You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This is a longitudinal study of music that weaves the complex stories of many disparate musics into a coherent account of quests for identities that illuminates Lombok’s history, its complex religious and ethnic composition, and its current political circumstances.
"Bridges to the Ancestors effectively reveals the Lingsar festival as a site of cultural struggle as Harnish explores how history, identity, and power are constructed and negotiated. He addresses the fascinating interaction between music and myth and the forces of modernity, globalization, authenticity, tourism, religion, regionalism, and nationalism in maintaining "tradition.""--Jacket.
None
None
Account of Teguh Santosa on his works on comics; collection of articles.
“Buku ini sangat informatif dan bisa mengundang diskusi yang menarik.” —Melani Budianta, kritikus sastra dan guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia “Panduan praktis bagi peminat sastra di tanah air.” —Yusi Avianto Pareanom, sastrawan pemenang Kusala Sastra Khatulistiwa, Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta “Sangat bermanfaat. Akan sangat banyak pegiat sastra berutang budi pada buku ini karena menjadi sumber rujukan yang praktis dan memadai.” —Kurnia Effendi, sastrawan “Bagus sekali. Pengetahuan saya diperkaya.” —Hawe Setiawan, kolumnis dan budayawan, pengajar di Universitas Pasundan “Sebuah ‘kerja iman’ yang tekun dan berharga.” —Ahmad B...
Crony, kuda hitam milik Jupiter Circusm tiba-tiba mengamuk dan melukai seorang anak laki-laki. Peristiwa itu berakibat panjang karena korban Crony adalah anak seorang jagoan yang ditakuti di daerah Pengalengan, Jawa Barat. Di kota kecil tempat Miss Ann dibesarkan ini, banyak peristiwa yang terjadi. Ada bom bakar yang dilemparkan ke sudut kandang singa. Ada pula granat yang diledakkan di mobil Miss Ann ketika kendaraan itu meluncur kencang pada malam hari. Bahkan juga ada tembak-tembakan seru yang didahului dengan tabrakan antara mobil merah dan mobil penjahat. Tampaknya semua peristiwa itu berkaitan dengan diri Miss Ann, gadis bule pemain akrobat udara. Ada pul hubungannya dengan orang yang menghubungi Miss Ann lewat radio CB. Miss Ann menamakan orang itu Cibier Misterius. Dia juga mencurigai Max Arifin, penembak jitu yang dituduh menembak kuda sirkus. Sekali ini Don si Koboi mendapat saingan berat dalam ketangkasan menggunakan senjata. Tapi dia bisa bertindak sangat tepat, sehingga semua ketegangan bisa diakhiri.