You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book analyses social conflict among fishers in Indonesia by implementing class theory, thus adopting a new approach to analysing fishers’ conflicts in Indonesia. In using this approach, the book enables a comprehensive understanding of the nature of fishers’ social conflicts. It demonstrates that the primary cause triggering conflict among fishers in Indonesia is not exploitation, but domination. This domination causes injustice in terms of access among fishers, which in turn threatens their livelihood. The author unpacks the influence of political parties, and how macro-economic conditions and public policy have become contextual variables of these class conflicts in the fisheries community. The book presents the unique characteristics of class conflicts among fishers compared to class conflicts in industrial sectors, underpinned by Marxist theory. This book will be relevant to fisheries policy-makers in Indonesia and abroad, researchers and students in anthropology, sociology, and development economics, as well as community and rural development specialists and conservationists.
There is no peace with hunger. Only promises and promises and no fulfillment. If there is no job, there is no peace. If there is nothing to cook in the pot, there is no peace. - Oscar, a 57-year-old man, El Gorri n, Colombia They want to construct their houses near the road, and they cannot do that if they do not have peace with their enemies. So peace and the road have developed a symbiotic relation. One cannot live without the other. . . . - A community leader from a conflict-affected community on the island of Mindanao, Philippines Most conflict studies focus on the national level, but this volume focuses on the community level. It explores how communities experience and recover from viol...
This report assesses how Indonesia is implementing the United Nations Sustainable Development Goals (SDGs) at the subnational government (SNG) level, identifies gaps and good practices, and outlines ways to speed up progress. It assesses the funding mechanisms and robust legal frameworks governing Indonesia’s SNGs and tracks a consistent pattern of progress across its provinces towards most of the SDGs. The report shows why Indonesia needs to find ways to accelerate progress in disadvantaged regions such as Papua, ramp up institutional capabilities, and drive partnerships with the private sector to ensure its SNGs reach the SDG targets.
Masalah dalam pendidikan ilmu sosial di Indonesia ialah terabaikannya penggunaan konsep dan teori ilmu sosial ke dalam kehidupan sehari-hari. Padahal, keterkaitan konsep dan praktik sangat dibutuhkan oleh pemelajar (mahasiswa, dll) pemula. Hubungan antara teori dan praktik diuraikan berdasarkan kasus konkret. Kasus yang dipilih adalah hubungan antara praktik relasi sosial dalam pembangunan di satu pihak, dan teori Sosiologi di pihak lain. Digunakan sebagai pegangan dalam proses pendidikan dan pembelajaran sejak 1970-an, buku Sosiologi Umum memiliki kelebihan dalam menguatkan kapasitas keilmuan sesuai keseharian mahasiswa. Kepraktisan buku ini ditunjukkan oleh hasil maksimal pada ujian dan praktik mahasiswa selama ini. Buku ini pula, antara lain, yang memengaruhi pengembangan ilmu sosiologi empiris yang membumi di Indonesia.
Cara cepat buka usaha di desa : panduan praktis
Memasuki era Revolusi Industri 4.0 saat ini, Pemerintah Desa bersama masyarakat desa berpeluang meningkatkan dan mempercepat pelayanan pembangunan, mengembangkan partisipasi masyarakat, meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Peluang tersebut didukung dengan peluang pembiayaan dari Dana Desa dan teah terhubungnya sebagian besar desa dengan jaringan internet.
Pertambangan tanpa izin atau illegal mining merupakan kegiatan pertambangan mineral atau batubara yang dilakukan tanpa memiliki izin dari pemerintah atau otoritas yang berwenang. Pertambangan tanpa izin ini dapat merusak lingkungan dan menimbulkan berbagai masalah sosial, ekonomi, kesehatan, ancaman keselamatan para pekerja. Selain itu, pertambangan tanpa izin juga seringkali berujung pada konflik dengan masyarakat setempat dan pihak berwenang, karena dilakukan tanpa memperhatikan hak dan kepentingan masyarakat setempat serta bertentangan dengan peraturan yang berlaku. Memperhatikan dampak buruk dari pertambangan tanpa izin seperti digambarkan di atas, LEHI (Lembaga Eksaminasi Hukum Indonesi...
Pilihan demokrasi liberal, pengarusutamaan individu dan homo economicus telah membangkltkan emoslonal etnlsltas, yang memberikan ancaman bagiketerbelahan generasi muda, masa depan perdesaan,dan kemandulan (re)produksi kepemimpinan nasional. Praktik dominasidan identitas etnik dalam arena ekonomi politik lokal,melaluisistem demokrasiliberatif,perlu dlslkapl sedlnl mungkln agar tldak menjadl bumerang bagi masa depan NKRI. Gejala ketimpangan etnisitas,praktik dominasi bias etnik (kekuasaan simbolik, ekonomi,dan politik),dan lain sebagainya,merupakan ancaman sekaligus tantangan bersama bagi kita untuk memperlakukan politik ldentltas dalam arena ekonoml polltlk lokal yang dibingkaidengan semangat NKRI.
Pengembangan produk unggulan desa dimulai dengan mengidentifikasi produk desa yang dapat diunggulkan, yaitu menjawab pertanyaan atau permasalahan ekonomi tentang ‘apa’ (what) dalam ekonomi. Ini dilanjutkan dengan menentukan untuk siapa produk tersebut produk tersebut diproduksi, yaitu menentukan jawaban ‘untuk siapa’ (for whom) produk tersebut diproduksi. Akhirnya, pengembangan produk harus menentukan cara menghasilkan produk tersebut yang efisien (menjawab permasalahan ‘bagaimana’ (how) dalam ekonomi. Pilihan urutan ini adalah demikian, karena produk yang akan dikembangkan dan lalu diunggulkan adalah didasarkan atas potensi yang dimiliki oleh desa yang bersangkutan, yang selanjutnya dicarikan pasar berdasarkan peluang yang ada bagi produk tersebut. Sejalan dengan itu perlu juga dilakukan upaya-upaya pelaksanaan proses produksi yang efisien sambil menghasilkan produk yang berkualitas dan sesuai dengan permintaan konsumen, yang kesemuanya bermuara pada keunggulan produk.
Agroeduwisata Geragai merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Provinsi Jambi. Kawasan tersebut dikelola langsung oleh Dinas Tenagakerja dan Transmigrasi Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Visinya adalah sebagai andalan peningkatan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Target pengembangannya adalah terbangunnya kebun buah dengan produktivitas dan kualitas komersial, berkembangnya diversifikasi produk hasil, berkembangnya layanan edukasi dan pariwisata bagi masyarakat, serta menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di bidang hortikultura.