You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Dalam Itihasa Ramayana, Sri Rama mengajarkan sifat-sifat ideal seorang raja yang dikenal dengan ajaran Asta Brata. Pada masa Majapahit, Asta Brata ini banyak diadopsi dalam kitab-kitab dan ajaran kepemerintahan kala itu. Dalam sistem kepemerintahan modern, ajaran Asta Brata rupanya masih cocok diterapkan. Malah, masyarakat dan sistem pemerintahan modern hendaknya banyak mengambil pelajaran dari petuah-petuah kebijaksanaan Weda ini. Delapan sifat ideal seorang pemimpin kiranya dapat menjadi tolok ukur seorang pemimpin yang ideal, sebagaimana digaung-gaungkan oleh leluhur Nusantara pada zaman lampau sebagai Satria Pinandita. Dengan mengambil sifat-sifat mulia dari delapan dewata yang berkuasa di swargaloka ini, seorang pemimpin diharapkan mampu menjadi teladan sekaligus pelindung bagi rakyat atau bawahannya. Di saat dunia mengalami krisis kepemimpinan di hampir semua jenjang kepemimpinan, Weda melalui ajaran Asta Brata-nya menawarkan pendidikan kepemimpinan yang berkarakter dewata.
None
Masyarakat Bali yang turut terdampak oleh penyebaran wabah Covid 19 pun harus mengadaptasi situasi dan kondisi kurang menyenangkan ini. Aktivitas sosial, budaya, dan keagamaan yang mewarnai fenomena keseharian masyarakat Bali menghilang dari ruang-ruang publik. Beraktivitas secara online menjadi pola sosiokultural baru masyarakat, baik dalam kegiatan pendidikan, pemerintahan, perekonomian, maupun in-teraksi sosial lainnya. Pelaksanaan yadnya dari tingkatan keluarga, paibon, banjar, desa adat, hingga kahyangan jagat juga dilaksanakan dengan tingkatan sesederhana mungkin sehingga tidak melibatkan umat dalam jumlah besar. Sebaliknya, fungsi dan peran desa adat yang semula cenderung hanya berkaitan dengan aktivitas so-sial budaya dan keagamaan kini juga mengambil peran penting dalam upaya penanggulangan wabah ini. Peru-bahan sosiokultural masyarakat Bali sebagai konseku-ensi dari penerapan kebijakan penanggulangan Covid 19 ini tentu menarik diungkap secara mendalam, sebagai-mana usaha yang dilakukan para penulis buku ini.
“Intisari Susila Hindu” menawarkan rangkuman panduan komprehensif dan mendalam tentang bagaimana ajaran susila dalam agama Hindu dapat diaplikasikan dalam pembentukan karakter generasi muda. Buku ini mengkaji nilai-nilai fundamental seperti kebenaran, kedamaian, kasih sayang, dan pengendalian diri yang menjadi landasan etika Hindu. Melalui pendekatan akademis yang sistematis dan disertai dengan ilustrasi praktis, buku ini mengarahkan pembaca untuk menginternalisasi dan menerapkan prinsip-prinsip dharma dalam kehidupan sehari-hari. Para penulis yang adalah akademisi dalam bidang pendidikan Hindu memaparkan konsep-konsep etika Hindu dengan jelas dan terstruktur, menjadikan buku ini sumber yang berharga bagi pelajar, pendidik, dan semua pihak yang tertarik dalam pengembangan karakter berbasis spiritual. “Intisari Susila Hindu” adalah bacaan wajib untuk siapa saja yang berkeinginan mendalami nilai-nilai luhur Hindu dan menerapkannya dalam konteks modern guna membentuk individu yang berintegritas dan bertanggung jawab.
How can the study of families be scientific? What is the difference between postmodern and positivistic approaches? What is the role of models and metaphors in constructing our theoretical knowledge? In Advancing Family Theories, author James M. White addresses such difficult questions that have been longstanding issues within the field of family studies and examines these matters from a social science perspective. Advancing Family Theories explores two contemporary theories of the family-rational choice theory and transition theory. These diametrically different approaches illuminate what differing theories reveal about families. The book also discusses how meta-theories can assist in building and refining theory and offers insight on the understanding versus explanation debate. Advancing Family Theories gives students a precise notion of what a theory is and how theories work in research. The book not only looks at philosophical realms but also examines particular substantive theory to explain and predict family behaviors.