You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book examines Muslim women's creative strategies of deploying religious concepts such as ummah, or community, to solve problems of domestic and communal violence, polygamous abuse, sterility, and heteronormativity. By closely reading and examining examples of ummah-building strategies in interfaith dialogues, exchanges, and encounters between Muslim and non-Muslim women in a selection of African and Southeast Asian fictions and essays, this book highlights women's assertive activisms to redefine transnationalism, understood as relationships across national boundaries, as transgeography. Ummah-building strategies shift the space of, or respatialize, transnational relationships, focusing on connections between communities, groups, and affiliations within the same nation. Such a respatialization also enables a more equitable and inclusive remediation of the citizenship of gendered and religious citizens to the nation-state and the transnational sphere of relationships.
Banyak pihak memberi stigma konsep HAM Barat sebagai sekuler. Benturan konseptual banyak terjadi, khususnya dengan kubu yang mendasarkan argumentasinya pada suatu paham yang diyakini sebagai wahyu. Termasuk di dalamnya: Islam.
"Agama ibarat ageman. Mestinya enak dipakai dan enak dilihat. Agama menjaga aurat, kesehatan dan untuk keindahan. Hidup itu menantang dan bermakna, karena tak hanya sampai dan berhenti hari ini. Masih ada hari esok yang mesti ditempuh. Bahkan kehidupan baru setelah berpisah dari dunia ini. Setiap jiwa pasti mendamba kehidupan surgawi. Kehidupan yang dibayangkan penuh kedamaian dan bebas dari derita, tetapi itu semua adalah buah dari apa yang kita tanam hari ini. (Prof. DR. Komaruddin Hidayat)PAHALA dan SURGA. Siapa yang tidak mendambakannya? Kedua kata ini sangat bermakna, memiliki magnet spritual dan mengandung spirit penggerak kehidaupan. Inilah mimpi masa depan kita sebagai orang beriman....
Agama-agama tidak menganjurkan nikah beda agama (NBA). Ada institusi yang bahkan mengharamkannya. Memang banyak masalah yang terkait dengannya. Tetapi, abad informasi dan globalisasi mempertemukan pasangan-pasangan muda lintas iman dan agama dalam jalinan cinta. Mereka berkomitmen menikah beda agama. Karena itu, agama-agama mendapat tantangan besar untuk menjawab persoalan ini dengan arif, senafas dengan prinsip agama sebagai rahmat bagi semesta alam. Al-Qur`an dan Hadis membolehkan pernikahan seorang Muslim dengan perempuan Ahl al-Kitab. Siapa saja yang dimaksud Ahl al-Kitab itu? Bolehkah seorang muslimah menikah dengan laki-laki Yahudi, Kristen, Buddha, Hindu atau Konghuchu? Bagaimana kala...
"Ketika berbicara tentang negara ideal, Al-Farabi menyatakan bahwa persyaratan penting yang harus dipenuhi oleh seorang penguasa, selain kemampuan berijtihad, ialah kemampuan untuk melakukan jihad. Kedua kemampuan ini dapat menentukan substansi negara dan penguasanya." —Prof. Dr. Azyumardi Azra, Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Di antara wacana menarik dan kerap kali diperbincangkan dalam kehidupan sosial-politik ialah adanya keinginan mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang beradab. Sebuah tatanan masyarakat yang egaliter dan berkeadilan. Keinginan untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang ideal ini muncul seiring kesadaran manusia unt...
Buku ini menawarkan keteladanan tokoh-tokoh berkarakter, terkategorisasi dalam kelima sila masing-masing. Tokoh-tokoh seperti Bung Karno, Bung Hatta, Sjafruddin Prawiranegara, merekalah sebagian contoh sumber mata air keteladanan Pancasila dalam perbuatan. Pembinaan dan pengembangan karakter tidak hanya dalam pengetahuan, tetapi dalam perbuatan. Merekalah sosok-sosok yang menghargai perbedaan, manusiawi dan santun, mencintai tanah airnya, demokratis, adil dan solider. [Mizan, Expose, Politik, Sosial, Kebudayaan, Sejarah, Pancasila, Tanah Air, Dewasa, Indonesia]
“Sangatlah melegakan dan membanggakan bahwa dalam keterpurukan yang sedang dialami oleh bangsa kita, muncul seorang intelektual muda, Yudi Latif, yang mampu menjabarkan dan memperkaya Pancasila sampai pada akar-akar sejarahnya. Buku ini patut disebarluaskan dan dijadikan bacaan wajib bagi setiap warga negara Indonesia.” –Kwik Kian Gie– Ekonom, Penggerak Pendidikan dan Mantan Menteri Koordinator Perekonomian “Buku ini menunjukkan posisi dan kelas Yudi Latif sebagai intelektual-aktivis yang memiliki panggilan moral-intelektual tinggi untuk memantapkan Pancasila sebagai jati diri bangsa Indonesia dengan pendekatan ilmiah. Saya yakin buku ini akan menjadi karya klasik yang selalu bisa ...
Dalam bayangan kekerasan dan intoleransi bermotif agama yang terus menggejala, buku ini ingin menghadirkan wajah setiap agama dan keyakinan, yang teduh serta penuh cinta. Inilah wajah otentik dari agama yang membuatnya diwahyukan, diimani, dan dipraktikkan dalam rentang sejarah yang begitu panjang. Nilai keramahan, cinta, dan kasih sayang, menjadi jangkar sekaligus tali yang mempertemukan prinsip mendasar pada setiap ajaran agama dan keyakinan. Buku ini memaparkan apa sesungguhnya agama itu, titik-titik persamaan ajaran dalam setiap agama dan keyakinan, melihat bagaimana agama-agama besar, juga agama lokal, dalam memahami cinta dan toleransi, serta secara jujur mengupas titik-titik krusial penyebab konflik berbasis agama dan keyakinan di Indonesia. Agama cinta bukanlah sebuah agama yang baru, melainkan sebuah istilah untuk mempertemukan nilai-nilai dasar yang sesungguhnya dijumpai di setiap agama. Dan seperti judulnya, buku ini dapat dibaca oleh siapa pun dari beragam latar belakang agama dan keyakinan.
Dalam setiap diri seseorang, tentu ada orang lain yang sangat istimewa. Ada orang yang sangat dijunjung bahkan dihormati. Diantara orang tersebut adalah guru kita. Banyak orang yang merasakan kedekatan secara ruhani dengan para guru yang sudah menanamkan nilai-nilai kebaikan. Maka dari itu, di sinilah sebuah karya dipersembahkan untuk mereka. Yaitu, Bu Nyai Pesantren. Semoga, tulisan ini mampu menginspirasi, serta menjadi persembahan terbaik bagi mereka guru-guru kita.