You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book gathers the latest research, innovations, and applications in the field of civil engineering, as presented by leading national and international academics, researchers, engineers, and postgraduate students at the AWAM International Conference on Civil Engineering 2019 (AICCE’19), held in Penang, Malaysia on August 21-22, 2019. The book covers highly diverse topics in the main fields of civil engineering, including structural and earthquake engineering, environmental engineering, geotechnical engineering, highway and transportation engineering, water resources engineering, and geomatic and construction management. In line with the conference theme, “Transforming the Nation for a Sustainable Tomorrow”, which relates to the United Nations’ 17 Global Goals for Sustainable Development, it highlights important elements in the planning and development stages to establish design standards beneficial to the environment and its surroundings. The contributions introduce numerous exciting ideas that spur novel research directions and foster multidisciplinary collaborations between various specialists in the field of civil engineering.
Mengingat menyanyi atau memuji Tuhan adalah suatu keahlian yang harus dimiliki oleh setiap Pelayan Anak, Guru atau Pengasuh SM, maka sudah selayaknya harus mengembangkan keahlian dalam membawakan pujian. Mengapa? Pujian tidak kalah pentingnya dengan firman Tuhan. Pujian yang disiapkan dengan baik, dibawakan dengan sungguh-sungguh akan menghantarkan anak-anak masuk dalam hadirat Tuhan. Pujian tidak hanya sekedar menyanyi, tetapi membuka jalan dan mempersiapkan hati anakanak untuk dapat menerima pengajaran dan firman Tuhan dengan sungguh-sungguh. Menyanyi adalah alat untuk mengkomunikasikan kebenaran Alkitab. Melalui musik menjangkau anak secara total-pikiran, hati, kemauannya. Kebenaran-kebenaran lebih mudah dipertahankan dan memberikan kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi
The Comforter is not simply another book on theology, but a very practical and useful guide for finding a pathway into the Spirit-filled and Spirit-led life. Those who desire to intimately know and experience the Holy Spirit will be blessed as they read Dr. Bailey’s discussion of seven aspects of the Holy Spirit: The Person of the Holy Spirit The Ministry of the Holy Spirit The Seven Spirits of the Lord The Baptism of the Holy Spirit The Nine Gifts of the Spirit The Nine Fruits of the Spirit The Spirit-filled and Spirit-led Life
Proses belajar akan efektif apabila kita dalam kondisi senang dan bahagia, Sejalan dengan hal itu, games memberikan alternatif model pembelajaran yang dapat ditera pkan tidak hanya sebagai ice breaker (penyegar suasana), tetapi juga dapat diterapkan sebagai energizer (pemberi kekuatan) pada pesan dan materi pembelajaran yang disampaikan. Dengan games, pembelajaran menjadi lebih hidup, suasana belajar ceria dan bersemangat sehingga peserta pun menjadi percaya diri dan proaktif mengikuti pelajaran. Beragam games dalam buku ini unik karena mengacu pada ayat firman Tuhan. Diharapkan peserta lebih bisa mengenal dan memahami maksud firman Tuhan. Format Bible games dalam buku ini dirancang agar peserta bisa terlibat langsung dalam aktivitas. Bible games dikelompokkan dalam 5 pokok pengajaran, yaitu tentang Allah, Manusia yang Berdosa, Jalan Keluar, Keputusan Hati, dan Pertumbuhan Rohani. Buku ini dirancang agar dapat digunakan sebagai jembatan untuk memudahkan menyampaikan firman Tuhan. Mari belajar firman Tuhan dengan cara yang menyenangkan.
Buku “Cracking The 4W Method YELLOW BOOK; Kunci Untuk Membuka Kreatifitas Mengajar Bikin Kelas Jadi Seru Dan Menarik “ Adalah metode mengajar dikelas menggunakan alat peraga dan aktivitas untuk merebut perhatian anak saat mengajarkan firman Tuhan dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Menggunakan Meode 4W, maka cara mengajarkan firman Tuhan atau ibadah anak dirancang dengan format 4W yang terpadu dan menarik, dimana setiap bagian seperti ; Welcome (Menyambut Anak-anak), Worship (Memuji Tuhan), Word of God (Firman Tuhan), dan Work (Aktivitas) selalu dipenuhi dengan kegiatan yang sangat menyenangkan dan selalu ditunggu-tunggu oleh anak-anak.
Cracking Public Speaking White Book (Seni berbicara kepada audiens) merujuk pada kemampuan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak-anak dengan cara yang efektif dan memadai. Ini melibatkan penggunaan bahasa yang sesuai untuk usia anak, pemahaman tentang perkembangan anak, dan penggunaan teknik komunikasi yang memperhatikan kebutuhan dan minat anak. Penggunaan seni berbicara kepada anak adalah seni yang harus dikuasai seorang pelayan anak atau Guru Sekolah Minggu, mengapa? Untuk membangun komunikasi efektif: Sebab public speaking melibatkan kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif kepada anak-anak yang kita layani. Kemampuan ini penting dalam berbagai situasi, seperti acara jambore anak, perkemahan SM ceria, camp Anak, sekolah Injil liburan, retret, paskah, natal, mengajar SM, dll.
Buku “Cracking 100 Weapons SS Red Book” kami susun berdasarkan pengalaman yang kami kumpulkan melalui sharing, diskusi, pengalaman dalam melayani anak-anak atau feed back dari acara pelatihan atau seminar untuk Guru dan para pelayan anak. Banyak hal dan dinamika yang terjadi dalam pelayanan anak yang coba kami rangkum untuk dapat diberikan solusi atau jalan keluar terhadap situasi, kondisi dan masalah yang dihadapi saat melayani anak-anak. Dalam menghadapi situasi dan permasalahan yang ada maka para pelayan anak atau guru SM perlu dibekali senjata yang siap digunakan dalam peperangan rohani saat melayani anak-anak.
Buku ini memaparkan tentang cara membangun dasar yang benar dan kuat di dalam pelayanan anak. Penulis menunjukkan pentingnya keberadaan seorang guru (pengajar) dan model pelayanan Anak yang memengaruhi dan mengubah kehidupan anak. Model pelayanan ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan setempat. Penulis menunjukkan contoh-contoh praktis dalam buku ini sehingga pembaca lebih mudah memahami buku ini.
Mengingat bercerita adalah suatu keahlian yang harus dimiliki oleh setiap Pelayan Anak, Guru atau Pengasuh SM, maka sudah selayaknya harus mengembangkan keahlian bercerita. Mengapa? Sebab dua pertiga dari Perjanjian Lama dan sepertiga Perjanjian Baru dikarang dalam bentuk cerita. Membawakan cerita Alkitab, jika disampaikan dengan benar dan menarik kepada anak-anak sejak usia dini maka cerita tersebut akan tetap diingat dan membawa dampak di masa mendatang. Dan sungguh luar biasa! Apa yang ditabur pada usia dini akan dituai pada waktunya. Bayangkan! Anak-anak selalu merindukan cerita baru, apalagi dalam menyampaikan cerita guru SM dapat memadukan dengan alat peraga edukatif yang menarik dan k...
Indonesia memiliki yang disebut “kerawanan kritis” (critical vulnerability) yang sewaktu-waktu dapat menimbulkan konflik antara lain karena, bangsa Indonesia tidak terlahir sebagai suatu bangsa yang sudah ada. Indonesia dibentuk berdasarkan keinginan dari berbagai suku bangsa, agama, RAS dan antar golongan untuk bersatu yang setelah merdeka dikonstitusikan dalam Pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia 1945. Meskipun demikian, konsensus tersebut masih meninggalkan residu permasalahan yaitu masih adanya keinginan sebagian anak bangsa untuk mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi lain (komunis, kapitalis, khilafah). Ada pula yang ingin membentuk federasi dan beberapa wilayah ingin memisahkan diri. Selain itu, belum adanya pengaturan hubungan pusat dan daerah yang setepat-tepatnya akan berakibat sering terjadi konflik kepentingan antara daerah dengan pusat, sebab masih ada kelompok anak bangsa merasa mayoritas yang paling berjasa mewujudkan kemerdekaan daripada yang minoritas. Perlu diingat bahwa pusat kekuatan strategi bangsa Indonesia terletak di dalam nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara kesatuan Repbulik Indonesia