You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
The rise of technology and ease of spread of information has facilitated the diaspora of new ideas in the community. The penetration of new ideology and new values challenges the status quo of value and morality in our community. While this can be seen as an opportunity to evolve as a nation, the introduction of radical and separatism brings chaos to the community. This issue is not only experienced in Indonesia but also in the whole world. The needs for a solution and academic forum to discuss this postmodernity in society bring us to the The 4th International Conference on Law, Education and Social Sciences (ICLSSE) 2022. This conference is an international forum to disseminate knowledge and research development among researchers, scholars, professionals, and those interested in research interests in Law and Social Sciences and Social Education. This conference was organized by the Faculty of Law and Social Sciences, Universitas Pendidikan Ganesha. The theme of this fourth conference is "Race, Ethnicity, and Nationalism in Postmodern Society: Opportunities and Challenges".
The 5th International Conference on Law, Social Sciences and Education (ICLSSE) 2023 is an international forum for disseminating knowledge and research development from researchers, practitioners, professionals, and those in legal studies, social sciences, and social science education. The main objectives of the conference are: -to disseminate knowledge and discussion on law, social sciences, and social science education -to provide a platform and opportunity for all academics and professionals through academic dialogue -to prepare academics, professionals, and the public to address educational, sociocultural, legal, and geographical issues to support Indonesian Constitutionalism.
None
Between Harmony and Discrimination explores the varying expressions of religious practices and the intertwined, shifting interreligious relationships of the peoples of Bali and Lombok. As religion has become a progressively more important identity marker in the 21st century, the shared histories and practices of peoples of both similar and differing faiths are renegotiated, reconfirmed or reconfigured. This renegotiation, inspired by Hindu or Islamic reform movements that encourage greater global identifications, has created situations that are perceived locally to oscillate between harmony and discrimination depending on the relationships and the contexts in which they are acting. Religious belonging is increasingly important among the Hindus and Muslims of Bali and Lombok; minorities (Christians, Chinese) on both islands have also sought global partners. Contributors include Brigitta Hauser-Schäublin, David D. Harnish,I Wayan Ardika, Ni Luh Sitjiati Beratha, Erni Budiwanti, I Nyoman Darma Putra, I Nyoman Dhana, Leo Howe, Mary Ida Bagus, Lene Pedersen, Martin Slama, Meike Rieger, Sophie Strauss, Kari Telle and Dustin Wiebe.
Matakuliah “Sosiologi Korupsi” yang digunakan pada Prodi Pendidikan Sosiologi, FHIS, Undiksha diasuh dengan cara membentuk tim dosen/pengajar, terdiri dari dua staf pengajar/dosen dengan latar belakang keilmuan yang berbeda, yakni Akuntansi dan Antropologi/Sosiologi. Mengingat keterbatasan buku panduan atau referensi mengenai Sosiologi Korupsi ini sebagai buku ajar (textbook) bagi dosen/pengajar matakuliah tersebut, maka disusunlah buku teks ini yang diberi judul: Sosiologi Korupsi Kajian Multiperspektif, Integralistik, dan Pencegahannya. Buku persembahan penerbit Prenada Media Group.
BALI, kini tengah mengalami pergolakan identitas. Kebudayaan Bali yang adiluhung perlahan-lahan terkikis oleh arus modernisasi dan westernisasi yang meruyak jantung kehidupan masyarakatnya. Realitas ini mengundang keprihatinan kita: masihkah Bali identik dengan Pulau Seribu Pura yang indah nan-eksotik? BUKU ini menyajikan wacana Ajeg Bali sebagai suatu gerakan kultural menuju identitas Bali yang sejati melawan globalisasi beserta pengaruh negatifnya.
Buku ini menawarkan sebuah cara pandang kritis terhadap praktik berhukum di negeri ini Penegakan hukum tidak selalu berjalan secara objektif, karena penggerak hukum itu sendiri adalah manusia yang pada dasarnya penuh dengan subjektivitas Buku ini membedah putusan pengadilan negeri terkait praperadilan yang diajukan oleh Setya Novanto Dengan membaca putusan tersebut secara kritis, terlihat bahwa lembaga praperadilan dengan kewenangan yang ada saat ini masih sangat mungkin dibelokkan, sehingga melampaui apa yang menjadi wewenang dari lembaga praperadilan itu sendiri Ketika hal tersebut terjadi tanpa memperhatikan aspek keadilan dan kepastian, maka ia tentu akan berpotensi merusak sistem peradilan pidana Indonesia Buku ini hadir sebagai bagian dari upaya melihat praktik pelaksanaan lembaga peradilan Indonesia dengan segala dinamikanya dan menghadirkan sejumlah catatan pembelajaran untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan terkait sistem penegakan hukum Indonesia.
Manajemen pemasaran adalah disiplin yang penting dalam industri apapun, termasuk dalam konteks Industri 5.0. Industri 5.0 mengacu pada era di mana teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, dan digitalisasi berperan besar dalam mengubah cara bisnis beroperasi. Dalam rangka memaksimalkan manfaat dari mempelajari manajemen pemasaran dalam Industri 5.0, penting untuk tetap diperbarui dengan perkembangan terbaru dalam teknologi dan tren pemasaran. Pemahaman yang kuat tentang dasar-dasar pemasaran, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan, akan menjadi aset berharga dalam lingkungan bisnis yang terus berubah ini.
Buku ini mneggali kajian tentang moderasi beragama dengan menguraikan konstruksi yang terjadi melalui media massa. Melalui analisis mendalam, pembaca diundang untuk menjelajahi bagaimana narasi agama dibentuk, dipertahankan, atau bahkan dipertentangkan dalam ranah media modern. Buku ini menjadi panduan penting bagi siapa pun yang ingin memahami dan mempromosikan dialog antarkepercayaan yang bermakna.
"Saya ucapkan "selamat dan apresiasi"kepada Penulisnya, Saudara Ilham Yuli Isdiyanto, SH, MH, dengan harapan untuk terus melanjutkan kajian berbasis kearifan lokal sebagai penerus gagasan alternatif sekaligus menjawab kegelisahan Prof Mubyarto dan Prof. Kuntowijoyo yang telah meletakkan dasar-dasar Pancasila sebagai ilmu sosial yang membumL" Hamengku Buwono X. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta "Satu hal yang berbeda pada Ilham dibandingkan ilmuwan lain adalah kepedulian dan kejeliannya dalam melihat perlunya membangun sistem hukum Indonesia itu berdasarkan Pancasila. Buku karya Ilham ini dapat dipandang sebagai pintu pembuka, dan ancang-ancang untuk perwujudan sistem hukum berparadigma Pan...