You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Essays on the clash between Indonesian students and troops in May 1998.
Sudah lama Alkitab dan penafsirannya sangat bersifat androsentris dan mengedepankan kepentingan kaum laki-laki yang menafsirnya karena memang hanya laki-laki yang diperbolehkan membaca dan menafsirkannya. Karena itu tidak heran apabila hal berteologi juga menjadi hak kaum laki-laki, yang tidak jarang menghasilkan teologi yang bersifat opresif terhadap kaum perempuan dan mereka yang lemah. Suara-suara korban, kaum perempuan yang tertindas dan tersingkirkan tidak terdengar. Sehubungan dengan hal itu kaum perempuan bangkit dan berteologi untuk memberi tempat bagi suara-suara dan pengalaman mereka dalam berefleksi teologis, sekaligus mengangkat posisi dan peran perempuan yang selama ini terlupakan. Buku ini berisi tulisan-tulisan dari kaum perempuan yang berteologi dari perspektif feminis, dengan mengangkat kisah-kisah dalam teks Alkitab, relasi lintas agama, mitologi, dan masalah-masalah ketidakadilan gender yang lain. Cara berteologi yang tidak seksis ini akan menghasilkan pembebasan dan kesederajatan antara laki-laki dan perempuan. * * *
None
Buku ini memperkenalkan pribadi Yesus Kristus sebagai pelaksana misteri keselamatan Allah. Buku ini diawali dengan pembahasan mengenai pendekatan Kristologi dan latar belakang Israel pada zaman Yesus. Kemudian pembaca diajak mengenal Yesus sejak dari kelahiran-Nya, ajaran dan karya-karya-Nya, sampai wafat dan kebangkitan-Nya. Di samping itu, dibahas juga pemahaman Yesus menurut keempat Injil dan Paulus. Selanjutnya dibahas ajaran mengenai Allah Tritunggal. Buku ini diakhiri dengan pemaparan tentang Kristologi bagi kaum muda untuk membantu kaum muda menghayati imannya akan Yesus Kristus pada masa sekarang.
Buku Mengenal Tujuh Sakramen ini memperkenalkan apa itu Sakramen dan ketujuh Sakramen dalam Gereja Katolik. Penjelasan setiap sakramen dalam buku ini diawali dengan sejarah perkembangan sakramen dari masa ke masa, pendalaman atas makna sakramen, dan implikasi pastoral masing-masing sakramen. Selain memberikan pengetahuan yang benar mengenai ketujuh sakramen, buku ini juga membantu para pembaca untuk menghayati ketujuh sakramen dalam hidup mereka sehari-hari. Buku ini dapat dimanfaatkan oleh para guru, dosen, maupun katekis dalam menjelaskan sakramen-sakramen dalam Gereja Katolik. Buku ini juga berguna bagi bagi khalayak umum yang ingin mengenal ketujuh sakramen lebih dalam.
Pendidikan pada hakikatnya adalah upaya untuk melakukan perubahan pada individu yang pada gilirannya diharapkan mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik. Karena pendidikan dapat mengubah seseorang, maka Driyarkara (1955) menyebut pendidikan sebagai perbuatan fundamental. Di dalam situasi yang terus berubah, satu hal yang tidak berubah adalah fokus atau subjek pokok pendidikan, yaitu murid. Semua upaya dan sumber daya diarahkan demi berkembangnya murid. Buku ini mencoba menempatkan berbagai gagasan hanya demi kemajuan para murid. Buku ini terdiri atas empat bagian, yaitu: BAGIAN I: Pendidikan Generasi Milenial, BAGIAN II: Pembelajaran yang Mencerdaskan, BAGIAN III: Pendidikan Karakter, dan BAGIAN IV: Guru. Semoga gagasan-gagasan yang disajikan di dalam buku ini memicu diskusi-diskusi agar proses belajar di kalangan para pendidik terus berlangsung, sehingga ditemukan model-model dan cara-cara pendidikan yang tanggap zaman demi perkembangan para murid secara optimal.
Responding to evolving challenges toward achieving gender equality and social inclusion. 30-31 August 2021, Indonesia. This event, organized by Pusat Studi Gender, Anak, dan Keluarga (PPGAK) ‘The Center of Gender, Children, and Family Studies’ Universitas Andalas aims to promote new insights and discussion about the current global perspectives, considering the differences in academic and subject fields’ approaches across time, countries, and economic sectors, with its implications and to improve and share the scientific knowledge on gender research. Is meant to open our horizon that the issue of gender and social inclusion may be viewed from various disciplines and perspectives. This book constitutes the refereed post-conference proceedings of the 1st International Conference in Gender, Culture and Society, held online from Padang, Indonesia, August 30-31, 2021. The 85 revised full papers were carefully selected from 124 submissions. The papers are organized thematically in gender, culture and society. The papers present a wide range of insights and discussion about the current global perspectives on gender research.
Raumanen, a prize-winning novel by Marianne Katoppo, tells the story of Monang, a handsome but wayward Batak man, and Raumanen, a young Minahasa woman who, though educated and intelligent, is also a 'soft touch' when it comes to love. As is deftly revealed by the author in this novel, even in modern day Indonesia, matters of religion and ethnicity can greatly affect--for better or worse--the course of a couple's relationship.
Meskipun sudut pandang penulisan buku ini dari kacamata seorang biarawan yang berkaul, tetapi tulisan ini tidak hanya berbicara tentang kehidupan religius. Buku ini juga berbicara tentang hidup pada umumnya, berbicara tentang apa pun jenis kehidupan yang dimulai dengan jawaban ”Ya”. Selalu ada pesan yang umum bahkan dari hal yang khusus sekalipun, begitu pula sebaliknya, ada pesan yang khusus dari setiap peristiwa dan pengalaman yang umum. Bagian per bagian buku ini adalah jawaban dari pertanyaan yang sama ini: ”Setelah jawaban ya, apa yang selanjutnya terjadi?” Metode penulisan yang dipakai bukanlah metode yang lazim – kalau tidak hendak disebut ”ngasal”. Meskipun masing-masing pembaca dapat menarik pesan, bahkan hanya dengan membaca bagian tertentunya saja, tetapi untuk mendapatkan makna dan cita rasa keseluruhannya, pembaca mesti mencicipi bagian per bagiannya, hingga tuntas. Tulisan ini bukan bermaksud menggurui, apalagi menjadikannya patokan yang kaku, karena pada dasarnya pengalaman hidup dalam menanggapi panggilan Tuhan dalam diri setiap orang adalah unik.
Tulisan ini hendak menyuguhkan pesan bahwa komunikasi melindap dalam semua dimensi kehidupan bernegara. Dan, seiring waktu, akhirnya komunikasi menjadi investasi bagi sebuah bangsa, khususnya dalam menanggapi setiap konflik yang tidak pernah absen menyergap bangsa ini. Padahal, bangsa ini adalah bangsa yang besar. Oleh karena itu, penulis buku ini juga sedang berupaya mengajak agar kita selalu bisa membangun narasi kebersamaan dan titik temu yang damai saat muncul perbedaan yang berpotensi konflik. Buku ini penting untuk dibaca oleh semua kalangan. Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si. (Program Doktoral Pascasarjana Ilmu Komunikasi UNPAD)