You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Iwan Tjitradjaja dikenal sebagai sosok ilmuwan muda. Ia dikenang bukan karena kehebatan pemikirannya saja, tetapi dari kebaikan hati yang memancar dalam pengembangan dan pengamalan ilmu antropologi. Ia adalah salah satu dari ilmuwan muda yang memiliki karakter, dedikasi yang total terhadap ilmu pengetahuan, pengamalan ilmu kepada kemanusiaan dan integritas yang tinggi.
“Buku ini merupakan hasil pemikiran manusia medioker di tengah manusia-manusia medioker lain. Bedanya, saya menulis sementara yang lain hanya bisa berkomentar dan bicara.” – Arman Dhani. Buku ini merangkum kritik dan refleksi Arman Dhani, seorang penulis satire yang juga dikenal sebagai selebtwit. Bertolak dari berbagai peristiwa yang mengemuka di media massa tiga tahun terakhir., Arman Dhani mengajak pembaca untuk tidak naif dalam menelaah persoalan dan memutuskan keberpihakan.
Tiga hari sebelum ujian nasional, empat sekawan memutuskan untuk menghabiskan malam minggu mereka: pergi ke pesta teman dengan agenda masing-masing. Dita ingin tulisannya dihargai. Edo ingin ayahnya berhenti menyuruhnya masuk ke sekolah bisnis, dan tahu bahwa musik ialah separuh hidupnya. Ilham ingin orang tuanya yang religius-fanatik berhenti menjodohkannya dengan seorang ceweq yang freak. Rob hanya ingin meminta maaf kepada pacarnya dan kembali menjalin kasih. Perjalanan ini menjadi semakin menarik dengan ramuan berbagai jenis alkohol dan narkoba. Dan ya, kondom yang robek. Serta kenyataan bahwa apapun yang mereka inginkan ternyata bukan dari rencana Tuhan malam itu. -PrenadaMedia-
Dari Jakarta masa kini, Semarang masa Hindia Belanda, Yokohama akhir 1940-an, hingga Osaka masa kini, cerita dalam Jalan Lahir bergulir. Jakarta masa kini: Lelaki muda tanpa nama bercerita tentang Nastiti, sahabat platonisnya selama bertahun-tahun hingga suatu hari menghilang. Semarang masa Hindia Belanda: Nenek kandung Nastiti dari pihak ibu, gadis Indo-Belanda bernama Rukmini, ditangkap militer Jepang, dijadikan jugun ianfu dan diberi nama Jepang, Hana. Anak perempuan Rukmini, Arini, terbang ke Belanda untuk membagi kisah mereka kepada seorang peneliti. Yokohama akhir 1940-an: Pada masa pendudukan Amerika Serikat atas Jepang, seorang fotografer perang Amerika jatuh cinta dengan perempuan Jepang setelah tanpa sengaja memotretnya. Perempuan itu Hanako, nenek kandung Ayaka. Osaka masa kini: Setelah pertunangannya batal, Dara dipersunting lelaki yang kemudian memboyongnya tinggal di Jepang. Di sana— dihantui trauma masa lalunya sendiri—ia menjadi terobsesi pada bintang film dewasa bernama Ayaka.
Buku ini membicarakan topik-topik penting di sekitar kerja. Di dalamnya penulis mengupas secara mendalam sejumlah prinsip penting yang menjadikan pijakan agar tidak gagal dalam karir. Dan pijakan itu bersumber pada nilai nilai kemanusiaan seperti respek pada diri dan orang lain,berperilaku adil, bertanggungjawab dalam pekerjaan, berani mendengarkan suara hati, mampu menggunakan kebebasan secara dewasa, menyadari hak dan menjalankan kewajiban, serta memperhatikan tata krama komunikasi. Ini semua kunci kesuksesan.
Penanaman nilai etis tidak terjadi dengan sendirinya. Internalisasi ini membutuhkan waktu dan wadah. Momen untuk itu ada dalam perjalanan hidup setiap pribadi. Masa pendidikan adalah bagian dari momen ini. Bahkan menurut Plato, momen ini sangat penting karena “dunia pendidikan merupakan wadah yang sangat tepat dalam pembentukan kualitas pribadi seseorang”. Dapat dikatakan, masa ini adalah momen humanisasi dan hominisasi. Oleh karena itulah momen ini perlu dijadikan sebagai titik awal pembentukan kesadaran etis dengan menempatkan Etika Profesi sebagai bagian integral pengajaran bagi para calon akuntan. Memang harus diakui bahwa pengajaran etika profesi tidak secara otomatis membuat pesert...
PENDIDIKAN PEREMPUAN DALAM PANDANGAN MURTADHA MUTHAHHARI
Secara garis besar, buku ini merupakan kumpulan resensi Penulis yang ada di Goodreads—situs pembaca buku dan rekomendasi buku terbesar di dunia. Meski menulis resensi dari berbagai jenis buku, tulisan dalam buku ini hanya berisi soal sastra saja, termasuk resensi dari buku puisi, kumpulan cerpen, dan novel. Resensi pilihan dalam buku ini terdiri dari empat bagian, yaitu bagian sastra, bagian puisi, bagian cerita pendek, dan bagian novel. Masing-masing bagian merepresentasikan buku yang menjadi topik resensi. Pada dasarnya, pembaca memiliki kebebasan untuk mulai membaca dari halaman berapa saja.
The pontianak, a terrifying female vampire ghost, is a powerful figure in Malay cultures, as loved and feared in Southeast Asia as Dracula is in the West. In animist tradition, she is a woman who has died in childbirth, and her vengeful return upsets gender norms and social hierarchies. The pontianak first appeared on screen in late colonial Singapore in a series of popular films that combine indigenous animism and transnational production with the cultural and political force of the horror genre. In Alluring Monsters, Rosalind Galt explores how and why the pontianak found new life in postcolonial Southeast Asian film and society. She argues that the figure speaks to a series of intersecting...