You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Praktik kehidupan multikultural sebenarnya sudah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu. Hal ini sebagaimana teori yang mengatakan bahwa corak Islam yang pertama kali masuk adalah Islam Sufistik yang bersifat inklusif, terbuka dan toleran terhadap masyarakat yang berbeda. Dari sinilah para Walisongo mengawinkan Islam dan budaya lokal sehingga dapat diterima secara luas oleh penduduk lokal. Ulama-ulama setelah generasi Walisongo juga mengikuti corak dakwah mereka yang inklusif dan toleran terhadap perbedaan yang ada. Nilai-nilai multikultural ditransformasikan oleh para ulama nusantara melalui karya-karyanya yang monumental. Karya kitab itu mencapai ratusan karya di berbagai bidang kajian keilmuan, khususnya tasawuf (dimensi mistik Islam) dan fiqih (dimensi hukum Islam). Dua disiplin ini kemudian menjadi dua disiplin pokok yang sangat besar pengaruhnya dalam membentuk mind set (paradigma) masyarakat secara luas.
Adanya keberagaman dan kebhinekaan di Indonesia membawa berkah yang tak terhingga bagi negeri ini, disamping kekayaan dan sumber daya alam yang melimpah, lekatnya kearifan lokal, serta nilai-nilai budaya luhur dan menyimpan makna filosofis yang mendalam. Hal tersebut perlu disikapi dan diimbangi dengan sumber daya manusia yang memadai serta kemampuan mengelola keberagaman tersebut, salah satunya dengan menyiapkan sumber daya manusia berbekal pendidikan yang menjunjung tinggi nilai-nilai moral, sebagai perekat dan penguat kebhinekaan di tanah air Indonesia. Karena dalam perjalanan bangsa ini berpotensi terhadap terjadinya benturan, konflik sosial yang melahirkan ketidakpuasan sebagian golongan semakin besar, mengingat beragamnya suku, budaya, adat, agama dan sebagainya. Oleh karenanya perlu ditumbuhkan pendidikan berwawasan multicultural sebagai upaya menumbuhkan sikap empati, toleransi dan sebagainya.
Semenjak Covid-19 dinyatakan sebagai pandemik oleh WHO, semua orang dihimbau untuk di rumah saja, bekerja dari rumah (work from home) dan belajar dari rumah (learn from home). Begitupun dengan kuliah. Kuliah juga dilakukan dari rumah dengan sistem daring. Dengan adanya kuliah dari rumah di era Covid-19, berbagai dinamika pembelajaran pun terjadi seperti yang terurai dalam buku ini. Buku ini merupakan kumpulan pengalaman yang dialami penulis selama kuliah dari rumah dengan sistem daring. Dengan kuliah dari rumah secara daring, memunculkan berbagai kisah menarik seputar lika-liku yang dialami oleh penulis yang dapat dinikmati pembaca di setiap lembar demi lembar buku ini. Baik itu kisah bahagi...
This is an open access book. This is the first annual conference of islamic education organized by Faculty of Tarbiyah and Teacher Training, UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. This conference is a forum held to bring together various academics, researchers, lecturers, and practitioners, especially in the scope of Islamic education to discuss various contemporary issues related to the development of the world of Islamic education in the era of global transformation. This event can give you a valuable opportunity to share ideas, ideas, research results, theories, and various other contributions in the academic world. It can also encourage you to increase the network of collaborative relationships between researchers and other writers to build partnerships.
Judul : Penanaman Religious Culture(Budaya Religius) di Lingkungan Madrasah Penulis : Harits Azmi Zanki , S.Pd., M.Pd. Ukuran : 15,5 x 23 cm Tebal : 148 Halaman ISBN : 978-623-6872-58-1 Penyelenggaraan pendidikan Islam di madrasah selama ini dinilai kurang berhasil karena terfokus hanya pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minim dalam pembentukan sikap (afektif) dan pembiasaan (psikomotorik) yang itu semua lebih pada masalah pendidikan bukan pengajaran, sehingga masalah charakter building terabaikan. Karenanya masalah yang sering muncul di akhir proses pembelajaran peserta didik sering terjadi rendahnya kualitas lulusan dan rendahnya peradaban (civility) di masyarakat pada umumnya. Sehingga tidak heran kalau sampai detik ini pendidikan belum sepenuhya mampu mencetak manusia-manusia yang beradab dengan kecerdasan yang cukup. Dalam mengatasi hal tersebut, maka perlu adanya penanaman budaya religius di madrasah. Budaya religius memiliki peran yang sangat penting dan menjadi salah satu upaya alternatif pendukung akan keberhasilan pendidikan agama khususnya di madrasah.
Buku Ajar Nifas DIII Kebidanan Jilid I merupakan media pembelajaran yang digunakan mahasiswa untuk membantu jalannya proses perkuliahan sejak awal semester sampai akhir semester. Buku ini dilengkapi dengan latihan soal pada masing-masing babnya. Buku ajar ini diimplementasikan dari kurikulum kesehatan yang terbaru sehingga ilmu yang disajikan dalam buku ajar ini dapat menjadi rujukan yang tepat untuk mahasiswa DIII Kebidanan. Buku ini ditulis tim dosen yang ahli dibidangnya, kemudian melewati proses tinjauan (Review) dan pengeditan (editing) yang cukup ketat hingga tangan panel expert dan proofreading. Harapan kami, buku ini dapat memperkaya pengetahuan mahasiswa terkait ilmu kesehatan dan kemampuan dalam menjawab latihan soal berbentuk kasus, sehinggan dapat mengantarkan calon tenaga kesehatan yang sukses dan professional. Salam Cumlaude
Seorang bidan dan tenaga kesehatan selalu berhubungan dengan pasien dalam keadaan sehat maupun sakit. Tugas dan tanggung jawab yakni meningkatkan status kesehatan sesuai daur kehidupannya (masa hamil, bersalin, nifas, menyusui, bayi baru lahir dan balita). Aspek yang paling penting untuk dapat meningkatkan kesehatan serta penyembuhan penyakit adalah dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang adekuat. Untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan nutrisi yang adekuat, kita harus memahami Kebutuhan Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Buku Ajar “Gizi dalam Kesehatan Reproduksi” hadir untuk meningkatkan kompetensi bidan dan tenaga kesehatan dalam memahami dan memberikan asuhan tentang kebutuhan gizi ses...
Salah satu kompetensi bidan adalah dapat memberikan asuhan kebidanan neonatus, bayi, dan balita. Sebagai seorang bidan, kita harus dapat memberikan asuhan kebidanan pada neonatus, bayi, dan balita. Buku ini hadir sebagai acuan dan solusi dalam melaksanakan asuhan pada neonatus, bayi, dan balita. Selain itu, buku ini disusun untuk membantu para mahasiswa kebidanan khususnya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan kebidanan neonatus, bayi, dan balita.
Buku ini berisikan 180 soal yang dilengkapi dengan kunci jawaban serta pembahasannya, yang pastinya dapat dipelajari mahsiswa untuk menambah kemampuannya dalam menaklukan soal Uji Kompetensi. Soal ini dibuat dengan beberapa proses tahapan agar terciptanya soal yang berkualitas.
Uji kompetensi merupakan suatu tolak ukur dan implementasi kurikulum bagi mahasiswa kesehatan di Indonesia. Setiap tahunnya, masih ada beberapa mahasiswa yang belum mampu melewati proses tersebut. Buku latihan soal ini disajikan untuk mahasiswa DIII Bidan sebagai media belajar untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi uji kompetensi. Buku ini ditulis oleh tim dosen yang ahli dibidangnya, kemudian melewati proses review yang cukup ketat hingga ketangan panel expert dan proofreading. Harapan kami, buku ini dapat memperkaya pengetahuan mahasiswa terhadap soal-soal berbentuk kasus dan melatih kemampuan mahasiswa dalam menaklukan soal uji kompetensi. Salam Kompeten.