You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
None
None
Nggak kebayang kan, kalo penulis-penulis terkenal kesayangan kamu dikumpulin dalam satu buku? Buku ini memuat seribu satu jurus menulis yang mudah dicerna dan diikuti. Baca saja proses kreatif mereka menelurkan gagasan-gagasan jenius dalam tulisan. Dahsyat! Simak menu asyik yang bisa kamu dapatkan dalam buku Proses Kreatif Penulis Hebat ini;- berisi tips dan trik menulis dengan asyik; - cara mudah dan murah mendapatkan ide; - mengenali tulisan-tulisan hebat melalui para penulisnya; - mengail ide-ide menjadi tulisan bermakna; - menulis tanpa harus bergantung pada mood; - menghasilkan karya-karya hebat; - mengekspresikan diri lewat kata; - dan bahkan menyaingi penulis favorit kamu. [DAR! Mizan, Remaja, Panduan, Indonesia]
None
Awal Maret 2020, Covid-19 menyergap Indonesia, menancapkan kuku-kukunya nyaris di seluruh penjuru negeri. Kedatangannya membuat waktu seakan berjalan sangat lambat dan penuh kengerian. Pemerintah menetapkan kebijakan untuk beraktivitas di rumah, sebab berkerumun dapat menyebabkan virus berpindah dari orang ke orang lainnya. Sementara itu, pembelajaran harus terus berjalan. Saat hadir di tempat-tempat belajar terasa mustahil, belajar jarak jauh menjadi solusinya. Sekolah berpindah ke rumah, begitu juga perkuliahan dan beragam kursus. Jika dahulu bertemu di kelas, kini hanya bertemu melalui aneka aplikasi penunjang belajar. Beragam kisah muncul dari pembelajaran jarak jauh tersebut. Dari yang ...
Cemburu bisa jadi bumbu kehidupan rumah tangga. Sama sekali tidak cemburu bisa berbahaya, tapi cemburu berlebihan bisa menjadi petaka. Buku ini berisi kumpulan kisah cemburu para istri yang sangat inspiring untuk suami atau para istri. Dilengkapi tips cara bijak menata hati saat cemburu Cinta.aku ingin tua bersamamu menatap anak-anak yang meneruskan jejak kita.tanpa perlu sesaat pun merasa khawatir hatimu pergi meninggalkanku
Membumikan Literasi Penulis : Rumah Baca Ujungberung Ukuran : 14 x 21 cm ISBN : 978-623-407-014-9 Terbit : November 2021 Sinopsis : Ketika cahaya literasi kian meredup, masih ada segelintir orang yang peduli padanya. Mereka berjuang untuk kembali menghidupkan literasi di tengah cepatnya perubahan zaman. Mereka membawa lentera-lentera literasi untuk menerangi orang-orang di sekelilingnya, menebarkan kebaikan, dan menjadi sebaik-baiknya manusia yaitu dengan bermanfaat terhadap sesama. “Literasi dapat diibaratkan sebagai akar yang menopang banyak aspek kehidupan, sebab itu ia perlu dikuatkan, dan membumikannya merupakan sebuah keharusan.” Happy shopping & reading Enjoy your day, guys
Sepuluh tahun lebih Adinda menikah dengan Aryo. Namun setiap hari selama pernikahannya ia dibuat penasaran dengan karakter Aryo yang tak bisa ditebak. Hingga berbulan-bulan ia dan anak-anaknya ditinggalkan begitu saja tanpa satu patah kata, tanpa kabar dan tanpa nafkah oleh Aryo, suaminya. Dimanakah Aryo berada? Apa alasan ia meninggalkan keluarganya? Masih hidupkah atau sudah tiada? Masih terus menjadi pertanyaan Adinda hingga kini. Laki-laki dan perempuan, adalah dua kebudayaan yang berbeda. Bukan hanya berbeda secara neuropsikologisnya tetapi juga bagaimana masing-masing jenis kelamin ini dibesarkan oleh kedua-orangtuanya. Sehingga, ketika dewasa mereka adalah dua kebudayaan yang berbeda,...
Buku ini mengkritisi sejumlah hal yang berkaitan dengan perkembangan karya sastra Indonesia, terutama yang berbasis cerpen dan puisi, yang dihasilkan oleh sastrawan Indonesia sepanjang tahun 1990–2000. Buku ini diharapkan dapat memberi perspektif lain dalam upaya mengkritisi pertumbuhan karya sastra Indonesia agar tidak hanya terpaku pada angkatan tertentu sebagaimana yang diajarkan dalam kurikulum baku sekolah-sekolah dulu: adanya patokan generasi karya sastra Indonesia angkatan 1920, 1933, 1945, dan 1966. Saya sangat berharap buku ini dapat menggugah dan memberi alternatif masukan yang berarti bagi kehidupan karya sastra Indonesia, serta dapat memantik keinginan para pelajar, mahasiswa, guru, dosen, dan pencinta karya sastra Indonesia lainnya untuk berkarya secara lebih baik. Saya percaya, sesungguhnya, karya sastra Indonesia akan jauh lebih berkembang jika kita menopangnya dengan membuka pikiran terhadap berbagai inovasi atau pembaruan, sehingga karya sastra Indonesia tidak dianggap stagnan baik dalam hal ide, tema, atau unsur intrinsik maupun ekstrinsik lainnya. Satmoko Budi Santoso