You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Diakui oleh seluruh dunia, dari zaman kapanpun, dari peradaban apapun, dari negara manapun, bahwa BEHAVECHARMLIMO (Behaviors, Habits, Attitudes, Values, Ethics, Characters, Manners, Life Styles, Morals) adalah penentu kemuliaan manusia. Tanpa BEHAVECHARMLIMO, manusia akan menjadi tak ubahnya flora dan fauna. The Golden Manners Way (The GM Way) memaparkan kepada Anda bagaimana mengoptimalisasi kemuliaan melalui BEHAVECHARMLIMO. The GM Way menunjukkan kepada Anda bahwa kesuksesan dunia-Akhirat dapat dicapai dengan BEHAVECHARMLIMO yang sudah dilegalisir oleh Allah dan Rasul-Nya . Buku The GM Way menjelaskan prinsip-prinsip dan pilar-pilar kemuliaan akhlaq (manners) yang hakiki. Buku The GM Way menerangkan bagaimana peran golden manners dalam kehidupan dan bagaimana cara menginstall golden manners dalam otak ('aql) dan nurani (fu'ad) kita.
Buku 'Kitab Himpunan Fadhilah Amal' ini memuat 107 hadits yang memotivasi tentang fadhilah (keutamaan): ilmu, thaharah (bersuci), shalat wajib, shalat sunnah, shalat jum'at, mengurusi jenazah, shadaqah dan puasa. Buku ini sesungguhnya merupakan seri pertama dari ringkasan terjemah kitab Shahih Al-Matjar Ar-Rabih. Al-Matjar Ar-Rabih adalah buah karya Al-Hafizh Abu Muhammad Syarafuddin 'Abdul-Mu`min bin Khalaf bin Abu Al-Hasan Ad-Dimyathiyy (613-705 H.), beliau adalah salah satu guru Al-Hafizh Ibnu Katsir, Al-Hafizh Adz-Dzahabiyy, Al-Hafizh Al-Mizziyy dan lain-lain. Maulana Zakariyya bin Ghulam Qadir Al-Pakistaniyy menyeleksi kitab Al-Matjar Ar-Rabih untuk menyisakan hadits-hadits yang dishahihkan oleh gurunya saja, sekadar perbedaan tahkim terhadap hadits, wajar. Kami (Brilly El-Rasheed) memilih naskah filter Maulana Zakariyya untuk mempertipis buku ini saja. Tidak ada alasan fanatisme. Sejujurnya kami lebih taslim terhadap tahkim Al-Hafizh Ad-Dimyathiyy, jelas-jelas beliau lebih 'alim. Lalu karya Maulana Zakariyya tersebut kami ringkas menjadi buku ini.
Doa dikenal khalayak bersinonim dengan munājāt. Dalam tren bahasa, doa memiliki istilah substitutif yakni al-ibtihālāt. Al-Ibtihālāt merupakan warisan kaum muslimin umat Nabi Musa. Belakangan, beberapa puluh tahun belakangan, sejak microphone dan sound system menggejala, al-ibtihalat menjadi pemandangan umum di negara-negara Islam. Al-Ibtihalat difungsikan untuk membangunkan warga setempat yang masih tidur untuk segera shalat tahajjud atau bersiap-siap untuk shalat Shubuh. Perkembangan zaman kemudian membawa sebagian munsyid (pelantun nasyid) menyeret istilah al-ibtihālāt untuk menyebut lagu religi. Sebenarnya apa hukum ibtihalat, munajat, doa yang kreatif-inovatif menurut para ulama Salaf? Buku ini menjawabnya dalam lima bab yang runtut. Pembaca akan diajak untuk membangun mainstream yang lurus terkait ibtihalat, munajat, doa. Oleh karena itu, buku ini kami beri judul Al-Ibtihalat Ad-Diniyyah As-Salafiyyah.
Buku Ar-Ru`ya: Misteri Mimpi-mimpi dan Kaitannya dengan Akhirat mengulas bagaimana sisi-sisi mimpi yang belum terbahas di Google maupun kitab-kitab klasik. Meski tipis, buku ini cukup berbobot menyajikan hal-hal yang unik dari mimpi. Naras Ibnul-Qayyim mengindikasikan 'aqidah perjumpaan ruh para mendiang bahkan dengan orang yang masih hidup namun dalam ruang mimpi. Mimpi juga kerap terperangkap dalam kabut keghaiban, buku ini merunutnya. Kami sarankan untuk membaca kitab Az-Zuhd karya Imam Ahmad bin Hanbal yang sudah kami ringkas menjadi Mizan Ar-Rusyd, di situ ada sejumlah riwayat dari generasi Salaf termasuk Rasulullah yang bermimpi bertemu ruh orang-orang yang sudah wafat.
Buku ini mengulas aqidah tentang para malaikat. Buku ini lebih kepada melogika dalil-dalil agar masuk akal meskipun akal tidak selalu bisa dimasuki yang penting berbuah iman. Buku ini mengungkap banyak data-data biografi malaikat yang mungkin tidak biasa kita dengar. Buku ini mengungkap delapan bahasan pokok tentang seluk-beluk malaikat. Buku ini tidak merinci satu persatu tugas malaikat dan profilnya. Buku ini lebih kepada kajian 'aqidah seputar malaikat yang kerap disalahpahami sebagai syirik padahal tauhid. Buku ini mengajak pembaca untuk fokus kepada Allah meski yang dibahas adalah keajaiban malaikat, karena malaikat ajaib adalah bukti kemahakuasaan Allah.
Orang-orang yang mengharamkan tawassul dengan Nabi yang sudah wafat dan hanya menghalalkan jika Nabi masih hidup logikanya (dalil ‘aqliyy) berarti dia mengira Nabi ketika masih hidup bisa memberi manfaat tanpa izin Allah, justru ini syirik. Padahal kita sama-sama paham, Nabi bisa memohonkan ampun kepada Allah untuk kita saat beliau masih hidup adalah karena Allah yang menghidupkan beliau dan menggerakkannya untuk memohonkan ampun, begitu pula memohonkan kepada Allah agar mengabulkan doa kita. Berdoa adalah hanya kepada Allah. Allah satu-satunya tujuan doa kita. Tidak ada tujuan doa selain Allah. Ketika kita memanjatkan permohonan kepada selain Allah maka kita kafir dan murtad serta syirik sehingga harus segera bersyahadat. Boleh berdoa kepada Allah tanpa perantara, boleh dengan perantara, boleh berdoa dengan perantara orang shalih, boleh berdoa dengan perantara amal kita sendiri yang shalih, boleh berdoa dengan perantara Nabi, boleh pada shalihin, boleh pada benda yang kita husnuzh-zhanni mendapat rahmah dan barakah Allah.
Al-Qur`an adalah cahaya. Siapa yang mengambil Al-Qur`an hidupnya akan bercahaya. Cahaya Al-Qur`an hanya bisa dilihat oleh orang-orang khusus. Sungguh, seluruh ayat di dalam Al-Qur`an adalah cahaya. Memang ada banyak ayat-ayat suci Al-Qur`an yang memuat kata 'cahaya', dengan sekian banyak derivasi dan translasinya. Bahkan ada satu surah di dalam Al-Qur`an yang bernama surah An-Nur, surah Cahaya. Syaikh Ash-Shalih Abu ‘Abdurrahman As-Sulamiyy menyebutkan, ‘Aku mendengar Syaikh Abu ‘Utsman Al-Maghribiyy mengatakan, ‘Ibnu Al-Katib biasa mengkhatamkan Al Qur’an pada siang hari sebanyak 4 kali khatam, dan pada malam hari sebanyak 4 kali khatam. Inilah kadar terbanyak yang dapat kami raih dalam sehari semalam”. Allah, Allah, Allah. Kita patut iri dengan mereka, para Salaf, mereka bisa mengkhatamkan 30 juz Al-Qur`an berkali-kali dalam satu hari. Apakah ini mustahil bisa kita raih? Tidak. Penulis mendapati sejumlah pengasuh pondok pesantren yang bisa khataman setiap hari, bukan zaman dulu, zaman sekarang. Buku ini membongkar bagaimana trik para ulama salaf khatam 8 kali sehari.
Qalbu merupakan piranti dasar vital bagi manusia untuk menjalani hidup secara ideal. Qalbu disfungsi akibat tidak mendapat serapan ilmu yang memadai. Islam hadir dengan ilmu yang amat sangat luas tak terbatas. Islam menerangi qalbu dengan cahaya ilmu. Qalbu yang tidak menerima Islam akan disfungsi. Buku ini ditulis merangkum beberapa kutaib (buku kecil) karya para ulama Internasional tepatnya pada bab ke-2, ke-3 dan ke-4 yang ditulis oleh istri saya Nunuk Indah Mayang Sari, S.Pd. Bab ke-5 sampai selesai ditulis oleh saya sendiri.
Istilah khariq al-’adah (menerobos kebiasaan) menunjuk eksistensi mikrokosmos hingga makrokosmos yang kadang kala dikehendaki Allah tidak berlaku seperti normal. Logika insan mudah sekali menganggap mustahil peristiwa di luar nalar yang tidak masuk akal karena punya mindset bahwa segala sesuatu harus bisa dicerna otak. Padahal, pikiran manusia terbatas apalagi jika sudah dibatasi sendiri dengan horizon rasionalitas. Buku 'KERAMAT SAKTI PARA WALI SALAFI' mengungkap fakta-fakta ilmiah sesuai Al-Qur`an dan As-Sunnah tentang secuil pengalaman ajaib sebagian kekasih Allah pada era klasik. Buku ini menuturkan prinsip Islam tentang peristiwa khariq al-’adah yang akan menata logika-aksiomatis kita. Buku ini membuktikan kebenaran janji Allah untuk memberikan karamah (keramat) kepada para wali-Nya demi tegaknya agama Islam.
Islam adalah sebuah Syari'at yang mengatur masalah 'aqidah, ibadah, mu'amalah (interaksi dengan sesama manusia), akhlaq. Islam sejak semula, dipahami berbeda-beda oleh lebih kurang 124.000 orang shahabat Nabi, lebih berbeda-beda lagi ketika Islam dipahami oleh para at-tabi'in, selanjutnya lebih beragam lagi perbedaan pemahaman terhadap Islam oleh para atba' at-tabi'in, hingga hari ini. Buku ini sekurang-kurangnya menghadirkan corak pemahaman Islam yang transmisional (bersanad) sejak Rasulullah. Varian pemahaman Islam yang disajikan dalam buku ini bukan bid'ah (mengada-ada). Islam yang menghadirkan mindset tentang Syari'at yang berguna untuk mendapatkan rahmah Allah dalam keabadian tak berdimensi waktu dan ruang.