You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Cinta, sebuah kata yang banyak orang mendefinisikan. Dengan cinta, orang bisa menjadi lebih baik, bisa juga terjerumus. Dibutuhkan konsep yang tentu Islam telah merumuskannya melalui ayat-ayat al-Qur’an dan sunnah, juga teladan salaf soleh. Cinta yang dilabuhkan di pantai hati seseorang kemudian diikat dalam sebuah akad nikah yang sah menjadi impian banyak orang. Namun pernikahan dalam Islam tidak semata tentang cinta. Dalam pernikahan ada janji, amanah, komitmen, dan tanggung jawab yang bernilai ibadah. Cinta tidak selamanya identik dengan kata indah dan manis. Terkadang, bahkan seringkali dibumbui dengan perjuangan yang dapat meneteskan peluh dan air mata. Butuh energi yang tidak lain adalah menguatkan hubungan dengan yang Maha Kasih agar dapat meniti jalan dengan kesabaran yang panjang dan tak berbatas. Justru cinta seperti ini akan melahirkan kebahagiaan abadi. Pembahasan tentang cinta berupa narasi adalah salah satu cara yang renyah untuk dikonsumsi berbagai kalangan. Apalagi diangkat dari pengalaman hidup.
Keberadaan pesantren sebagai lembaga pendidikan yang mumpuni di negeri ini tak perlu diragukan lagi. Kesan bahwa pesantren itu kolot, nggak up to date, atau bahkan membosankan, sudah tak sepatutnya disematkan pada pesantren. Metode pembelajaran di pesantren tak kalah hebat dengan metode-metode yang diterapkan di lembaga pendidikan lain. Gempuran modernisasi, rayuan globalisasi, hasutan informasi, mencoba menggerus kekhasan pesantren. Namun ciri khas pesantren tetap kokoh. Justru, pesantren kini telah memadukan metode lama dan tuntutan zaman dalam sistem pendidikannya. Karenanya, tak terhitung alumnus pesantren menjadi “orang” di negeri ini. Buku ini memaparkan dengan gamblang wawasan seputar pesantren, kiat, tips dan trik, serta banyak hal yang mesti kamu ketahui. Tak ketinggalan pula pesan dan kesan kisah kehidupan para santri serta santriwati yang asli menuntut ilmu di pesantren. [Mizan, Lingkar Pena, Panduan, Agama Islam, Indonesia]
Buku ini mendeskripsikan pola pendidikan humanistik, dengan titik berat pada karakter guru. Pendidikan humanis, yang menjadikan siswanya sebagai pembelajaran, memeiliki lima demensi, yaitu: a) Adanya pilihan dan kendali diri, yaitu guru memfasilitasi kemampuan siswa untuk mengambil keputusan untuk dirinya. b) Guru memperhatikan minat dan perasaan siswa c) Menempatkan siswa sebagai manusia seutuhnya, d) melakukan evaluasi diri secara komprehensif e) Guru memosisikan diri sebagai fasilitator dan bersifat suportif
Kata ‘santri’ dalam pembicaraan dimasyarakat seakan termarjinalkan. Ia seolah-olah kalah tenar dibanding kata ‘siswa’. Pada dasarnya sama saja menunjukkan ‘anak didik’ atau seseorang yang sedang menuntut ilmu (belajar) disebuah lembaga pendidikan. Hanya saja jika santri adalah orang yang menuntut ilmu di lembaga Pendidikan Islam baik swasta maupun negeri sementara sebutan siswa lebih kepada orang yang menuntut ilmu di lembaga Pendidikan umum baik swasta maupun negeri. Santri adalah orang yang menjadi pusat perhatian dan sasaran dalam sebuah lembaga pendidikan Islam sekaligus sebagai pelaku dari pendidikan itu sendiri. Semua komponen yang ada dalam lembaga tersebut ditujukan untuk...
The Handbook of the Teaching of Psychology is astate-of-the-art volume that provides readers with comprehensivecoverage and analysis of current trends and issues, basicmechanics, and important contextual variables related to effectiveteaching in psychology. Uses concise and targeted chapters, written by leading scholarsin the field, to explore a myriad of challenges in the teaching ofpsychology. Employs a prescriptive approach to offer strategies andsolutions to frequently occurring dilemmas. Covers the gamut of current topics of interest to all currentand future teachers of psychology.
None
Her unrequited love, the man she’s always longed for, has offered to buy her for a night! Emilio Rios is a Spanish businessman known for his ruthless business practices and splashy affairs with women. He’s her brother’s good friend, and Megan had been secretly in love with him since she was young. Right up until two years ago when he accused her of being a loose woman who preys on men’s baser instincts! After that she hadn’t wanted to ever see him again, but cruel fate brought her and Emilio together again at the airport in Madrid. And now he’s bound her to him with an unfair contract!
Seventeen-year-old Tomasu lives in a remote mountain village, some of whose residents including his mother are members of the Hidden, a clandestine, peaceful religious sect. One day, while Tomasu is out collecting mushrooms, a band of Tohan warriors descends upon and massacres the village. Tomasu confronts the warriors.
The author of The Stolen Mackenzie Bride returns to the tumultuous and passionate world of the Mackenzie clan as a family celebration is shaken by an unexpected danger... The Mackenzie clan has gathered for Hart’s birthday at the sprawling family estate in Scotland. But before the festivities can start, the house is robbed, and thieves make off with an untold fortune in rare art. Ian Mackenzie and his brothers must do what they can to retrieve the family treasure, but Ian is distracted by a family friend who claims he might have the power to “cure” Ian of his madness forever. All the Mackenzies must draw together as courage, love, and a tantalizing mystery serve to strengthen their bond, and redefine the meaning of family. Includes a bonus excerpt of The Stolen Mackenzie Bride Praise for the Mackenzies series “I adore this novel: It’s heartrending, funny, honest, and true.”—New York Times bestselling author Eloisa James "I love the Mackenzies—every one of them.”—New York Times bestselling author Sarah Maclean “Skillfully nuanced characterization and an abundance of steamy sensuality.”—Chicago Tribune