You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Setelah memenangi Pemilu 1999, PDI Perjuangan mengalami pasang surut dalam panggung politik Indonesia. Komitmen sebagai partai wong cilik menghadapi tantangan besar tatkala harus menjaga konsistensi cita-cita kolektif dan emosional para kader serta pendukungnya. Tercatat, dukungan terhadap partai ini merosot pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. Periode panjang selama 2000–2009 menjadi ujian bagi PDI Perjuangan, baik sebagai partai pemerintah maupun oposisi. Sebagai partai ideologis, PDI Perjuangan menegaskan pentingnya berpijak pada ideologi dan kehendak rakyat, bukan hanya mengikuti kepentingan material. Maka, penurunan dukungan direspons dengan menerapkan pelatihan yang lebih ideologis dan ...
PDI PERJUANGAN didirikan bukan hanya untuk menjadi mesin pemilu, sekadar pelengkap praktik demokrasi. Lebih daripada itu, PDI Perjuangan merupakan partai politik yang terlibat dalam aktivitas sosial di masyarakat sebagai cara untuk menjaga nilai-nilai kebangsaan Indonesia dan Pancasila, serta menghidupkan ajaran Bung Karno dalam semangat satu Indonesia. PDI Perjuangan mengadopsi posisi sebagai partai wong cilik yang menjadi tumpuan harapan rakyat kecil untuk Indonesia yang lebih baik. PDI Perjuangan tidak membedakan dikotomi sebagai partai kader atau partai massa. Predikat-predikat ini kerap menjadi dilema bagi PDI Perjuangan ketika berhadapan dengan abnormalitas dan pragmatisme politik Indonesia pasca-Reformasi 1998 yang masih berlangsung hingga sekarang. Buku ini adalah jilid pertama dari tiga buku yang direncanakan. Jilid pertama, dengan subjudul “Penemuan dan Kemenangan”, mencakup periode 1987–1999. Jilid kedua, dengan subjudul “Memerintah dan Beroposisi”, mencakup periode 2000–2009. Jilid ketiga, dengan subjudul “Mengawal Indonesia Maju”, mencakup periode 2010–2019. Spesifikasi Produk
Dunia yang kita huni saat ini semakin sesak dan dipenuhi tensi. Mulai dari negara, korporasi, hingga individu, semuanya memiliki suara untuk mempromosikan perdamaian atau perang, secara eksplisit maupun implisit. Meskipun perang terbuka adalah situasi yang kita semua hindari, namun persoalan keseimbangan kekuasaan tidak pernah lekang dimakan zaman.
Dunia yang kita huni saat ini semakin sesak dan dipenuhi tensi. Mulai dari negara, korporasi, hingga individu, semuanya memiliki suara untuk mempromosikan perdamaian atau perang, secara eksplisit maupun implisit. Meskipun perang terbuka adalah situasi yang kita semua hindari, namun persoalan keseimbangan kekuasaan tidak pernah lekang dimakan zaman.
No detailed description available for "In the spirit of the Red Banteng".
Forest landscape restoration (FLR) requires a long-term commitment from a range of stakeholders to plan the restoration initiative collaboratively and see it through successfully. This is only possible when the people involved – whether they are landholde
Advanced machining processes has significant contributions to the manufacturing industries, especially since many new invented materials have advanced properties, which are difficult to machine using conventional machining processes. Therefore, advanced machining processes take a lead in dealing with these types of material. This book focuses on electrical machining and electrical dressing processes. Chapter 1 explains the electrochemical machining (ECM), includes process parameters that involved in the ECM processes. Chapter 2 deals with another advanced machining process, i.e. electro-discharge machining (EDM). Several process parameters that contribute to the EDM processes are also discussed. Electrical dressing is described in Chapter 3 as a special application of ECM and EDM. Finally, other types of non-conventional machining are explained in Chapter 4. [UGM Press, UGM, Gadjah Mada University Press]
They say there was or there wasn't in olden times a story as old as life, as young as this moment, a story that is yours and is mine. Once in a Promised Land is the story of Jassim and Salwa, who left the deserts of their native Jordan for those of Arizona, each chasing mirages of opportunity and freedom. Although the couple live far from Ground Zero, they cannot escape the dust cloud of paranoia settling over the nation. A hydrologist, Jassim believes passionately in his mission to make water accessible to all people, but his work is threatened by an FBI witch hunt for domestic terrorists. A Palestinian now twice displaced, Salwa embraces the American dream. She grapples to put down roots in an unwelcoming climate, becoming pregnant against her husband's wishes. When Jassim kills a teenage boy in a terrible accident and Salwa becomes hopelessly entangled with a shadowy young American, their tenuous lives in exile and their fragile marriage begin to unravel. Once in a Promised Land is a dramatic and achingly honest look at what it means to straddle cultures, to be viewed with suspicion, and to struggle to find safe haven.
A keen critic of culture in modern Indonesia, Andrew N. Weintraub shows how a genre of Indonesian music called dangdut evolved from a debased form of urban popular music to a prominent role in Indonesian cultural politics and the commercial music industry. Dangdut Stories is a social and musical history of dangdut within a range of broader narratives about class, gender, ethnicity, and nation in post-independence Indonesia (1945-present).