You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Bagi kita yang biasa berkelana, yang biasa menjelajahi segalanya dengan raga, yang biasa bertatap muka, yang harus bekerja, belajar, beribadah, saya yakin, agenda #dirumahaja adalah suatu perjuangan luar biasa. Kita tak bisa pungkiri bahwa manusia punya hasrat untuk bergerak dan berso- sialisasi, yang kemudian karena sebuah kejadian pendemic yang mulai masuk ke Indonesia awal bulan maret, segala hasrat harus dibatasi ruangnya.
Sebagai manusia dewasa, banyak hal yang kita sadari akhir-akhir ini bukan? Salah satu hal yang sering dipikirkan oleh kita adalah mengenang kembali pengalaman pengasuhan yang kita alami semasa bersama bapak ibu. Pengalaman ini tentu ada yang menyenangkan ada yang membuat perasaan kita berkecamuk hingga sekarang, hingga kita menyalahkan dan sulit memaa kan keadaan. Perasaan-perasaan itu menggerogoti jiwa melalui penyesalan. Menyebalkan sekali rasanya.Tenang saja, kita senasib. Dan buku ini sedikit mengobati. Konon katanya, menulis dapat dijadikan sebuah terapi untuk menenangkan hati. Menuliskan apa yang kita rasakan, mendefinisikan apa yang membuat kita terluka, apa yang membuat kita bahagia, apa yang kita bingungkan, hingga setidaknya segala keruwetan didalam pikiran, terurai sedikit demi sedikit.
Details Loten's personal history and his professional career as a servant of the Dutch East Indies Company. It contains an inventory of his natural history drawings in the London Natural History Museum and Teylers Museum at Haarlem -- a valuable treasure of eighteenth-century natural history of Sri Lanka and Indonesia. Loten's writings, quoted extensively in this biography, cover early-eighteenth-century narrow-minded, provincial Utrecht in the Dutch Republic, the exotic Dutch East Indies, and cosmopolitan London in the latter part of the century.