You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This is an open access book. We cordially invite you to submit your papers for the International Conference on Islamic and Muhammadiyah Studies (ICIMS) 2023, This conference is part of a conference program called International Summit on Science Technology and Humanity (ISETH) 2022 Organized by Universitas Muhammadiyah Surakarta. This conference will be hosted online from Surakarta, Indonesia on 11–12 January 2023.
Zaman pascakebenaran telah men-downgrade informasi dan pengetahuan (keagamaan) sedemikian rupa. Tren ideologisasi politik dan perkembangan teknologi informasi yang kian menguat dan bersifat disruptif telah menumpulkan nalar kritis keagamaan kita. Dalam situasi seperti inilah, media baru melakukan objektivikasi agama untuk berbagai kepentingan: politik, ekonomi, dan lainnya yang bernilai profan, partikular, dan partisan. Di tengah kekacauan inilah, agama hanya menjadi komoditas dan alat untuk kepentingan-kepentingan tertentu. Mereka pun terbius oleh bungkus dan kemasan daripada isi. Mereka lebih tertarik pada pengetahuan keagamaan yang bersifat instan dan simplikatif daripada kedalaman penget...
“Metodologi neomodernisme tafsir Fazlur Rahman bisa dikatakan sebagai eksemplar tafsir al-Qur’an yang tetap sesuai dengan kebutuhan masyarakat kontemporer. Karena itu, metodologinya terus dikembangkan dan diapresiasi oleh gerenasi setelahnya, utamanya oleh Abdullah Saeed dengan tafsir kontekstualnya. Spirit tafsir ini kemudian menjalar ke buku yang ada di depan sidang pembaca ini. Selamat membaca pemikiran-pemikiran bernas dalam buku ini!” Dr. Aksin Wijaya, Direktur Pascasarjana IAIN Ponorogo. * * * Fragmentasi dan diferensiasi ilmu-ilmu keislaman, khususnya teologi dan hukum Islam, terus mengemuka hari ini. Dampaknya, hukum Islam mengalami krisis epistemologis dan paradigmatis. Hukum ...
Buku ini merupakan hasil penelitian kompetitif yang diselenggarakan oleh LPPM IAIN Ponorogo. Topik maqasid dan etika global ini dipilih atas inspirasi para pemikir progresif hukum Islam (di antaranya Jasser Auda dan Taha ‘Abd al-Rahman) dan tentu Hans Kung yang dinilai sebagai pelopor konsepsi etika global. Barang kali tidak ada yang yang sama sekali baru, utamanya bagi yang sudah familiar dengan literatur-literatur mereka. Upaya mendialogkan dan mendialektikakan antara maqasid dan etika global bisa dinilai sebatas meneguhkan kualifikasi maqasid sebagai inti moralitas dalam bidang kajian hukum Islam sebagaimana telah dinyatakan oleh para pemikir progresif maqasid. Pada sisi yang lain, menghadirkan wacana ini dalam literatur berbahasa Indonesia diharapkan bisa mendesiminasi gagasan ini secara lebih luas.
Teori hukum merupakan 'dokumen akbar' tentang kisah manusia menghadapi ketegangan-ketegangan dengan kekuasaan di sekitarnya. Teori hukum sejak kelahirannya terus mengalami perkembangan dari abad ke abad, dari generasi ke generasi, dari zaman ke zaman. Perkembangan tersebut sebagai bukti nyata adanya dialektika dalam peradaban manusia. Mulai dari dari zaman klasik, abad pertengahan, era renaissance, era aufklarung, abad ke-19, abad ke-20 sampai pada masa transisisi. Oleh karena itu, teori hukum akan terus dan terus ditulis orang karena teori hukum-teori hukum yang baru akan terus bermunculan. Sehingga, dengan memahami berbagai teori hukum maka tidak hanya akan memperkaya khazanah pengetahuan dalam bidang hukum melainkan dalam bidang-bidang lainnya. Sajian dalam buku ini sangat bermanfaat bagi kalangan komunitas hukum (dosen, mahasiswa maupun praktisi) yang ingin memahami teori hukum khususnya teori hukum dalam lintas madzab. Jadi, buku ini layak dimiliki dan dibaca oleh siapapun.
The distinguished Moroccan philosopher Mohammed Abed al-Jabri, in this summary of his own work, examines the status of Arab thought in the late twentieth century. Al-Jabri rejects what he calls the current polarization of Arab thought between an imported modernism that disregards Arab tradition and a fundamentalism that would reconstruct the present in the image of an idealized past. Both past and present intellectual currents are examined. Al-Jabri first questions the current philosophical positions of the liberals, the Marxists, and the fundamentalists. Then he turns to history, exploring Arab philosophy in the tenth and twelfth centuries, a time of political and ideological struggle. In the writings of Ibn Hazm and Averroës, he identifies the beginnings of Arab rationalism, a rationalism he traces through the innovative fourteenthcentury work of Ibn Khaldun. Al-Jabri offers both Western readers and his own compatriots a radical new approach to Arab thought, one that finds in the past the roots of an open, critical rationalism which he sees as emerging in the Arab world today.
Even the simplest of spoken statements may provide far more information about the speaker - his social standing, his immediate situation, his relationship with his audience - than he might ever suspect.sociolinguistics focuses on all the varied aspects of the social organization of speech. We share a linguistic repertoire with members of our social networks (and failure to "fit in" linguistically may have far-reaching consequences); we also alter our speech patterns according to the specific social situation.
A guide to Michael Porters thinking on competition and strategy, classic and current.
Leading scholars discuss ideology and hotly contested post-structuralist theory.