabar kasih itu murah hati ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu.” Manusia diciptakan seturut gambar dan rupa Allah. Kemiripan itu terletak dalam hal mengasihi. Menikah, hidup berkeluarga dan membangun rumah tangga dengan setia adalah perwujudan kasih iman. Buku yang Anda pegang ini memberikan berbagai seluk beluk tentang perkawinan katolik, hidup berkeluarga, anak-anak, permasalahannya, hingga tugas kegembalaan kita. Bersyukurlah, nikmatilah, dan kembangkan nilai-nilai kehidupan berkeluarga yang penuh kasih.
Bernard Häring dikenal luas sebagai seorang teolog moral yang menjadi tokoh pembaru teologi moral Katolik, sebelum, selama, dan sesudah Konsili Vatikan II. Ia berusaha membebaskan teologi moral dari pengaruh Hukum Gereja yang terlalu besar dan membawa keluar teologi moral dari ruang Sakramen Pengakuan Dosa. Sebagai sebuah disiplin ilmu yang otonom, teologi moral berefleksi tentang manusia dalam hubungannya dengan Allah (iman) dan sesamanya (tanggung jawab).
Merupakan Prosiding tentang Mencari metodologi berteologi baru untuk Indonesia dari para penggiat berteologi Indonesia dalam rangka launching program doktor teologi di STFT Widya Sasana. Aneka tulisannya dimaksudkan untuk memantik entusiasme aktivitas penelitian dan pengembangan model-model berteologi baru.
Buku ini dimaksudkan untuk menyumbangkan pemikiran teologis di bidang sikap orang Kristen terhadap orang bukan Kristen. Sikap itu secara langsung berkaitan dengan teologi baptisan yang membuat pengelompokan antara orang dibaptis (baptizati) dan orang tidak dibaptis (non-baptizati). Bagaimana para teolog berusaha untuk memecahkan persoalan perlunya baptisan bagi orang kristiani dari satu pihak dan tidak perlunya baptisan bagi orang non-kristiani dari lain pihak?
Buku moral personalisme ini menawarkan suatu bacaan dengan pendekatan alternatif dengan mengambil pribadi manusia (the human person) sebagai titik berangkat diskursus moral. Setiap pendekatan moral memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, tidak terkecuali moral personalisme ini. Namun, sumbangan pikiran yang disodorkan oleh moral personalisme layak untuk disimak untuk memperkaya kazanah pemikiran moral.
Praktek pengakuan dosa pribadi sering dikeluhkan oleh banyak pastor dan umat sebagai praktek sakramen yang tidak terlalu menggembirakan. Ruang pengakuan dosa di gereja-gereja sepi dan kosong. Biasanya tempat itu akan menjadi ramai pada saat menjelang Natal dan Paskah. Mengapa demikian? Ada banyak alasan tentang hal ini. Buku ini secara historis, dogmatis, dan pastoral membahas praktek sakramen pertobatan dalam Gereja Katolik.
Diyakini bahwa krisis yang melanda dunia berakar pada krisis moralitas. Sebagai orang kristiani, alasan hidup bermoral adalah keberadaan kita di dalam Kristus sebagai anak-anak Allah. Buku ini menyajikan moralitas kristinai dalam perkembangan sejarahnya, sumber-sumber moral yang dipakainya, argumentasi yang dikembangkannya, dasar-dasar antropologis-teologisnya, keutamaan -keutamaan kristiani, serta dosa-dosa melawan keutamaan tersebut. Buku ini memberikan panorama tentang teologi moral dasar yang merupakan refleksi teologis atas ajaran moral kristiani.