You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Tidak banyak pribadi yang mau memaknai profesi guru secara mendalam. Padahal, semua itu dibangun oleh kesadaran diri yang benar-benar matang. Akibatnya, banyak sekali anak muda potensial yang di awal karier justru terjebak pada alur berpikir mengejar kemapanan. Ini tidak sepenuhnya salah memang. Agar mampu bertindak profesional, setiap orang sudah sepantasnya mendapat hak yang setimpal. Namun, bila kembali merujuk pada hakikat profesionalisme, derajat kemapanan yang diraih tergantung dari hasil proses belajar yang tidak singkat. Tak pernah mau berhenti belajar, itulah pengabdian yang sesungguhnya. Lewat buku ini, lagi-lagi, Mas Asrul Right kembali mengingatkan kita tentang pentingnya sebuah filosofi profesi guru yang pada akhirnya bukan sekadar pekerjaan biasa. Selain tulisannya yang renyah untuk dinikmati dengan santai, buku ini juga punya tafsiran pedagogi yang cukup kaya. Terlebih, buku ini berangkat dari pergulatan jiwa sang penulis itu sendiri. Dr. M. Rasyad Zein, M.M., International Education Consultant Selling Points 1. Era Baru, Pola Pikir Baru 2. Think and Rethink 3. Jebakan Kemunduran 4. Hi-tech Vs Hi-Touch 5. We Own the Future, dll.
Buku yang ada di tangan Anda ini akan menjadi referensi terapis untuk ditelaah, karena membahas kompetensi masa depan yang berguna bagi para pendidik dan peserta didik. Selamat kepada Asrul Right dan Okfalisa atas lahirnya masterpiece ini. Prof. Dr. Hairunnas Rajab, M.Ag., Rektor UIN Suska Riau Buku yang sangat provokatif, kekinian, dan penuh gagasan, yang menantang conventional thinking serta ditulis dengan bahasa lugas sehingga enak dibaca. Bacaan alternatif yang mampu membuat Anda merenungi kembali makna-makna pendidikan seutuhnya. Bangsa Indonesia sangat membutuhkan guru-guru yang memiliki talenta, yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman. Buku ini adalah jawabannya! Dr. M. Rasyad Zein, M.M., International Education Consultant Buku ini tidak hanya membuka mata kita, tetapi juga mencerahkan dan memperkaya batin, serta memberi panduan bagi seluruh pembaca untuk merespons kecenderungan global. Dr. Muhaemin, M.Kom., Direktur Lembaga Sertifikasi Profesi Informatika Selling Points 1. Petuah Mr. Kobayashi 2. The Third Wave 3. Toxic Positivity 4. Transformasi Pendidikan Digital 5. Teacher in Citizen 4.0., dll.
Perubahan zaman memaksa guru untuk selalu adaptif dalam memberikan pengajaran kepada siswa. Terlebih, para guru saat ini menghadapi siswa yang berasal dari generasi Z dengan segala keunikannya. Belum lagi, perkembangan dunia digital yang makin pesat seakan mengharuskan para guru untuk bisa mengikutinya. Buku ini hadir sebagai panduan bagi para guru Milenial agar mampu menaklukkan siswa gen Z yang dikenal sebagai siswa yang hobi menyulitkan guru. Di dalamnya, Anda akan menemukan berbagai tips dan trik mengajar gen Z yang menarik dan aplikatif. Selain itu, dibahas juga mengenai berbagai karakteristik gen Z yang sangat perlu dipahami guru Milenial. Jadi, segera baca buku ini dan jadilah guru Milenial terbaik untuk siswa gen Z! Selamat membaca! Selling point: 1. Memahami Karakteristik dan Pola Pikir Gen Z; 2. Masih Relevankah Sekolah Offline?; 3. Tips Menemukan Potensi Gen Z; 4. Tips menjadi Guru Expert, dll.
Dengan bahasa yang simpel, langsung ke poin utama, bertenaga, dan penuh optimisme, buku ini adalah panduan sederhana, praktis, dan sangat penting. Tips-tips kuncinya—8 wisdom—membantu kita membangkitkan potensi besar dalam diri kita guna mencapai kesuksesan maksimal yang kita inginkan, di bidang apa pun. Di topang dengan teori-teori motivasi dan kisah-kisah inspiratif dari berbagai sumber, buku ini sayang untuk dilewatkan.8 wisdom pembangkit potensi raksasa dalam diri kita: Create your golden experience Lipatgandakanlah antusiasmu Aktivasi kreativitas tanpa batas Temukan soul magic-mu Your profession, it’s wonderful Perbesarlah peluangmu Belajar dari sebuah refleksi HMR (hargai, maknai, dan resapi)
JODOH PASTI BERSATU PENULIS: Asrul Right ISBN : 978-623-251-540-6 Terbit : Maret 2020 Sinopsis: Kapan nikah mbak? Kapan Nikah mas? Kok masih sendiri aja, ntar ketuaan loh! Semua orang yang belum menikah, pasti berkeinginan agar segera menemukan tambatan hatinya. Namun ada juga yang belum menemukannya padahal telah banyak usaha yang telah dilakukannya. Bahkan tidak jarang orang yang memiliki semangat tinggi untuk nikah justru jatuh tersungkur dan tak bisa bangkit lagi, karena tidak sanggup menghadapi segala ujian dari Allah. Nah, buku ini akan berbicara tuntas mengenai ikhtiar menemukan jodoh impian Anda. Dilengkapi dengan kisah-kisah inspiratif yang membuat anda semakin terinspirasi untuk segera menemukan jodoh yang selama ini anda nanti-nanti. Yupz, Sepertinya formula-formula dalam buku ini sudah lebih dari cukup membuat anda semakin terbakar untuk segera mempraktekannya. Mungkin anda kaget, menangis atau babak belur dengan tamparan keras dari buku ini. namun, anda akan mendapatkan hasil sepadan pada akhirnya. Baca dan aplikasikan Formulanya maka insya allah jodoh anda akan segera menghampiri Anda. Say good bye jomblo! Happy shopping & reading Enjoy your day, guys
Menjadi guru yang hebat dan luar biasa itu memang tidak mudah, tapi juga tidak susah jika tahu kuncinya. Guru seperti ini bukanlah guru biasa dan bisa jadi orang awam belum bisa menerima apa yang dia lakukan. Guru-guru inilah yang akhirnya kita labeli guru gila. Guru yang bisa melakukan hal-hal luar biasa yang tak pernah terpikirkan oleh orang lain. Guru yang mampu memberikan perubahan walau kadang dipandang sebelah mata. Tetapi, mereka tetap bersemangat. Buku ini menguraikan sembilan kegilaan yang bisa dilakukan guru, yang membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Dengan sembilan kegilaan ini, guru akan berhasil dalam karirnya.
The Cold War in Southeast Asia was a many-faceted conflict, driven by regional historical imperatives as much as by the contest between global superpowers. The essays in this book offer the most detailed and probing examination to date of the cultural dimension of the Cold War in Southeast Asia. Southeast Asian culture from the late 1940s to the late 1970s was primarily shaped by a long-standing search for national identity and independence, which took place in the context of intense rivalry between the United States and the Soviet Union, with the Peoples' Republic of China emerging in 1949 as another major international competitor for influence in Southeast Asia. Based on fieldwork in Burma...
Muhammadiyah dikenal luas sebagai gerakan tajdid (pembaruan). Pada umumnya, pembaruan Persyarikatan sering kali dipahami dalam wujud praktik amaliah, berupa pendidikan, layanan kesehatan, dan lembaga sosial. Sebuah gerakan besar yang tetap memiliki akar gagasan pembaruan Kiai Ahmad Dahlan, Sang Pencerah. Kini, Muhammadiyah dihadapkan pada realitas Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 (Super Smart Society). Sebuah era yang mensyaratkan kolaborasi efektif semua elemen internal dan eksternal, karena teknologi harus dipersandingkan dengan manusia, agar dunia tidak terjebak pada berbagai krisis berkepanjangan. Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah dihelat pada 18-20 November 2022, di Surak...
Istilah “guru inspiratif” adalah istilah yang sederhana dibaca tetapi tidak sederhana jika dilakukan. Artinya, memiliki makna yang substantif dan bernilai pragmatis jika dijadikan aksi, tetapi bernilai pasif jika hanya dijadikan imajinasi. Jika diejawantahkan, guru inspiratif merupakan guru yang dapat memberikan motivasi, bangunan pengetahuan, hingga orang lain dapat memproduksi pengetahuan setelah melihat, menyimak, memahami, dan mengkaji produk/ karya yang telah diproduksi. pendidikan dan orang tua melalui gagasan dan kisah yang para penulis tuangkan secara apik dan sederhana. Bahasa yang digunakan pun mudah dipahami dan disajikan secara lugas. Penting kiranya membaca karya ini, untuk dijadikan sebagai bahan renungan, kajian dan membangun inspirasi.
Nazi Goreng is a disturbing story of one young Malay man’s comingofage in the big city and offers a stunning portrait of the racial tensions that pervade Malaysian society. Asrul is a fanatical yet naïve Muslim skinhead from small town Kedah, who finds escape in hardcore punk and aspires to life in the big city. After Asrul is recruited by friend Malik to join a neoNazi skinhead gang, the boys move to Penang to realise their racially fuelled teenage dreams. Petty acts of ethnic violence against immigrant workers and minority groups in the name of Kuasa Melayu (Malay Power) earn Asrul limited social empowerment and occasional ridicule, so it is not without trepidation that he follows Malik...