You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Ketika saya membaca ulang buku ini sebelum diterbitkan, saya berangkat dari dunia keseharian yang betul-betul nyata dan saya nikmati. Konsekuensinya adalah bahwa dalam pembacaan itu saya berhadapan dengan diri saya yang lain. Maka, menjadi sesuatu yang logis ketika saya merasa terasing berhadapan dengan tulisan-tulisan saya sendiri. Apalagi di antara tulisan-tulisan itu ada yang menyembul dari pangkreas sejarah pemikiran saya yang agak jauh ke belakang. Yaitu, dari sejak tahun 1993 ketika belum setahun saya menginjakkan kaki di Yogyakarta yang pada waktu itu sudah dikenal sebagai kota budaya yang senantiasa melahirkan para intelektual, para budayawan, para seniman, para penyair dan lain seba...
Jika seorang mencari jalan, maka sastra utama jalan salah satunya.
None
Buku ini mengungkap perjalanan Sanggarbambu. Sanggarbambu yang kita ketahui dari katalog pameran, berita-berita, dan data-data kesenian, memberikan pengertian bahwa sanggar ini telah banyak berkiprah dalam bidang pembinaan dan pengembangan kesenian. Kekaguman kita terhadap cara kerja 'anggota/keluarga besar' sanggar ini adalah karena aktivitas kesenian yang mereka lakukan selalu membawa ide-ide yang baru, menggelar karya-karya seni yang bermutu, dan mementaskan pergelaran yang bermuatan gagasan-gagasan yang penuh nilai.
None
Semakin kukuhnya tradisi musikalisasi puisi sebagai genre musik alternatif (atau sebaliknya, sebagai cara lain bagi puisi untuk menyapa publiknya), telah menumbuhkan berbagai ide dan wacana. Ide-ide terus berkembang baik lewat tulisan-tulisan di surat kabar, majalah, atau berupa makalah dan diskusi-diskusi. Buku baru ini yang mencoba menghimpunnya secara utuh, dari mulai pembantahan soal istilah, sejarah, hingga proses kreatif and aksi para pelakunya.
Begitu ia bertemu orang, senyumnya mengembang dan diikuti dengan sapaan ramah. Ia memang tak canggung menyapa serta memperkenalkan diri lebih dahulu. Itulah gambaran pribadi Ahmad Syaify. Ia laksana teladan kata-kata bijak Òsejuta kawan masih kurang, satu musuh terlalu banyak.Ó Baginya, berteman tidak perlu disertai niat untuk kepentingan atau keuntungan tertentu. Prinsip itu membuatnya luwes dalam berteman. Ia tak membatasi diri untuk berteman dengan siapa pun tanpa memandang umur, pekerjaan atau posisi seseorang. Ia sosok yang egaliter. Perpaduan tiga profesi yang dilakoninya bisa jadi membentuk kepribadiannya. Sebagai wartawan, ia dituntut terbuka, fleksibel, dan rendah hati. Bidang ini...
None
Profile of Indonesian press; volume commemorating the 50th anniversary of the Indonesian Journalists' Association.