You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
"Kak… terima kasih sebelumnya. Tapi… saya gak akan pingsan kalau hanya berdiri dan dijemur di bawah matahari terik," jawabku jujur. "Oh ya? Ya sudah, cepat habisin makanannya, saya antar kamu kembali ke barisan," serumu sambil memalingkan wajah yang mulai memerah. Alan Abimanyu. Senior kutu buku yang jenius dan cakep. Aku dan beratus siswa perempuan di sekolah ini langsung jatuh hati ketika pertama kali melihatmu. Tapi, aku sedikit lebih beruntung karena kita punya kenangan manis sewaktu MOS. Selain itu, kamu mirip dengan teman masa kecilku, Abi Gendut. Tapi tidak mungkin, umur kita kan beda 2 tahun. Lagian Abi yang kukenal itu anaknya lamban, gendut, tapi suka banget tertawa. Beda dengan kamu yang cakep, pintar, dan punya senyum dengan lesung di pipi kirimu. Well, yang terakhir itu sebenarnya kamu sama dengan Abi. Tanpa bisa dicegah, aku mulai membandingkan dirimu dengan Abi. Mencari-cari kesamaan dan perbedaan kalian. Sampai akhirnya, dirimu selalu ada di pikiranku. Sampai akhirnya, setiap melihatmu jantungku berdebar lebih kencang. Sampai akhirnya sebuah kenyataan membuatku tak bisa lagi menggapaimu.
“Rin, namaku Rin. Kamu?” “Rin? Rin doang?” Singkat amat namanya, pikirku spontan. “Iya, Rin doang, ‘rin rin rin’…” Gadis yang mengaku bernama Rin ini melantunkan namanya dengan nada seperti ia sedang membunyikan sebuah lonceng kecil. “Artinya lonceng. Lonceng kan bunyinya ‘rin rin rin’….” Kata siapa SMA itu masa paling indah? Buat Gesang, sejak hari pertama kelas sepuluh hidupnya justru jadi penuh masalah. Tidak punya teman sebangku, terpaksa duduk di depan meja guru, belum lagi tuntutan orangtua tak sejalan dengan yang dia mau. Makanya di jam istirahat Gesang lebih memilih menyendiri sambil memainkan piano di aula atas. Di sana, dia bertemu Rin dari kelas dua belas. Tapi siapa, sih, yang mau berteman sama Rin, si anak koruptor yang suka bolos, selingkuh dari pacarnya, dan mengambil uang klub buat foya-foya? Lantas kenapa Gesang rela masuk dalam perangkap yang bahkan tak pernah Rin siapkan untuknya?
"Kenapa? Bukannya dia suka sama kamu? Aku bisa tahu dari cara dia melihat kamu." "Iya. Dia suka sama aku. Tapi dia tahu kalau aku lebih suka sama kamu…." Sara dan Ryan. Dua orang yang saling menyayangi ini memutuskan untuk berpisah karena sering bertengkar. Mereka mengira semua akan berjalan baik-baik saja. Tidak ada drama putus cinta yang akan mengikuti kehidupan sehari-hari mereka. Sampai suatu hari, ketika Sara menggandeng Bona, cowok cakep sekolah sebelah, di depan Ryan. Ryan marah, tidak terima kalau Sara sudah bisa melupakan dirinya. Dia pun memutuskan pacaran dengan murid baru yang imut dan cantik, Lala. Aksi pamer kemesraan pun mewarnai kehidupan sekolah mereka. Tidak ada yang mau mengalah, mereka saling menyerang. Ryan yang selalu terlihat bareng Lala dan Sara yang selalu diantar jemput oleh Bona. Namun, entah mengapa ketika malam hari tiba rasa rindu pun ikut menyergap…
Awalnya hidup Anna berjalan baik-baik saja. Meski tidak terlalu dekat dengan ayahnya, Anna punya seorang ibu dan para sahabat yang setia. Sejak SMA, para sahabatnya yang mendampingi Anna, memahami gadis itu melebihi dirinya sendiri. Namun, keadaan berubah ketika Anna mulai menjauh dari para sahabatnya. Bukan hanya itu, hubungan dia dengan ibunya pun memburuk. Anna semakin hari menjadi sosok yang semakin asing. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada Anna, hingga pada suatu hari, dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya yang ternyata penuh luka.
Ia selalu ada ... rasakan Kehadirannya."" Pernahkah kamu bertanya, mengapa senyuman yang selalu dia perlihatkan ketika melintasi kelasmu setiap pagi membuat jantungmu memompa darah lebih cepat? Pernahkah kamu bertanya, mengapa obrolan tak serius di perpustakaan dengan dia bisa meniadi pemicu mimpi indahmu di malam hari? Atau, mengapa cemburu yang muncul setelah melihat dia berjalan ke kantin dengan yang lain membuat harimu terasa berantakan di sekolah? Jangan menduga-duga jawaban. Mungkin itu cinta. Sama seperti enam belas kisah yang ditulis oleh Guntur Alam, Anggun Prameswari, Faisal Oddang, Pretty Angelia, Ria Destriana, Fakhrisina Amalia Rovieq, Afgian Muntaha, Pipit lndah Mentari, Mel Puspita, Fitriyah, Karina lndah Pertiwi, Afin Yulia, Ruth Ismayati Munthe, iuga Dilbar Dilara. Mereka merasakan kehadirannya. Tak pernah absen. Cinta itu selalu ada... di sekolah.
Pernahkah kamu bertanya, mengapa senyuman yang selalu dia perlihatkan ketika melintasi kelasmu setiap pagi membuat jantungmu memompa darah lebih cepat? Pernahkah kamu bertanya, mengapa obrolan tak serius di perpustakaan dengan dia bisa menjadi pemicu mimpi indahmu di malam hari? Atau, mengapa cemburu yang muncul setelah melihat dia berjalan ke kantin dengan yang lain membuat harimu terasa berantakan di sekolah? Jangan menduga-duga jawaban. Mungkin itu cinta. Sama seperti enam belas kisah yang ditulis oleh Pretty Angelia, Pipit Indah Mentari, Mel Puspita, Fitriyah, juga Karina Indah Pertiwi. Mereka merasakan kehadirannya. Tak pernah absen. Cinta itu selalu ada … di sekolah.
Pernahkah kamu bertanya, mengapa senyuman yang selalu dia perlihatkan ketika melintasi kelasmu setiap pagi membuat jantungmu memompa darah lebih cepat? Pernahkah kamu bertanya, mengapa obrolan tak serius di perpustakaan dengan dia bisa menjadi pemicu mimpi indahmu di malam hari? Atau, mengapa cemburu yang muncul setelah melihat dia berjalan ke kantin dengan yang lain membuat harimu terasa berantakan di sekolah? Jangan menduga-duga jawaban. Mungkin itu cinta. Sama seperti enam belas kisah yang ditulis oleh Ria Destriana, Fakhrisina Amalia Rovieq, Afgian Muntaha, Afin Yulia, juga Dilbar Dilara. Mereka merasakan kehadirannya. Tak pernah absen. Cinta itu selalu ada … di sekolah.
Pernahkah kamu bertanya, mengapa senyuman yang selalu dia perlihatkan ketika melintasi kelasmu setiap pagi membuat jantungmu memompa darah lebih cepat? Pernahkah kamu bertanya, mengapa obrolan tak serius di perpustakaan dengan dia bisa menjadi pemicu mimpi indahmu di malam hari? Atau, mengapa cemburu yang muncul setelah melihat dia berjalan ke kantin dengan yang lain membuat harimu terasa berantakan di sekolah? Jangan menduga-duga jawaban. Mungkin itu cinta. Sama seperti enam belas kisah yang ditulis oleh Pretty Angelia, Pipit Indah Mentari, Mel Puspita, Fitriyah, juga Karina Indah Pertiwi. Mereka merasakan kehadirannya. Tak pernah absen. Cinta itu selalu ada … di sekolah.
“Kita perlu memperkenalkan diri secara resmi.” Dia mengulurkan tangannya, “Jonas Scheuchzer.” “Edelweiss. Hanya Edelweiss tanpa nama belakang keluarga.” Aku tak ingin mengingat nama pemberian ayahku. “Nama tengah?” tanyanya. “Kurasa tak perlu!” jawabku singkat. “Namamulah, alasanku tertarik padamu.” “Oh ya?” tanyaku tak percaya. Banyak hal yang membuat Del menolak untuk menjadi dewasa. Pengabaian Aliyan, teror Gatra, dan kehadiran Jonas yang rela terbang separuh dunia untuk menemui Del di Lombok. Kejadian itu membuatnya kacau. Namun Del tak sendiri, dia memiliki orang-orang terbaik di hari-hari terburuknya. Mereka adalah Anye dan Leya. Del juga selalu bisa bersikap “tak-ada-yang-perludi khawatirkan”, karena Del percaya pada kekuatan penyangkalan. Karena kamu tak akan pernah merasa sakit jika kamu tak menyadari bahwa kamu sedang terluka.
Namanya Altair, seperti salah satu bintang terang di rasi Aquila yang membentuk segitiga musim panas. Azura mengenalnya di sekolah sebagai murid baru blasteran Jepang yang kesulitan menyebut huruf L pada namanya sendiri. Azura merasa hidupnya yang berantakan perlahan membaik dengan kehadiran Altair. Keberadaan Altair lambat laun membuat perasaan Azura terhadap Kak Nara yang sudah lama dipendam pun luntur. Namun, saat dia mulai jatuh cinta pada Altair, cowok itu justru menghilang tanpa kabar. Bukan hanya kehilangan Altair, Azura juga harus menghadapi kenyataan bahwa orangtuanya memiliki banyak rahasia, yang mulai terungkap satu demi satu. Dan pada saat itu, Kak Nara-lah tempat Azura berlindung. Ketika Azura merasa kehidupannya mulai berjalan normal, Altair kembali lagi. Dan kali ini Azura dihadapkan pada kenyataan untuk memilih antara Altair atau Kak Nara.