You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Kehadiran buku ini dimaksudkan agar pembaca memiliki pemahaman dan wawasan yang memadai tentang etnosains dalam berbagai aspek pembelajaran untuk mendukung perkembangan pembangunan berkelanjutan. Hal ini penting karena sebagai seorang calon tenaga profesional tidak cukup hanya mengetahui sejumlah ilmu, melainkan juga dituntut untuk dapat memahami etnosains dan rekontruksi sains ilmiah dalam pembangunan berkelanjutan Penulisan buku ini sangat membantu kelancaran perkuliahan dan memudahkan pemahaman mahasiswa tentang etnosains dan rekontruksi sains ilmiah dalam pembangunan berkelanjutan yang didukung dengan berbagai macam penelitian untuk mengembangkan berbagai model pembelajaran sains yang dapat dijadikan modal dasar dosen dalam melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran optimal. Penulis berharap buku ini memberikan manfaat bagi para dosen, praktisi dan mahasiswa guna pengembangan ilmu dan peningkatan SDM yang berkualitas.
Pendidikan karakter merupakan salah satu upaya untuk membangun karakter unggul seperti diamanahkan dalam tujuan pendidikan nasional. Pendidikan karakter dilakukan sejak di Pendidikan Anak Usia Dini hingga perguruan tinggi. Salah satu kesulitan pendidik dalam melaksanakan pendidikan karakter adalah asesmen dan evaluasinya, sehingga sering kali pendidik melaksanakan pembelajaran tanpa menanamkan karakter dan penilaiannya. Buku Pengembangan Instrumen Karakter ini menjelaskan tentang konsep pengembangan instrumen, khususnya karakter, dan teknik analisis pengujian validitas dan reliabilitasnya. Uraian detail tentang langkah pengembangan instrumen, cara menganalisis hasil pengembangan dan hasil pe...
None
This publication reveals the thinking of a group of Indonesian Muslim activists known as the Persatuan Islam. The group entering national debates in the period from 1923 to 1957 about the role that religion was to take in the emergence of an independent Indonesia.
None
Presenting the background and history of the war in Aceh, Matt Davies investigates the domestic and regional implications, and common misunderstanding surrounding its various issues.
Pada 1950-an Indonesia bereksperimen menerapkan demokrasi parlementerÑlazim disebut demokrasi liberalÑguna membawa negara baru ini keluar dari berbagai masalah. Namun, perdebatan demi perdebatan tak kunjung padam dan tujuh kabinet berganti mengendalikan negeri. Kendati harus diakui bahwa selama periode tersebut Mahkamah Agung punya gigi, jaksa dan hakim bertaji, dan hak asasi manusia dihormati, rongrongan pun muncul. Pada 17 Oktober 1952, dua tank mengarahkan moncongnya ke Istana. Sukarno diminta segera membubarkan parlemen, namun dia menolak karena tak mau dianggap sebagai diktator. Pada akhirnya, 1959, demokrasi parlementer mengembuskan napas terakhirnya. Diangkat dari liputan khusus majalah berita mingguan Tempo, Agustus 2007, Pergulatan Demokrasi Liberal 1950Ð 1959 mengupas hal-ihwal eksperimen Indonesia dalam berdemokrasi pada 1950-an. Buku ini merupakan edisi perdana seri ÒSejarah RepublikÓ, sebuah seri yang mengupas dan membaca ulang awal-awal berdirinya Republik Indonesia.
None