Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku Ajar Pengantar IPS
Buku ajar ini mencakup enam topik utama. Materi yang disajikan juga sesuai dengan rencana studi yang telah ditetapkan. Upaya dilakukan agar penyajian topik-topik tersebut sederhana, sehingga mahasiswa dapat lebih mudah memahami konten pembelajaran, mengingat perbedaan tingkat kemampuan di antara mereka. Dalam setiap topik, disertakan pula pertanyaan formatif untuk dijadikan panduan oleh mahasiswa dalam mengukur pemahaman mereka. Penting untuk menekankan bahwa topik keenam memiliki peranan khusus. Topik ini mempersembahkan contoh analisis sederhana mengenai fenomena sosial budaya dalam masyarakat, yang bisa dijadikan sebagai sumber pembelajaran dalam bidang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Kehadiran topik keenam ini dianggap fundamental sebagai landasan awal bagi mahasiswa dalam memahami korelasi yang lebih kompleks antara pendidikan IPS dan fenomena sosial budaya masyarakat, terutama dalam mata kuliah lanjutan yang lebih spesifik.
Panggung Belakang Sekolah: Sebuah Refleksi Sosiologis
Sekolah dapat diibaratkan sebagai salah satu panggung persandiwaraan dunia. Panggung sandiwara memiliki dua sisi, sisi depan dan sisi belakang. Bagian sisi depan akan menampilkan hal-hal baik, yang selayaknya dapat ditampilkan bagi penonton. Sedangkan sisi belakang adalah sebuah bagian yang cenderung ditutupi, karena identik dengan sisi buruk yang tidak layak dipublikasi. Bagian panggung depan sekolah tentunya sudah banyak yang tahu dan familiar dengan segala bentuk peristiwa, atau alur cerita persandiwaraannya. Berbeda dengan panggung belakang sekolah. Bagian ini masih banyak yang belum disadari, belum terpublikasi, dan cenderung ditutupi. Sehingga menarik untuk ditelusuri lebih mendalam. Itulah yang melatarbelakangi penulisan buku ini.
Problem-Based Learning di Masa Pandemi
Problem-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) bagi anak-anak SD ternyata bukan hal yang berat. Dalam kehidupan sehari-hari, setiap orang dihadapkan pada berbagai masalah. Dari bayi hingga orang tua, masalah akan menghampiri setiap hari. Dari masalah-masalah tersebut, seseorang dituntut agar selalu bisa berpikir kreatif dan inovatif sehingga dapat menemukan solusi terbaik.
Subak Kini dan Nanti
Saat ini Subak di Bali dikatakan sedang “sakit”. Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa eksistensi Subak semakin memudar digerus arus globalisasi. Penganugerahan Subak sebagai salah satu warisan budaya dunia oleh UNESCO tidak serta merta memperbaiki keterpurukan subak. Ancaman alih fungsi lahan Subak hingga menurunnya minat generasi muda untuk bekerja pada sektor pertanian menjadi masalah utama yang perlu diselesaikan. Oleh karena itu, upaya perbaikan dari berbagai aspek masih sangat diperlukan untuk memulihkan Subak agar tetap lestari. Pengenalan subak sebagai dasar pembentuk budaya dan kearifan lokal di Bali kepada generasi muda sangatlah penting dan perlu dilaksanakan. Salah satu yang dapat direalisasikan adalah menjadikan Subak sebagai bagian dari materi belajar di sekolah, dan buku ini merupakan salah satu sumbangsih kecil dari hal tersebut.
Isomorphic Mimicry dalam Pendidikan
Seperti yang disiratkan dalam judulnya, buku ini menyajikan sebuah karya satir yang tak hanya menghibur, tetapi juga menggali analisis kritis terhadap dunia pendidikan, disajikan melalui lensa praktis bagi para guru dan pengamat pendidikan. Satire digunakan sebagai alat halus untuk menyampaikan pesan bahwa mendukung dan mendorong penerapan pendidikan yang efektif adalah suatu keharusan. Buku ini bertujuan untuk memotivasi para pendidik agar tetap berpikir kritis namun juga aktif dalam mencari solusi terhadap tantangan yang dihadapi dalam perkembangan pendidikan saat ini. Peran guru tidak sekadar sebagai pelaksana kurikulum, tetapi juga sebagai elemen kunci dalam dinamika kurikulum itu sendiri. Sebagai figur sentral dalam dunia pendidikan, guru seharusnya mendapatkan dukungan utama dalam hal kesejahteraan, pengembangan profesional, dan perlindungan hukum yang konkret.
Kedonganan: Sejarah, Tradisi dan Toponiminya dalam Perspektif Linguistik
Kedonganan adalah nama sebuah desa di kaki Pulau Bali, tak jauh dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Dahulu, desa ini menjadi salah satu desa nelayan yang terkenal di Bali selatan. Selain itu, desa ini terkenal karena memiliki hubungan sakral dengan air payau dan hutan bakau yang dahulu banyak tumbuh di wilayah desa. Dari masa ke masa, Kedonganan mengalami banyak perubahan drastis. Nilai-nilai budaya mulai luntur karena derasnya arus teknologi informasi dan candu-candu kapitalisme. Karena itu, penting kiranya nilai-nilai tradisional itu didokumentasikan sehingga siapa pun dapat membaca dan mengambil manfaat darinya. Semoga desa-desa lain di seluruh Indonesia menyusul dengan komitmen mereka untuk mendokumentasikan aset kultural mereka demi generasi masa depan.
Problem-Based Learning Berbasis Trihita Karana: Sebuah Pengantar
Buku ini menghadirkan sebuah pandangan baru dalam dunia pendidikan dengan menggabungkan pendekatan inovatif Problem-Based Learning (PBL) dengan konsep filosofis yang kaya dari budaya Bali, yaitu Trihita Karana. Dalam buku ini, pembaca akan dibimbing untuk memahami bagaimana PBL dapat diterapkan secara efektif dengan memperhatikan nilai-nilai budaya yang telah terbukti dalam menciptakan harmoni antara manusia, alam, dan spiritualitas. Problem-Based Learning Berbasis Trihita Karana tidak hanya sebuah buku pengantar, tetapi juga sebuah panggilan untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang menghargai keanekaragaman budaya dan menginspirasi pembentukan karakter yang kokoh dan berdaya saing.
Lakon Bhima Swarga dalam Seni Pertunjukan Wayang Kulit Bali
Lakon Bhima Swarga seringkali dipentaskan dalam pertunjukan wayang kulit di Bali. Lakon itu dipentaskan pada saat umat Hindu melaksanakan upacara Pitra Yadnya. Lakon tersebut mengisahkan Bhima mendatangi surga atas perintah ibunya, Dewi Kunti, untuk membebaskan arwah ayahnya, Pandu, dan ibu tirinya, Dewi Madri yang dihukum di kawah neraka. Meskipun lakon ini sudah sering disuguhkan, masyarakat perlu lebih memahami, menghayati dan mengambil makna yang terkandung dalam cerita itu untuk diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK): Panduan dan Implementasinya bagi Guru dan Mahasiswa
Penelitian Tindakan Kelas memang adalah penelitian yang lumrah dan bisa menjadi sumber pedoman komprehensif untuk para pendidik yang ingin mengembangkan praktik pengajaran mereka melalui pendekatan penelitian tindakan kelas. Namun, masih banyak guru maupun mahasiswa yang belum memahami hakikat, tujuan dan metode PTK untuk menghasilkan treatment yang efektif. Dengan pendekatan yang praktis dan mudah dipahami, buku ini menawarkan langkah-langkah sistematis untuk merancang, melaksanakan, dan merefleksikan perubahan dalam kelas. Pembaca akan diberikan contoh-contoh pelaksanaan penelitian tindakan kelas, mulai dari proses identifikasi masalah, perencanaan intervensi, implementasi tindakan, serta evaluasi dan refleksi untuk memastikan peningkatan yang berkelanjutan dalam pembelajaran. Dengan panduan praktis ini, pendidik dan calon pendidik akan diberdayakan untuk menjadi peneliti dalam kelas mereka sendiri, meningkatkan efektivitas pengajaran, dan merespons dinamika yang terjadi di dalam kelas dengan lebih efisien.
Menjadi Guru Beretika dalam Bingkai Kompetensi Kepribadian
Buku ini secara umum membahas tentang kompetensi kepribadian guru dan secara khusus mengenai ajaran-ajaran etika Hindu yang relevan dalam membangun kepribadian guru, yang astungkara dapat dijadikan pegangan bagi guru-guru Agama Hindu dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pendidik. Buku ini juga mengandung materi yang bersumber dari kitab-kitab suci Agama Hindu yang dapat dijadikan tuntunan dalam meningkatkan kompetensi kepribadian guru.
