You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Hawaiian Surfing is a history of the traditional sport narrated primarily by native Hawaiians who wrote for the Hawaiian-language newspapers of the 1800s. An introductory section covers traditional surfing, including descriptions of the six Hawaiian surf-riding sports (surfing, bodysurfing, canoe surfing, body boarding, skimming, and river surfing). This is followed by an exhaustive Hawaiian-English dictionary of surfing terms and references from Hawaiian-language publications and a special section of Waikiki place names related to traditional surfing. The information in each of these sections is supported by passages in Hawaiian, followed by English translations. The work concludes with a glossary of English-Hawaiian surfing terms and an index of proper names, place names, and surf spots.
Tom Hazard menyimpan rahasia berbahaya. Ia mungkin tampak seperti pria biasa berusia 41 tahun, tapi karena kondisi medis sangat langka, ia sudah hidup berratus-ratus tahun. Tom pernah jadi bagian sejarahÐÐmemainkan musik untuk Shakespeare, mengekspolarasi lautan dengan Captain Cook, dan minum koktail dengan Fitzgerald. Sekarang, ia hanya ingin hidup normal. Jadi Tom pindah ke London, tempat tinggal lamanya, untuk jadi guru sejarahÐÐ pekerjaan yang pas untuk orang yang menyaksikan sejarah kota itu dengan mata kepala sendiri. Tom mengira ia akan mendapatkan hidup yang diinginkannya. Hingga seorang wanita yang jadi guru bahasa Prancis di sekolahnya tampak tertarik padanya. Tapi Masyarakat Albatross, kelompok rahasia yang melindungi orang-orang seperti Tom, punya satu aturan: jangan jatuh cinta. Ketika kenangan masa lalu yang menyakitkan dan tindakan membahayakan dari pemimpin Masyarakat Albatross mengancam kehidupan baru dan kisah cintanya, satu hal yang tak bisa ia miliki mungkin malah jadi satu-satunya hal yang bisa menyelamatkannya. Tom harus memutuskan apakah ia akan tetap terjebak di masa lalu, ataukah ia siap untuk hidup di masa kini?
For nearly half a century, Don Ho was synonymous with the Hawaiian Islands-from his wild, unpredictable early shows at Duke Kahanamoku's to a tour and television career that carried the spirit of aloha to audiences around the world. With his laid-back, hang-loose Island charm, Don Ho kept generations of fans singing along to Tiny Bubbles and Ain't No Big Thing, Pearl Shells and I'll Remember You. Don Ho: My Music, My Life is his authorized memoir, completed just two days before his death. In revealing anecdotes and hundreds of memorable photographs, here is the story of Hawaii's greatest entertainer-in his own words and the remembrances of those who loved him.
“Anata ni aete yokatta, Rara-chan.” (Bisa bertemu denganmu sangat berarti bagiku, Rara.) “Oh iya, ya? Itu judulnya.” Lala menoleh, lalu tersenyum. “Lagunya indah, ya?” Lala menikmati lagi alunan lagu dari kotak musik itu, sebelum tiba-tiba menyadari ada yang berbeda pada nada suara Hiroshi. Laki-laki di dekatnya ini tidak sedang memberitahu judul lagu yang tengah mengalun. Dia sedang menyuarakan isi hatinya. Lala tergagap. “Umm….” “Maukah kamu menikah denganku? Aku menyukaimu. Aishiteru….” *** Kehidupan Lala, gadis asli Indonesia, jungkir-balik ketika ia menjadi pusat perhatian lelaki-lelaki tampan asal Jepang. Kehadiran kembali Hiroshi membuatnya jadi serba salah. Mu...
Solo una semana Andrea Laurence Después de su ruptura, lo último que deseaba Paige Edwards era una escapada romántica. Pero un viaje a Hawái con todos los gastos pagados la llevó a aterrizar en la cama de Mano Bishop. Una aventura explosiva con Mano podría suponer la recuperación perfecta... el problema era que estaba embarazada de su ex. Luna de miel en Hawái Andrea Laurence Cuando Lana Hale le pidió al magnate Kal Bishop que se casara con ella, él se sintió incapaz de defraudar a su amiga. Para evitar que trasladaran a la sobrina de Lana a un hogar de acogida, Lana necesitaba un marido. Antes de que se dieran cuenta, el papel de enamorados que estaban interpretando se volvió real, y cuando ya no había necesidad de que siguieran adelante con la farsa, Kal se vio perdiendo a una esposa a la que ni siquiera sabía que deseaba.