You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Aku ada di dunia ini tidak secara kebetulan. Aku mengenalmu pun bukan suatu kebetulan. Aku percaya, Tuhan memiliki rencana yang indah untuk hidupku. Aku berjuang agar luka hati yang sempat kamu goreskan tidak merusak rencana indah itu. Aku yakin, Tuhan tidak sedang bercanda saat menciptakan aku dan kamu. Buku ini berisi kumpulan prosa rilis yang menceritakan tentang hancurnya hati seorang anak akibat perpecahan yang terjadi di keluarganya. Buku terbitan TransMedia
Awalnya aku menjalani kehidupan normal seperti remaja lain. Namun, semua berubah sejak aku bertemu dengan Nada, gadis manis yang mampu mengalihkan duniaku. Dia selalu mengacuhkanku, yang justru membuatku semakin penasaran. Saat muncul ide untuk menikahinya, bukannya mendukungku, papa malah mengatakan aku sudah gila. Bocah 20 tahun dan masih kuliah bisa apa, katanya. Well, akan kubuktikan kalau aku bukan seorang bocah, melainkan seorang Calon Imam! -MediaKita-
Ya, satu kata berjuta makna itulah yang kerap dirasakan orang-orang yang tengah menanti datangnya cinta. Apalagi jika cinta tak kunjung menyapa saat usia tak lagi terbilang muda. Perasaan sedih dan khawatir tak dapat tertepiskan, hingga bahkan ada yang berujung ratapan kekecewaan. Akibatnya, orang yang tipis iman tidak lagi sungkan menerabas batas-batas kewajaran. Sungguh memilukan! Betapa banyak saudara-saudara kita yang mengalami nasib pahit menunggu cinta. Dalam ketidakpastian, mereka sering merasa “terbuang” atau bahkan merasa “tersisihkan”. Bermodal pengalaman, penulis buku ini mengajak pembaca untuk belajar seni mengais hikmah di balik penantian. Ternyata, tidak selamanya penantian itu menjemukan; bahkan dari sana bisa terbuka jalan menuju kemuliaan. Secara khusus, buku yang ada di tangan Anda ini membahas masalah-masalah yang kerap muncul ketika cinta belum menyapa. Tentu saja dilengkapi dengan trik-trik jitu mengentaskan permasalahan-permasalahan itu. Maka, tunggu apa lagi, segeralah miliki buku ini. Lalu, rasakanlah sensasi bahagia menjemput cinta!
This positive and hip guide to beauty and spirituality shows girls how to unleash the inner goddess with simple messages and tasks that will illuminate mind, body, and soul.
In constant use for over twenty years, a new generation will benefit from this long-awaited new edition of New Zealand¿s most accessible introduction to the Treaty of Waitangi. The Treaty of Waitangi is a central document in New Zealand history. In this lively account, Claudia Orange tells the story of the Treaty from its signing in 1840 through the debates and struggles of the nineteenth century to the gathering political momentum of the last three decades. The second edition brings the story up to the present. New illustrations enrich the history, giving life to the events as they unfold. This splendid new edition in full colour ensures that this popular book will remain an authoritative ...
Indigenous peoples around the world are seeking greater control over tangible and intangible cultural heritage. In Canada, issues concerning repatriation and trade of material culture, heritage site protection, treatment of ancestral remains, and control over intangible heritage are governed by a complex legal and policy environment. This volume looks at the key features of Canadian, US, and international law influencing indigenous cultural heritage in Canada. Legal and extralegal avenues for reform are examined and opportunities and limits of existing frameworks are discussed. Is a radical shift in legal and political relations necessary for First Nations concerns to be meaningfully addressed?
The women of this book are mainly Pakeha. They are domestic servants, governors' wives and farmers, married, single, widowed or deserted. They write about love, friendship, children, destitution, illness and grief. Maori women write about land, loss and love, about families and domestic events - in both Maori and English.