You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
History and criticism on folk drama of Minangkabau ethnic group in Sumatera Barat Province, Indonesia.
Buku Para Penabuh Tubuh: Sehimpun Tulisan Perihal Saman Gayo menjadi kumpulan berbagai tulisan yang memuat kajian, pemikiran, dan catatan pengalaman baik yang bersifat mendasar (fundamental). teoretis, dan praktis-aplikatif termasuk berbagai kreativitas dan inovasi atas Saman. Buku Antologi Artikel ini memuat isu-isu terkini terkait pelestarian, pembinaan. pengembangan, dan pemanfaatan Saman dalam berbagai konteks. termasuk pencapaian pencapaian terbaru Saman di Indonesia dan Dunia. belakangan ini. Buku yang berisikan 20 artikel dari 18 penulis ini dimaksudkan sebagai bacaan yang meneroka jalan Saman menuju 'kultur riset' guna mengembangkan Saman secara lebih luas. di masa kini dan masa mendatang.
Kumpulan tulisan dari para penulis terpilih. Tulisan-tulisan yang terangkum dalam prosiding ini mencakup topik-topik ‘seni dan agama’, ‘seni dan ekonomi’, ‘seni dan pendidikan’, ‘seni dan politik’, ‘seni dan psikologi’, serta ‘seni dan teknologi’. Secara keseluruhan, kita dapat melihat dua kecenderungan menyikapi hubungan antara unsur ‘arts’ dan unsur ‘beyond’ . Pertama-tama, beberapa penulis membahas representasi ‘beyond’ dalam ‘arts’ . Kedua, penulis lain membicarakan apropriasi atau aplikasi ‘arts’ untuk mempengaruhi ‘beyond’ . Persamaan antara kedua kategori ini yakni adanya asumsi bahwa seni bukan tindak intuitif personal semata, melainkan hasil olahan kognitif maupun teknis (sekelompok) person.
Buku ini berisikan 50 tulisan yang terdiri dari 46 tulisan dan kritik seni pertunjukan, baik tari, musik, dan teater yang dihelat di pulau Jawa sejak tahun 2014-2018; serta 4 tulisan biografi dari tokoh seni. Buku ini tidak menjelaskan secara harfiah apa itu kritik, melainkan lebih mengutarakan dan mengelaborasi bagaimana kerja kritik di dalam seni pertunjukan.
Kumpulan tulisan para Koreografer muda tari kontemporer Indonesia dari lingkaran Paradance Festival di Jogja. Di dalamnya, mereka bertutur tentang sejarah dan dinamika pertautan diri perjalanan hidup mereka terhadap dunia tari kontemporer dan kekaryaan mereka. Buku ini cukup pas untuk melihat pertumbuhan dan perkembangan tari kontemporer saat ini dan menjadi media refleksi para koreografer muda ini juga mereka yang tidak ada dalam buku ini. Penerbit Garudhawaca
Dalam rangka memperingati 20 tahun wafatnya K.R.T. Sasminta Mardawa dan Ulang Tahun Yayasan Pamulangan Beksa Sasminta Mardawa (YPBSM) ke-54, pada tanggal 30 Agustus 2016 diselenggarakan pementasan Tari Klasik Gaya Yogyakarta. Pementasan itu merupakan persembahan cinta dari istri, anak dan murid-murid K.R.T. Sasminta Mardawa. Didukung lebih dari 100 orang penari, yang seluruhnya adalah siswa-siswa bidang pendidikan YPBSM, karya-karya berkelas ditampilkan. Bersamaan dengan acara di atas, akan diberikan pula Penghargaan Seni Sasminta Mardawa 2016. Bagi tujuan ini berdasarkan musyawarah, Tim Seleksi yang terdiri dari Dr. Bambang Pujaswara M. Hum, Drs. Sunardi, Dr. Soemaryono M.A., Siti Sutiyah S...
Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Kelndahan berisi 23 artikel tentang hubungan ulang-alik antara teori, prinsip, dan konsep kritik dengan praktik seni pertunjukan di Indonesia serta pengalaman penonton dalam mengapresiasinya. Disusun dalam empat diskusi utama, Kritik Pertunjukan dan Pengalaman Keindahan menge-tengahkan dasar-dasar tata tertib dan wawasan pertunjulan, dengan contoh-contoh dari dua model penulisan kritik pertunjukan, yakni krtik atas konsep dan riwayat kekaryaan tokoh seni pertunjukan serta peristiwa perayaan pertunjukan dalam berbagai festival. Kritik Pertunjukaan dan Pengalaman Keindahan disusun dari artikel-artikel Sal Murgiyanto.
Buku Seni dan Budaya ini berjudul Tradisi Arak-Arakan Si Muntu di Sumatera Barat, merupakan karya dari Saaduddin. Tradisi Arak-arakan Si Muntu di Sumatera Barat merupakan sebuah bentuk ekspresi seni bagi sekumpulan orang-orang yang menggunakan pakaian terbuat dari bahan ijuk ataupun daun pisang kering yang menggunakan topeng. Adapun kehadiran Si Muntu erat kaitannya dengan berbagai aktivitas budaya di Minangkabau, seperti peristiwa adat Alek Nagari ataupun aktivitas Badunia-Dunia di Minangkabau.Tradisi arak-arakan Si Muntu bahkan telah ditetapkan oleh Kemdikbud sebagai warisan budaya tak benda yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat tahun 2020 yang merupakan bentuk kearifan lokal masyarakat Minangkabau. Kehadiran Si Muntu bahkan juga telah tersebar di beberapa daerah seperti di Kabupaten Agam, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padangpanjang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten 50 kota, Kabupaten Pasaman, dan Kabupaten Sijunjung. Ditulisnya buku ini menjadi sebuah upaya untuk mengeksplorasi, mendokumentasikan, dan memahami lebih dalam fenomena yang berkembang seputar tradisi arak-arakan Si Muntu di Sumatera Barat.
On Indonesian art and its relation with state; proceedings.