You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku yang diberi judul Metode dan Perubahan Pandangan ini, merupakan sebuah refl eksi atas rasionalitas yang dibangun oleh ilmu pengetahuan dalam sejarah perkembangannya. Para fi lsuf seperti Thomas Kuhn dan Paul Feyerabend sudah lama menegaskan bahwa tidak ada metode yang ahistoris. Sejarah ilmu pengetahuan memberikan bukti-bukti tentang kekayaan metode yang digunakan oleh para ilmuwan. Metode induksi dan deduksi yang kita kenal dewasa ini hanyalah beberapa nama di antara metode-metode yang dimaksud. Namun dalam keberagaman metode-metode tersebut, ilmu pengetahuan tetap konsisten memberikan penjelasan dan pemahaman yang rasional terhadap realitas. Karena itu, rasio menjadi dasar dan sekalig...
Membuat refleksi merupakan keistinewaan manusia dibandingkan dengan makhluk infrahuman. Pentingnya refleksi dalah untuk semakin memaknai perjalanan kehidupan sekaligus membuatnya semakin baik. Dengan demikian refleksi menjadi bagian yang penting dalam hidup manuasia agar tindak tanduknya semakin bermutu. Fokus dari refleksi tentu bermacam-macam. Namun yang paling mendasar adalah dimensi hidup manusia itu sendiri. Buku berjudul Pergulatan Etika Indonesia ini merefleksikan tiga bidang kehidupan yang menyelimuti perjalanan hidup manusia, yakni budaya, filsafat dan Etika. Buku ini merupakan sebuah bunga rampai, dan dihadirkan dalam rangka 65 tahun Prof. Alois Agus Nugroho. Refleksi terhadap tiga bidang kehidupan manusia yang hadir dalam buku ini, yang juga menjadi bagian dari pergumulan filosofis Prof Alois selama ini, diharapkan dapat memberi insigt dalam pergulatan bangsa Indonesia dewasa ini untuk membangun kehidupan bersama yang semakin bermartabat berlandaskan nilai-nilai etis Pancasila.
Buku ini merupakan persembahan HUT Prof. K. Bertens yang berisi tulisan dari para koleganya. Temanya membentang mulai dari masalah etika dan fenomenologi moral, etika bisnis dan komunikasi, serta etika biomedis, genetika, dan lingkungan hidup. Ada 18 tulisan yang didahului dengan prolog dan diakhir dengan epilog. Dengan membentangnya tema-tema yang dibahas dalam buku ini tentu banyak pihak bisa terlibat untuk menikmatinya.
Katolisitas begitu mendalam, padat, dan luas; maka tidak mungkin dituangkan dalam sebuah buku yang sedang Anda pegang ini. Pembahasan dalam buku ini sangatlah terbatas. Tujuannya hanya mendorong mahasiswauntuk memahami hal-hal pokok tentang ajaran Gereja Katolik. Karena bagaimana pun mengikuti adagium St. Agustinus dari Hippo, “percayalah untuk bisa mengerti (crede ut intelligas).” Dalam pernyataan Anselmus dari Canterbury (c. 1033-1109): “Saya tidak berusaha untuk tidak memahami agar saya dapat percaya, melainkan saya percaya agar saya dapat mengerti.” Para mahasiswa mempelajari kebenaran supaya percaya. Demikian juga kematangan iman semakin berkembang tahap demi tahap, dari tahap a...
Selain perilaku yang baik, cara berpikir menjadi bagian dari penilaian terhadap kualitas seseorang. Dewasa ini, cara baru berpikir yang sangat dibutuhkan adalah berpikir kritis. Cara berpikir ini bahkan menjadi kebutuhan mendasar dalam menghadapi situasi global yang sarat dengan kompleksitas dan perubahan yang begitu cepat di era digital ini. Dalam situasi demikian, seseorang yang mampu bertahan hidup adalah yang mampu memilah-milah mana yang baik atau tidak baik, di antara sekian kenyataan yang dihadapkan padanya. Sebaliknya, mereka yang tidak bersikap selektif akan hanyut di tengah perubahan dan menjadi objek di dalamnya. Dengan demikian, berpikir kritis merupakan kecakapan hidup yang memb...
Index of legal articles from serial collection of various libraries in Indonesia.
A comparative perspective of role played by three generations of European Constitutional Courts in the process of transition to democracy.
Although Kant was involved in the education debates of his time, it is widely held that in his mature philosophical writings he remained silent on the subject. In her groundbreaking Kant’s Conception of Pedagogy, G. Felicitas Munzel finds extant in Kant’s writings the so-called missing critical treatise on education. It appears in the Doctrines of Method with which he concludes each of his major works. In it, Kant identifies the fundamental principles for the cultivation of reason’s judgment when it comes to cognition, beauty, nature, and the exercise of morality while subject to the passions and inclinations that characterize the human experience. From her analysis, Munzel extrapolates principles for a cosmopolitan education that parallels the structure of Kant’s republican constitution for perpetual peace. With the formal principles in place, the argument concludes with a query of the material principles that would fulfill the formal conditions required for an education for freedom.
Immanuel Kant’s moral philosophy, political philosophy, and philosophy of judgement have been and continue to be widely discussed among many scholars. The impact of his thinking is beyond doubt and his ideas continue to inspire and encourage an on-going dialogue among many people in our world today. Given the historical and philosophical significance of Kant’s moral, political, and aesthetic theory, and the connection he draws between these theories and the appropriate function and methodology of education, it is surprising that relatively little has been written on Kant’s contribution to education theory. Recently, however, internationally recognized Kant scholars such as Paul Guyer, ...
The Critique of Practical Reason is the second of Kant's three Critiques, and his second work in moral theory after the Groundwork of the Metaphysics of Morals. Its systematic account of the authority of moral principles grounded in human autonomy unfolds Kant's considered views on morality and provides the keystone to his philosophical system. The essays in this volume shed light on the principal arguments of the second Critique and explore their relation to Kant's critical philosophy as a whole. They examine the genesis of the Critique, Kant's approach to the authority of the moral law given as a 'fact of reason', the metaphysics of free agency, the account of respect for morality as the moral motive, and questions raised by the 'primacy of practical reason' and the idea of the 'postulates'. Engaging and critical, this volume will be invaluable to advanced students and scholars of Kant and to moral theorists alike.