You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
The Paijo Family adalah kisah tentang keluarga urban yang datang dari Surabaya dan mencari penghidupan di Jakarta. Sebuah keluarga kecil dengan tiga anggota keluarga: bapak, ibu, dan anak semata wayang. Bermula dari cinta terlarang, Paijo dan Paijah membangun keluarga yang samawa, hinggga lahirlah Markonah anak mereka. Anak beranak itu menjalani kehidupan di Jakarta yang keras, penuh teror, tapi kadang mengasyikan. Paijo yang diberi karunia talenta seni, membuatnya dikelilingi oleh beragam godaan. Wajahnya yang tampan, kerap membuatnya kesulitan untuk menghindar dari persoalan asmara.Ê ------- Penerbit Kencana (Prenadamedia Group)
Kita tengah menyaksikan sebuah peristiwa yang kelak akan dikenang sebagai sejarah. Pada 20 Oktober 2014, Jokowi-JK dilantik sebagai pemimpin baru Indonesia. Empat bulan sebelumnya, atau bahkan jauh sebelum itu, ingar-bingar pemilihan presiden begitu menggelora. Euforia kegembiraan politik begitu terasa sampai ke penjuru negeri. Orang-orang yang selama ini anti terhadap politik, kini beramai-ramai menjadi relawan untuk mengantarkan calon pilihannya ke kursi presiden. Satu hal yang belum pernah terlihat dalam tiga kali pemilihan presiden setelah Reformasi 1998: besarnya harapan yang diletakkan pada sosok baru dalam panggung perpolitikan nasional. Pria ceking nan cekatan bernama Joko Widodo. Buku ini hadir untuk merekam gegap gempita Pilpres 2014. Sekumpulan catatan yang ditulis dan disebarkan di media sosial oleh para relawan Jokowi yang berasal dari berbagai kalangan. Buku ini, sekali lagi, bukanlah alat kampanye untuk memuja Jokowi. Buku ini adalah pengingat bagi kita semua untuk terus mengawal Presiden Jokowi dalam menunaikan janji-janji kampanyenya. [Mizan, Bentang, Presiden, Jokowi, Relawan, Indonesia]
Jurnalisme siber (cyber journalism) adalah salah satu anak kandung perkembangan internet. Karena mau tidak mau, suka tidak suka, budaya komunikasi masyarakat ini sudah banyak beralih ke ranah virtual. Orang semakin sedikit yang membaca media cetak. Sehingga banyak media cetak di negara kiblatnya teknologi, seperti Amerika Serikat, berguguran. Kehadiran jurnalisme siber otomatis juga akan mengubah pola kerja jurnalis dan interaksi media dengan khalayak. Dalam penulisan buku ini, saya menggunakan banyak istilah, baik siber, cyber, daring atau online dengan merujuk pada maksud yang sama. Buku ini juga saya tulis berdasarkan pengalaman dan pengamatan––sebagai akademisi atau praktisi. Ditamba...
HANTU-HANTU DIGITAL: ANCAMAN TEKNOLOGI TERHADAP KRISIS MORAL DAN KESEHATAN MENTAL Disadari atau tidak, perkembangan teknologi di era digital memiliki ekor yang menakutkan. Teknologi mulanya dikembangkan untuk tujuan yang baik, yaitu memudahkan aneka kebutuhan hidup manusia. Sayangnya, kebutuhan manusia tidak hanya terbatas pada hal-hal yang positif saja. Manusia yang bejat juga bisa semakin mudah memenuhi kebutuhannya untuk menyalurkan kebejatannya, mulai yang berwujud perundungan (bullying) di media sosial hingga penipuan yang sangat jahat. Dampak dari pemanfaatan teknologi yang jahat seperti itu adalah lahirnya krisis moral dan aneka penyakit mental. Kiranya sudah menjadi rahasia umum baga...
Buku 100 Konser Musik di Indonesia ini mencoba membentangkan satu riwayat bagaimana seratus konser musik menjadi peristiwa seni dan budaya memengaruhi geliat perekonomian, meramaikan belantika kebudayaan populer, serta menggairahkan kultur bermusik di kalangan darah muda. Tak semua konser musik ditampilkan sebab sejarah (konser) musik dalam bingkai “100 Konser” ini. Sebab, mula-mula memang bertujuan untuk menunjukkan bagaimana festival budaya populer di ruang publik dikelola lewat kerja sama berbagai pihak yang membawa kesadaran baru ihwal manajemen pengelolaan seni budaya yang lebih baik. Buku ini adalah bagian dari ikhtiar menjaga asa bermusik atau berkarya di lajur seni budaya musik dengan bercermin kepada kaca benggala masa silam yang pernah ditorehkan para pendahulu. Sekaligus, buku ini bisa mengisi kepustakaan musik di Indonesia yang lengang, khususnya dalam pengetahuan sejarah pertunjukan musik (di) Indonesia.
Seri Puisi Esai Indonesia Ambon Manise Kisah Sang Penantang Baduy Dan Tanah Luruh Benteng Lentera Pasundan Bahana Bumi Antasari Luka Zamrud Khatulistiwa Balada Ibu Kota Mantra Laut Mandar Di Balik Lipatan Waktu Menggugat Alam, Mengejar Sunyi Di Gerbang Stasiun Penghabisan Merisik Jalan Ke Percut Gaung Moluku Kie Raha Nyayian Perimping Gema Hati Mongondow Palu Gemuruh Laut Timur Penyelam Dari Padang Hitam Genderang Bumi Rafflesia Raja Alam Barajo Ironi Tanah Pungkat Di Lambung Langit Renjana Khatulistiwa Jejak Jerit Di Tambun Bungai Serambi Madinah Jiwa-Jiwa Yang Resah Serat Sekar Tanjung Kepak Cendrawasih Sergam Kesaksian Bumi Anoa Sisa Amuk Kidung Kelam Suara-Suara Yang Terbungkam Kidung Ta...
ADA APA DENGAN GARUT? Ternyata ada akses masuk dari kota itu untuk menyimpulkan berbagai hal yang selama ini tidak kunjung tersimpulkan. Rupanya kota itu menyadarkan kita bahwa di sana kelompok Yahudi illuminati dan fremasonry pernah berkonsentrasi. Mereka meninggalkan jejak..., ditambah temuan seorang bernama Hitler pernah datang ke Indonesia dengan satu tujuan, yaitu menemukan The Promise Land..., tanah yang dijanjikan. Lalu ada apa dengan gunung Sadahurip? “Ditemukan wujud piramida, punden berundak, candi purba dan sebagainya yang berserakan di banyak pelosok Nusantara, selama ini disikapi rasa bangga dan kagum. Namun dengan terbitnya buku ini, mau tidak mau kita juga harus mengakui bah...
Kesultanan Demak Bintara: Poros Maritim Nusantara Abad XV-XVI Ali Romdhoni ---------------------------- Buku ini merupakan seri kedua, melanjutkan buku pertama yang berjudul Istana Prawoto: Jejak Pusat Kesultanan Demak (2018), dan menjadi bagian pula dari buku ketiga yang berjudul Sunan Prawoto: Penjaga Visi Politik Maritim Kesultanan Demak Bintara. Ketiga judul buku ini saya namakan “Trilogi Kesultanan Demak Bintara” yang mengkaji pusat Kesultanan Demak Bintara. Kajian dalam buku Kesultanan Demak Bintara: Poros Maritim Nusantara Abad XV-XVI ini menunjukkan, di bumi kasunanan Prawoto (sekarang desa Prawoto, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah) tersimpan kelengkapan bukti historis dan geografis yang bisa di-identifikasi sebagai wilayah yang menjadi awal pendirian Kesultanan Demak Bintara. Kesimpulan di atas dibangun berdasarkan pemberitaan dalam historiografi Jawa, pemberitaan lisan (cerita tutur) yang dimiliki masyarakat setempat, dan sebagian jejak faktualnya yang juga masih bisa diketemukan. Dengan demikian, temuan-temuan dalam buku ini memiliki landasan yang bisa dipertanggung-jawabkan.
Endah dan Rhesa. EAR. Dalam 15 tahun karier musik mereka, beragam pengakuan bergengsi sudah diraih. When You Love Someone menjadi salah satu lagu paling dicinta kaum indie, Menua Bersama diganjar AMI, dan terbang ke Midem Festival di Cannes, Perancis, untuk bertemu insan-insan paling berpengaruh di kancah musik internasional. Pelan namun pasti, mereka juga membangun sebuah komunitas kreatif lokal yang dialiri darah kaum muda. Earhouse.