You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book contains the proceedings of the First International Conference on law and human rights (ICLHR 2021). Where held on 14rd-15th April 2021 by virtually meeting in GMT+7 (Asia/Jakarta). This conference was held by Universitas Kristen Indonesia with the theme "ASEAN diversities and its principles toward ASEAN (Legal) Integration in Pandemic Era." The papers from this conference were collected in a proceedings book entitled: Proceedings of the First International Conference on law and human rights (ICLHR 2021). The presentation of such a multi-discipline conference will provide a lot of inspiring inputs and new knowledge on current trends in the fields of human rights, criminal law, civi...
This is the first in a 4-volume set that provides the definitive account of the major issues of comparative constitutional law in 19 Asian jurisdictions. Volume 1 explores the process and contents in the making of a new constitution. The book provides answers to questions on the causes, processes, substance and implantation involved in making new constitutions such as; - What are the political, social, and economic factors that drive the constitution-making? - How are constitutions made, and who makes them? - What are the substantive contents of constitution-making? - What kinds of legislation are enacted to implement constitutions? - How do courts enforce constitutions? The book considers t...
Judul : Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Dalam Upaya Penegakan Atas Pelanggaran HAM yang Berat pada UU No 27 Tahun 2004 Penulis : Tenriawaru, S.H., M.H., Wisnu Murtopo Nur Muhamad, S.H., M.H., Yanuar Adi Nugroho, S.H., Baniara Mangapul Sinaga, S.H., M.H., dan Dimas Pranowo, S.H. Ukuran : 14,5 cm x 21 cm Tebal : 152 Halaman No ISBN : 978-623-497-002-9 Tahun Terbit : Juli 2022 SINOPSIS Perlindungan terhadap hak asasi manusia (HAM) merupakan salah satu karakteristik dari negara hukum. Gagasan tersebut lahir dari semangat meruntuhkan kekuasaan yang despotik menuju kekuasaan yang demokratis agar negara dapat menjamin pemenuhan HAM. HAM dalam Pancasila mengandung dua aspek penting, yaitu aspek individu dan aspek sosial. Perlindungan HAM di Indonesia memunculkan persoalan yang belum terselesaikan, yaitu belum terimplementasi secara menyeluruh perlindungan HAM terhadap para korban dan para penyintas atas beberapa kasus pelanggaran HAM berat di masa lampau. Padahal, Indonesia telah memiliki regulasi-regulasi yang menunjang proses implementasinya.
Lembaga parlemen selalu menarik untuk dikaji dalam berbagai sudut pandang. Sebagai sarjana ilmu pemerintahan, tentunya lembaga parlemen ditelaah dengan pendekatan kelembagaan. Dalam pendekatan kelembagaan yang dibahas adalah sejarah, struktur, fungsi, relasinya dengan lembaga lain, kapasitas lembaga dan personalnya. Selain itu, pembahasan relasi antara parlemen dan konstituen juga merupakan bagian penting dalam memotret lembaga. Sejarah politik maupun hukum, anggota parlemen memiliki kedekatan dengan konstituen. Anggota parlemen merupakan representasi dari kepentingan politik konstituen, partai politik maupun representasi daerah pemilihan. Karena itu, anggota parlemen sejatinya adalah orang-orang yang terpilih, memiliki kapasitas mumpuni, dan berjiwa negarawan. Buku ini memberikan pesan baru dalam memahami dinamika, kelembagaan dan pola relasinya dengan lembaga lain maupun konstituennya. Karena itu, muatan dalam buku ini sangat berbeda dengan buku yang ada sebelumnya.
None
This is an open access book. Covid-19 has shaped many new perspectives on the order of life around the world. This perspective encourages humans to get used to a life model that is different from the life model before the pandemic era known as the new life order. This new life order will certainly have an impact on all existing aspects, such as health and economic aspects.At a time when this infectious disease continues to spread throughout the world and no one sure when it will end, degenerative diseases continue to show an increasing trend in the number of sufferers from time to time. It has resulted in an increasing burden on health services. So that an effective and efficient solution is...
Korupsi politik adalah salah satu praktik korupsi oleh oknum-oknum aktor politik yang sangat berbahaya bagi kelangsungan sebuah negara. Korupsi yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut dapat berupa grand corruption maupun state capture corruption. Tujuan dari korupsi politik adalah untuk memperoleh kekuasaan politik maupun untuk mempertahankan kekuasaan tersebut. Pembahasan mengenai mengapa dan bagaimana para oknum aktor politik melakukan perilaku negatif berupa korupsi politik inilah yang menjadi pembahasan utama dalam buku ini. Perilaku negatif dan oportunistis tersebut akan diulas dan dibahas dengan menggunakan konsep-konsep akuntansi keperilakuan. Sebagai sebuah konsep mengenai perilaku manusia, akuntansi keperilakuan memiliki hubungan erat dengan ilmu psikologi dan sosiologi. Dengan menggunakan konsep-konsep akuntansi keperilakuan dan konsep-konsep dalam ilmu psikologi dan sosiologi maka akan diperoleh jawaban mengenai mengapa why) dan bagaimana (how) para oknum aktor politik melakukan korupsi politik.
Buku yang ditulis Prof. Dr. Aksin Wijaya dkk. ini bisa menjadi salah satu rujukan dalam memperdalam penguatan moderasi beragama yang diamanatkan oleh pemerintah. Di dalamnya, kita bukan hanya akan mendapati moderasi beragama dalam tataran konsep-konsep abstrak, melainkan juga variasi metode dan langkah-langkah praksis yang dapat diupayakan. Buku ini mengusung misi bahwa kesadaran menyuarakan moderasi beragama di ruang publik harus dilakukan sebagai sebuah gerakan. Harus dipastikan bahwa menyuarakannya merupakan bagian dari dakwah. Karena itu, tulisan para tokoh agama, akademisi, dan praktisi kerukunan umat beragama yang terkumpul di buku ini sangat kita tunggu untuk semakin membumikan gagasan moderasi beragama dengan berbagai saluran. Darinya, diharapkan kesadaran kita kian terbuka bahwa yang kita perlukan bukanlah memaksakan persamaan, melainkan menghargai perbedaan. Selamat membaca!