You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This is an open access book. The COVID-19 pandemic in the last two years has influenced how educational system works. Online learning became the primal policy taken by all institutions in the world to lower the risk of the virus spread. Despite the drawbacks of the online learning, teachers and students were accustomed with the distant learning through web meetings, Learning Management Systems (LMS) and other online learning platforms. In that time, topics under digital learning and education 5.0 were the main stakes in academic disseminations. This year some institutions start to conduct their teaching and learning process classically as before the pandemic, others are still continuing onli...
Bila dibaca dengan sederhana, Mata Kuning Muda akan terasa seperti kumpulan cerpen lainnya. Namun, dengan sedikit kejelian, pembaca akan menemukan satu temali yang menghubungkan satu cerita ke cerita yang lain, tentang orang-orang kecil yang terpinggirkan, kebudayaan-kebudayaan yang ditinggalkan, dan perjuangan-perjuangan manusia untuk bertahan hidup di tengah kasak-kusuk dunia. Dalam buku ini, Farizal Sikumbang sangat jernih menceritakan manusia-manusia yang hidup dalam kebudayaan dan situasi lokal daerahnya. Lokalitas tersebut tidak cuma sebagai bumbu-bumbu, tempelan-tempelan, apalagi jualan eksotisme, melainkan menjadi bagian terpenting dari konflik cerita yang ia tulis. Pengantar Mata Kuning Muda adalah buku ciamik dengan pembawaan sastra kedaerahan. Tak seperti kecenderungan genre sejenis yang menampilkan eksotisme dan permukaan, Faisal menawarkan sisi-sisi pelik dari kehidupan daerah.
Eksplorasi khazanah lokal yang amat detail, filosofis, bukan sekadar bumbu-bumbu cerita, menjadi kekuatan yang amat langka digali oleh para cerpenis kontemporer. Tak banyak yang gagah macam Farizal Sikumbang. Di luar kekayaan itu, Farizal juga canggih benar dalam membangun narasi. Tekniknya di atas rata-rata. Acap, saya berpikir, Farizal berkali-kali memberikan tamparan pada saya untuk tidak jemawa perihal teknik bercerita. Edi AH Iyubenu
Handoko adalah seorang pensiunan tentara yang tinggal di Jakarta. Pada suatu hari dia berangkat ke Banda Aceh dengan tujuan mencari seorang perempuan yang bernama Cut Hamama. Cut Hamama sendiri adalah seorang perempuan yang pernah di perkosa oleh Handoko sewaktu dia bertugas di Aceh dalam rangka menumpas Gerakan Pengacau Keamanan (GPK). Sesampai di Banda Aceh, Handoko menginap di Hotel Kuala Tripa. Di sana dia menghubungi teman lamanya yang bernama Syamsudin. Akhirnya suatu hari Syamsudin dan Kasim menemui Handoko di Hotel Kuala Tripa. Dalam pertemuan itu Syamsudin dan Kasim mengatakan bahwa Cut Hamama sudah lama meninggal sewaktu melahirkan. Sedangkan anak Cut Hamama itu bernama Cut Putri. ...
Buku ini memuat cerpen-cerpen dengan setting tanah Aceh masa konflik bersenjata maupun peristiwa pasca bencana tsunami melanda daerah serambi mekah ini. Dalam cerpen penggali rencong tema konflik bersenjata antara tentara pemerintah dengan masyarakat Aceh penentang pemerintah dapat dibaca dalam buku ini. Melalui tokoh Gam Ubit cerita ini mengalir dan menguraikan perihal konflik bersenjata yang berdarah-darah itu. Gam Ubit adalah tokoh yang memiliki dendam pada Lem Gemuk dikarenakan Lem Gemuk merupakan kaki tangan tentara pemerintah. Dalam cerpen yang berjudul “Cahaya di Meunasah kami’, prahara masa konflik lebih tergambar secara luas, yakni bagaimana konflik bersenjata juga membuat masyarakat ketakutan melakukan aktivitas di malam hari. Aktivitas salat ke mesjid (meunasah) juga terganggu karena masyarakat takut ke luar rumah. Sedangkan peristiwa pasca tsunami dalam buku ini dapat dibaca dalam cerpen “ Lamno Pada Sebuah Kenangan”.cerita yang mengisahkan dahsyatnya bencana tsunami yang menghancurkan pesisir pantai barat Aceh.Dan tentunya dalam cerita ini juga disuguhkann kisa romantic-tragis antara tokoh aku dengan Dek Nong.
None
None
Study and teaching of Indonesian and Achinese literature in Nanggroe Aceh Darussalam.
Tiga Jurus Mudah Menulis (Panduan Praktis Menulis Artikel, KTI dan Cerpen) Penulis : Andy, Dyah dan Siska Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-407-001-9 Terbit : November 2021 Sinopsis : Buku berjudul “Tiga Jurus Mudah Menulis” ini ditulis oleh 3 penulis anggota Pergumapi (Perkumpulan Guru Madrasah Penulis) yang berasal dari Jakarta, Yogyakarta, dan Malang Jawa Timur. Semoga kehadiran buku ini bisa menjadi panduan siswa, guru maupun masyarakat umum dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis untuk 3 jenis tulisan, yakni artikel, karya tulis ilmiah (KTI), dan cerpen. Isi buku ini terdiri dari tiga pembahasan utama yakni Jurus Pertama (Tips Mudah Menulis Artikel), Jurus Kedua (Teknik Mudah M...