You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Buku ini mengajak kita merenungkan kembali perlunya untuk mengikis batas pembeda antara yang kita anggap sebagai "Indonesia Barat" dan "Indonesia Timur" dalam upaya membangun kesejahteraan Indonesia. Meskipun upaya tersebut telah dilakukan jauh semenjak dahulu sampai era reformasi hadir, tampaknya kesenjangan antara barat dan timur masih cukup nampak. Di samping perlunya pembangunan ekonomi yang merata dan adil, buku ini mencoba mewacanakan kembali mengenai model pembangunan Indonesia Timur yang menekankan partisipasi masyarakat, pelibatan aspek sosial budaya serta peka terhadap isu lingkungan. Pendekatan sosial budaya dan antropologis tampaknya menjadi penting jika mengingat masyarakat Indonesia Timur penuh dengan kekayaan budaya dan karakter sosial spesifik yang dapat menjadi modal bagi pembangunan
Fenomena membaca, meneliti dan menulis adalah sebuah tradisi yang tidak dapat terpisahkan dalam iklim perguruan tinggi, baik itu akademisi maupun praktisi. Hal ini senantiasa patut dilestarikan dengan cara merawat, dan terus berlatih, sehingga kampus sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi dapat mengimplementasikan kontribusi temuannnya kepada masyarakat secara lebih aplikatif dan reliabel. Buku ini merupakan kumpulan tulisan dari para pemikir muda UB. Setelah melalui berbagai tahapan seleksi dari sekian penulis yang berpartisipasi dan berprestasi. Terdapat 20 puluh essai terbaik berdasarkan hasil penilaian dewan juri, dalam serangkaian kegiatan Lomba menulis Essai yang telah diselen...
Buku ini adalah kajian antropologi tentang berbagai fenomena pariwisata dan budaya khususnya di wilayah Jawa Timur. Kehadiran industri pariwisata yang semakin intensif tidak hanya kita lihat memberi alternatif ekonomi atau hiburan rekreatif, lebih penting mempengaruhi secara mendasar pada hampir seluruh aspek kehidupan masyarakat lokal sekitarnya dalam level sehari-hari. Jika mengikuti pengertian kebudayaan sebagai the way of life of a people, cara hidup dan keseluruhan aspek dalam masyarakat ini yang kita letakkan sebagai budaya. Maka hubungan antara pariwisata dan budaya serta fenomena pariwisata budaya (cultural tourism) itu sendiri yang menjadi pokok bahasan dalam buku ini Pendekatan kon...
Dalam kurun waktu 11 minggu setelah penahanan Diponegoro pada 28 Maret 1830 di Magelang, setiap percakapan dengan sang Pangeran dicatat oleh tiga perwira militer Belanda yang ditugaskan untuk mengawal perjalanannya ke pengasingan di Sulawesi. Percakapan keempat, yang jauh lebih singkat, ditulis oleh putra bungsu Putra Mahkota Belanda, yang di kemudian hari diangkat menjadi Raja Belanda, Willem II (bertakhta 1840–49), Pangeran Hendrik (1820–79)—pada saat memegang jabatan letnan satu di Angkatan Laut Belanda—di Fort Rotterdam, Makassar, 1837. Percakapan dengan Diponegoro berisi catatan dari semua perbincangan itu. Ditulis secara terus terang, menawan, dan blak-blakan, untuk pertama kalinya diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan ditempatkan dalam konteks sejarah. Sebagai sumber penting untuk setiap biografi Pangeran Diponegoro, catatan-catatan ini dibuka dengan sebuah esai biografis yang menyelami posisi “orang luar di dalam” empat perwira yang bercakap-cakap dengan sang Pangeran.
Gender equality for women in legal instruments as implementation of Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination against Women in Indonesian legal system.
Dinamika masyarakat digital di Indonesia sungguh luar biasa. Pada awalnya, interaksi sosial berbasis internet masih menggunakan piranti komputer. Namun, seiring dengan berkembangnya ekosistem digital yang melahirkan berbagai instrumen baru (seperti smartphone), maka dunia digital menjadi semakin desiminatif. Beragam platform digital pun lahir dan berkembang dahsyat. Berbagai start up digital tumbuh bak jamur di musim hujan. Dari situlah bergulir berbagai isu dan fenomena yang memancing minat para ilmuwan sosial untuk mengkaji dan menganalisis di balik segenap dimensi sosial teknologi digital.
Gender dan Kemiskinan menjadi pilihan judul buku ini yang berhasil dihimpun dari hasil penelitian di beberapa tempat yang tersebar di Jawa, Sumatera, Maluku, dan NTT. Isu gender dan kemiskinan menjelaskan bagaimana kemiskinan mengalami proses reproduksi dan memberikan dampak serta memunculkan fenomena spesifik pada kaum perempuan. Perempuan sebagai perilaku ekonomi dan penerima dampak pembangunan yang memunculkan kemiskinan.
Pengakuan hak ulayat dalam Pasal 3 UUPA ini, oleh sebagian besar pengkaji, baik dari ahli hukum agraria maupun dari ahli hukum adat, lebih-lebih dari kalangan LSM, merupakan bentuk pengakuan setengah hati, semu, dan ambigu. Untuk mengusulkan agar Pasal 3 UUPA ini di judicial review hanya dengan menyebutkan kelemahan kelemahan secara gramatikal, bukanlah tindakan yang bijaksana. Penulis berkeya- kinan bahwa semua produk hukum berasal dari suatu kesepakatan dan keputusan politik, serta bermuatan kepentingan politik. Sehubungan dengan hal tersebut maka untuk mengkaji kelemahan Pasal 3 UUPA perlu ditelisik secara politik hukum yang melandasi pembentukannya. Untuk mengungkap politik hukum yang me...