You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Education for all can be more effectively provided through the services, programmes and activities of the school library tailored to the needs of the school community. This inspiring book can foster the school librarian's professional development for school library enhancement. It aims at providing amazing topics, methodologies, approaches and experiences. It presents projects and practices addressing the challenges of supporting basic literacy, including contexts where many children cannot or do not access formal instruction on a regular basis. These may inspire education authorities, public librarians and other cultural professionals who work closely with schools and communities.
Asian populations are among some of the fastest growing cultural groups in the US. While books on serving other target groups in libraries have been published (e.g., disabled, Latino, seniors, etc.), few books on serving library users of Asian heritage have been written. Thus the timely need for this book. Rather than a generalized overview of Asians as a whole, this book has 24 separate chapters—each on 24 specific Asian countries/cultures of East, Southeast, and South Asia—with a wealth of resources for understanding, interacting with, outreaching to, and serving library users of each culture. Resources include cultural guides (both print and online), language helps (with sample librar...
This book deals with the role and authority of such traditionalist Muslim scholars as A. Mustofa Bisri and Emha Ainun Nadjib in seeding religious pluralism in Indonesia. It shows that it is not necessary to base religious pluralism on "liberal" or "modernist" stances but rather on "traditionalist" attitudes. Religious pluralism can be smoothly connected to "traditionalism", so that this may preserve greater credibility in the population. Traditionalist scholars may play a considerable role in promoting religious pluralism in the society, in general, and among anti-pluralist groups, in particular. The account of the role and authority of these traditionalist scholars is significant in revealing the prospects for religious pluralism in the country. (Series: ?Southeast Asian Modernities, Vol. 17) [Subject: Religious Studies, Southeast Asian Studies, Islamic Studies]
Buku ini adalah publikasi pertama dalam literatur Indonesia yang mendokumentasikan proses belajar mengajar difabel dalam sebuah setting kelas inklusif di perguruan tinggi. Ditulis berdasarkan pengalaman langsung para dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Yogyakarta, buku ini menyajikan banyak lessons learned bagi mereka yang ingin mengetahui cara merancang kelas inklusif, cara mengelola kelas yang ramah difabel, cara mengajar ketika ada tunanetra atau Tuli di kelasnya, cara melibatkan difabel dalam tugas-tugas kelompok, sampai dengan bagaimana membuat difabel merasa nyaman dan bagian dari kelas. Meski berjudul Mengajar Difabel di Kelas Inklusif buku ini juga merekam potongan-potongan interaksi akademik di luar kelas: mulai dari kebutuhan akses perpustakaan yang ramah difabel, kegiatan Praktik Kuliah Lapangan (PKL) dan Kuliah Kerja Nyata (KKN), hingga bimbingan dan ujian skripsi mahasiswa difabel. Meskipun bobot pengetahuan dan teknisnya berlimpah, buku ini disajikan secara ringan dengan gaya bertutur yang tidak teoretis atau menggurui. Mereka yang ingin meneliti pendidikan inklusif, di perguruan tinggi khususnya, wajib membaca buku ini.
Dimensi Profetik puisi Gus Mus, sebagaimana kajian yang dilakukan oleh Abdul Wachid B.S. ini, saya kira bisa menjadi rujukan estetik dalam memahami "semesta" hidup Gus Mus yang penuh cinta denqan kasih sayang. Buku ini diharapkan mampu membangkitkan kesadaran manusia untuk selalu menjunjung tinggi kemuliaan Nabi Muhammad Saw., melalui puisi-puisi Gus Mus, sebagai referensi dalam berakhlak, juga sebagai tanda bahwa mencintai ulama, Gus Mus salah satunya, merupakan wujud cinta kepada Allah Swt dan Nabi Muhammad Saw.
Maman S Mahayana Seorang Munsyi, Pemerhati Sastra dan kebudayaan yang memiliki cara pandang ilmiah dan kritis. Pengajar di Fakultas ilmu-pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia (FIB-UI) dan Dosen tamu di Hankuk University of Foreign Studies, Seoul, Korea Selatan. Bersama karya ini, Maman menghadirkan sebuah literatur modern tentang sastra, pandangan hidup, dan tradisi penulisan Indonesia.
“Setiap tahun, sekitar 25.000 orang menjadi muslim di Amerika. Pasca 11 September, jumlah orang yang bersyahadat 4 kali lipat.” ---New York Times Jalan hidup manusia tak bisa ditebak. Dari awal yang amat jauh dari agama, orang bisa menjadi perindu Tuhan dan mencari jalan untuk menghampiri-Nya. Kisah hidup para mualaf—orang yang masuk Islam—memberi kita banyak pelajaran tentang hal ini. Buku ini menyajikan empat mualaf di Dunia Barat yang mampu menjadi “duta” Islam melalui pengabdian kepada masyarakat dan teladan tentang sikap hidup Muslim sejati. Dengan demikian, mereka juga “berjihad” memerangi prasangka terhadap Muslim dan agama Islam yang marak di Dunia Barat pada masa sek...
Konsep manajemen pengetahuan (knowledge management) menjadi populer karena usaha yang sangat kuat dalam memperoleh keunggulan bagi setiap organisasi. Terlebih di era globalisasi yang cenderung bercirikan kuatnya kompetensi, ketatnya kompetisi sekaligus menuntut kuatnya kolaborasi. Kondisi demikian menyadarkan kita bahwa dengan manajemen pengetahuan dapat menentukan keunggulan inovasi hingga memastikan bertahannya suatu organisasi. Manajemen pengetahuan tentunya bergantung dari cara organisasi menggunakan dan memanfaatkan aset yang cenderung “tidak terlihat” yang dimiliki oleh setiap komponen organisasi yaitu pengetahuan (knowledge). Manajemen pengetahuan dapat diartikan sebagai serangkai...