You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
d) FFS institutionalization, scaling up and policy development, as part of mainstreaming processes.
None
Budaya "on time" melekat erat pada masyarakat di negara Jerman yang dikenal akan kemajuan teknologi dan salah satu penghasil mobil terbaik di dunia. Ketepatan waktu sangat berkaitan dengan prinsip menghargai di negeri ini. Namun, kebiasaan presisi ini tidak membuat masyarakatnya menjadi manusia mesin. Orang Jerman dengan gaya hidup yang bersahaja sangat mencintai hewan dan peduli pada lingkungannya. Misalnya, memberi makan burung liar pada musim dingin, yang dianggap sebagai kewajiban moral, demi menghindari unggas-unggas kelaparan dan terjaga populasinya. Meski hidup di negara maju dan modern, adat istiadat peninggalan nenek moyangnya masih tetap dilestarikan, seperti Erntedankfest, pesta panen sebagai ungkapan rasa syukur akan hasil bumi yang mereka peroleh. Buku ini menyajikan keindahan kota-kota di Jerman, yang menghadirkan keserasian antara arsitektur klasik peninggalan masa lalu bak negeri dongeng dan desain bangunan modern. Pun tidak ketinggalan ragam kultur dan kebiasaan masyarakatnya yang belum banyak diketahui secara luas.
“Buku atau memoar semacam ini, mungkin hendak mengajak pembaca menengok kembali proses kultural yang natural dan nurtural. Proses di mana perbedaan (setajam apa pun) tidak menjadi ancaman, bahkan jadi dasar kekuatan, dari kesatuan. Pantas bila buku ini kita sambut dengan kelapangan kepala dan hati.” —Radhar Panca Dahana Budayawan “Melalui narasi-narasi kecil yang ditulis dalam buku ini, kita dibantu untuk bisa lebih mengerti dampak peristiwa-peristiwa besar yang berlangsung di tingkat nasional—misalnya pendudukan Jepang, tragedi 1965, relasi antaretnis, atau otoritarianisme Orde Baru—pada masyarakat di tingkat yang paling lokal. Dengan kata lain, melalui kisah-kisah kecil yang tertuang dalam buku ini, kita dibantu untuk bisa lebih memahami narasi-narasi besar tentang dinamika dan sejarah bangsa ini.” —Baskara T. Wardaya SJ, Ph.D. Penduduk Purwodadi/Grobogan yang kini bertugas di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
Kaltara Rumah Kita adalah narasi tentang sebuah rumah tinggal yang harmonis semua suku bangsa dalam bingkai dan jiwa NKRI. Seorang pemimpin akan merekat semua pusparagam dan aneka warna pelangi dan membangkitkan semuanya dalam setiap dinamika dan derap langkah pembangunan. Menjadikan Kalimantan Utara (Kaltara) seperti pelangi, yang tumbuh dengan keindahan dan memancarkan warna pesonanya masing- masing.
Buku keluarga, yang ditulis semua anggota, kiranya hingga hari ini masihlah langka --untuk tidak menyebutnya Òbelum adaÓ. Ditulis oleh setiap anggota keluarga besar Samuel T. Padan (STP), seorang guru yang berdedikasi dan bergiat dalam pembentukan karakter keluarga besar dan bangsa, buku ini sungguh unik. Proses kreatifnya diawali dari liburan bersama keluarga besar di sebuah kawasan perkebunan yang luas dan asri di Batu Ruyud, FeÕ Milau, BaÕ Binuang, Kecamatan Krayan Tengah, Kabuaten Nunukan, Kalimantan Utara; setiap orang menuliskan pikiran, pengalaman, cita-cita, bahkan perasaannya dalam bingkai topik ÒHidup bersama Allah Jadi ProduktifÓ. Dibekali pelatihan sehari mengenai teknik me...
Tak banyak kalangan aktivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dengan rapi dan lengkap mencatat, mendokumentasikan, dan mengonstruksikan perjalanannya selama bergelut di dunia LSM seperti yang dilakukan oleh penulis buku ini, Agus Dodi Sugiartoto. Memoar Aktivis LSM: Masyarakat, Lingkungan, dan Demokrasi dihadirkan dalam rangka mendokumentasikan perjuangan penulis sebagai aktivis LSM yang telah mengecap manis dan pahit getir berkarya selama lebih dari tiga dekade, sekaligus untuk merawat ingatan tentang gerakan demokrasi di Kota Solo dan sekitarnya. Semua bermula pada tahun 1985. Penulis yang merupakan pengusaha persewaan buku komik di daerah Premulung, Solo, mulai mengenal LSM dari seora...
Penerbit: Airlangga University Press ISBN: 9786024737634 Buku ini bercerita asal usul dan proses membangun Pusat Pendengaran dan Komunikasi di Jawa Timur di bawah “Payung Kemitraan Antar Pemda Provinsi Jawa Timur dengan Negara Bagian Western Australia” didukung berlapis jenis kemitraan telah mengarungi 30 tahun kehidupannya. Luarannya membuahkan karya kemanusiaan “Mendeteksi Dini dan Memandirikan ABK di Jawa Timur“. Dan hasil kemitraannya dinikmati warga Jawa Timur.