Welcome to our book review site go-pdf.online!

You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.

Sign up

Surat dari & untuk pemimpin
  • Language: en
  • Pages: 331

Surat dari & untuk pemimpin

Collective biography of prominent people in Indonesia.

SUTAN SJAHRIR,
  • Language: en
  • Pages: 124

SUTAN SJAHRIR,

Sutan Sjahrir was one of the seven Fathers of Indonesian Revolution. He urged Sukarno and Hatta to declare Indonesian independence although he himself was not present on the big day. He chose an elegant way to drive the Dutch out of Indonesia, a way which was opposed by the other Fathers of Indonesian Revolution. His anti-fascist, anti-military ideology was criticized

Women in Indonesia
  • Language: en
  • Pages: 320

Women in Indonesia

Women in Indonesia: gender, equity and development.

ISTED 2021
  • Language: en
  • Pages: 543

ISTED 2021

The International Seminar on Teacher Training and Education 2021 (ISTED 2021) is an international seminar devoted to fostering the development of innovative education in 21st century. The goal of ISTED seminar is to provide a forum for lectures, teachers, students, experts, and practitioners from universities, governments, NGOs, and research institutes, and to share cutting-edge developments in educations and social humanities. It also offers an opportunity to deepen understanding of the connection between information and study related to technologies, educations, and social humanities. The conference will consist of a plenary of keynote and paper presentation. We invite you to participate and submit your paper through online system. The approved paper will be presented and published in EAI, Book Chapter of ISTED 2021, and Journals related topics at this conference.

Suharto, Farewell to the King
  • Language: en
  • Pages: 152

Suharto, Farewell to the King

DURING his 32 years in power Suharto had plenty of opportunities to do good and bad—which he did, alternately. However, there was a process which seemed to go on forever under his administration, the length of which could only be outdone by Cuba’s Fidel Castro. This process was centralization, and even personalization, with figurehead Suharto as the nucleus of the entire nation.

Popular Culture in Indonesia
  • Language: en
  • Pages: 217

Popular Culture in Indonesia

  • Type: Book
  • -
  • Published: 2008-06-30
  • -
  • Publisher: Routledge

This book examines popular culture in Indonesia, bringing material on Indonesia’s media and popular culture to an English readership for the first time. It includes analysis of important themes including citizenship, gender, class, age and ethnicity, showing how developments in Indonesian society more generally are inextricably linked to popular culture.

Tempo
  • Language: en
  • Pages: 552

Tempo

  • Type: Book
  • -
  • Published: 2003
  • -
  • Publisher: Unknown

None

KITA BUKAN SEKADAR ANGKA
  • Language: id
  • Pages: 435

KITA BUKAN SEKADAR ANGKA

"Optimisme itu tak berumur lama. Hanya satu bulan. Memasuki Februari 2020. efek pandemi di Wuhan sudah terasa. Penerbangan internasional dari dan ke Cina ditutup. Bandara Changi, yang biasanya ramai seperti pasar, mendadak sepi. Radar saya berfungsi. Covid-19 adalah game changer. Harus ada persiapan ekstra menghadapi badai besar," demikian tulis Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. Bersama 56 perempuan Indonesia, dari Aceh sampai Papua, Sri Mulyani menuliskan pengalamannya menghadapi pandemi Covid-19 yang memaksa semua sendi kehidupan jungkir balik. Inisiator dan koordinator buku ini, Mardiyah Chamim, seorang jurnalis, memulai perjalanan mengumpukan para perempuan untuk menulis pandemi...

Selfie: Potret 2 Sahabat & Cerita-cerita Ngawur Lainnya
  • Language: id
  • Pages: 192

Selfie: Potret 2 Sahabat & Cerita-cerita Ngawur Lainnya

Karin dan Cutri, dua sahabat kategori jojoba (jomblo-jomblo bahagia), sejak belasan tahun yang lalu sudah senang ber-selfie-ria. Yup, beda tipis dengan Steve Jobs, agaknya mereka mampu meramalkan teknologi masa depan. Sejak jaman dulu mereka tahu suatu saat selfie akan menjadi kegiatan wajib bagi kaum narsis di seluruh dunia. Ada-ada saja cerita mereka sejak SD hingga kini dewasa (baca: masa jompo). Jika Karin senang, Cutri ikut bahagia, jika Cutri susah, mana mau Karin ikutan sengsara. Mereka tak pernah saling menghakimi. Paling-paling hanya menjaksai. Mereka memegang prinsip: best friends don’t judge each other. They judge other people... together! Kata Karin, friends are like mirrors. You can see yourself just by looking at them. Begitupun persahabatan. Dengan banyaknya persamaan Karin dan Cutri, mereka kadang-kadang merasa seperti “saudara kembar”- meskipun beda bapak, beda ibu, dan beda saldo ATM. Dengan banyaknya persamaan di antara mereka, tak berlebihan jika Karin bilang Cutri bukan hanya seorang sahabat. Dia adalah semacam selfie: sebuah “potret diri” Karin dalam sosok orang lain.

Malam Bencana 1965 Dalam Belitan Krisis Nasional
  • Language: id
  • Pages: 586

Malam Bencana 1965 Dalam Belitan Krisis Nasional

Peristiwa dini hari tanggal 30 September 1965 dapat dikatakan sebagai “malam jahanam”, yang merupakan pembuka kunci dari peristiwa-peristiwa besar selanjutnya, yaitu pembunuhan di antara sesama anak bangsa. Setelah peristiwa itu terjadi di Jakarta, maka secara serta-merta konflik horizontal di berbagai daerah pun terjadi. Saling bunuh dan penangkapan dengan tuduhan terlibat sebagai anggota dan simpatisan PKI diletakkan pada mereka yang tertuduh, dan akhirnya mereka pun secara sah dapat ditangkap dan dibunuh. Trauma yang mendalam dari peristiwa pasca G30S 1965 masih dirasakan sampai kini. Buku ini berusaha mengungkapkan berbagai konflik horizontal di berbagai daerah di Indonesia, dari Aceh sampai Bali dengan pembahasan yang cukup mendetail. Kehadiran buku ini akan memperkaya wacana dan diskursus tentang peristiwa pasca G30S 1965.