You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This book is a succinct and critical account on the shariatisation of Indonesia, the largest Muslim country in the world. It comes with an important conclusion that the change of such a non-theocratic state like Indonesia into a theocratic state is highly possible when its law is penetrated by those who want to change the state system.
The rise of technology and ease of spread of information has facilitated the diaspora of new ideas in the community. The penetration of new ideology and new values challenges the status quo of value and morality in our community. While this can be seen as an opportunity to evolve as a nation, the introduction of radical and separatism brings chaos to the community. This issue is not only experienced in Indonesia but also in the whole world. The needs for a solution and academic forum to discuss this postmodernity in society bring us to the The 4th International Conference on Law, Education and Social Sciences (ICLSSE) 2022. This conference is an international forum to disseminate knowledge and research development among researchers, scholars, professionals, and those interested in research interests in Law and Social Sciences and Social Education. This conference was organized by the Faculty of Law and Social Sciences, Universitas Pendidikan Ganesha. The theme of this fourth conference is "Race, Ethnicity, and Nationalism in Postmodern Society: Opportunities and Challenges".
Buku ini menjelaskan tentang pendidikan agama Islam dan budi pekerti yang dijelaskan dengan rinci dan mudah dipahami oleh pelajar.
"Komunikasi adalah proses dimana individu mengirimkan rangsangan, biasanya dalam bentuk verbal, untuk mengubah perilaku orang lain," menurut Forsdale. Untuk memastikan bahwa pesan verbal dan nonverbal diinterpretasikan dengan benar, jaminan harus diberikan karena semakin besar perbedaan budaya, semakin banyak peluang untuk komunikasi antar budaya yang hilang. Karena ketika kita berbicara dengan seseorang dari budaya lain, ada juga perbedaan, tingkat pengetahuan, kesulitan meramal, ambiguitas, kebingungan, dan suasana misteri yang tak terduga. Kasar atau bahkan tidak membantu. Oleh karena itu, sesuai dengan judulnya "Problematika Teori dan Praktik Komunikasi" buku ini sebagai sarana untuk menciptakan keberhasilan komunikasi dengan orang lain yang merupakan inti dari komunikasi.
Pada 26 Agustus 1963 lahir seorang anak laki-laki sederhana yang tumbuh bersama dengan jiwa seninya hingga besar dan menjadi salah satu orang yang mampu menggetarkan penguasa Orde Baru. Dia adalah Widji Widodo atau lebih popular dengan nama Widji Thukul, sang penyair sekaligus aktivis yang mampu menggerakkan hati para pendemonstran hanya dengan bait-bait puisinya. Empat bait terakhir dari salah satu prinsipnya “Hanya ada satu kata: Lawan!”mempunyai nilai sugesti bagi para pendengarnya. Setelah dituduh terlibat dalam kerusuhan 27 Juli 1996 (Kudatuli), Widji Thukul pamit bersembunyi kepada istrinya (Sipon) karena menurutnya semua sudah ngawur. Dia memang berpindah-pindah tempat sebelum akhirnya menghilang dan tidak diketahui keberadaannya hingga kini. Sejumlah orang menduga dia menjadi korban penculikan. Sipon dan sejumlah sahabat Widji Thukul masih yakin bahwa pencipta puisi “Peringatan” itu masih hidup. “Dia hilang tetapi ada, ada tetapi hilang, tetapi aka nada dalam jiwa”.
Bismillah, segala puji bagi Allah, salam sejahtera tercurah kepada para nabi dan manusia pilihan-Nya. Buku yang berada di tangan anda ini adalah buku untuk memenuhi literatur mahasiswa—juga untuk khalayak, sebagai bahan bacaan dan semakin melengkapi khazanah keilmuan tentang Pendidikan Islam; baik sebagai mata pelajaran, sekaligus kelembagaan yang bisa diandalkan dari sisi mutu dan mampu bersaing di tengah kompleksitas perubahan—dalam bahasa Prof. Dr. Dedi Mulyasana disebutnya dengan fastabiq al-khairat—yang semakin kompetitif dan komparatif, baik secara internal di lembaga Islam juga dengan lembaga lain. Sebagai mata pelajaran, PAI di sekolah umum menghadapi persoalan yang tidak diang...
Wacana merupakan salah satu kajian dalam ilmu linguistik yang ditetapkan dalam satu kajian tersendiri, yakni analisis wacana. Kajian analisis wacana dapat dilihat dari paradigma struktural dan paradigma fungsional, serta struktural fungsional. Dalam paradigma struktural, wacana dipandang sebagai satuan bahasa terlengkap dalam hierarki gramatikal tertinggi atau terbesar. Sementara dalam paradigma fungsional wacana dimaknai sebagai bentuk interaksi. Dalam interaksi tersebut tentu ada pesan yang harus dimaknai. Dalam memaknai pesan tersebut, paradigma fungsional melibatkan berbagai aspek dalam kajiannya, seperti sosial, politik, hukum, budaya, dan sebagainya. Buku ini memaparkan wacana dari sisi konsep, teori, dan aplikasinya. Konsep-konsep terpapar pada subbab-subbab yang menjelaskan tentang hakikat, tujuan, fungsi, struktur, unsur-unsur, kohesi dan koherensi, serta jenis-jenis wacana. Teori dan aplikasi terepresentasikan pada sub-sub bab yang menguraikan berbagai jenis wacana, seperti wacana iklan, wacana berita, wacana lisan, wacana sastra (syair lagu), dan wacana budaya.
Awalnya Liem Sioe Liong hanya petani miskin dari desa terpencil di Fuqing, China bagian selatan. Kemelaratan dan ancaman perang membuat Liem memutuskan untuk pergi ke tanah Jawa. Memulai karirnya dari penjual baju, tukang mindring, penjual kopi, Liem terus maju dan bisnisnya melesat hingga menduduki posisi sebagai perusahaan terbesar di Indonesia. Lalu bagaimana Liem Sioe Liong mengelola bisnis UKM menjadi bisnis konglomerasi kelas dunia? Dialah sang pemilik dari perusahaan-perusahaan terbesar di Indonesia, seperti BCA, Indofood, Bogasari, Indocement, Indomobil, serta ratusan perusahaan lainnya. Terlepas dari cibiran soal kedekatannnya dengan penguasa, Liem tetaplah pengusaha jempolan yang melakukan suksesi dengan sangat baik hingga saat ini. Anak keturunannya masih menduduki peringkat sebagai orang terkaya di Indonesia. Temukan semuanya di dalam buku ini!
Saya harap buku saku ini dapat dibawa kemana-mana, walaupun buku ini kecil tapi semoga isi dari buku ini tidak kecil seperti kelihatannya. Karena masalah tauhid atau ketuhanan merupakan masalah yang paling mendasar, saya mengedapankan filsafat Islam dan tasawuf karena saya kira filsafat adalah cara yang tepat untuk menyelesaikan permasalahan negara Indonesia, kita bisa berkaca pada negara Iran dan Amerika, yang lebih mengedepankan filsafatnya, dan saya melihat , hampir setiap negara yang mempelajari filsafat dengan baik, negaranya maju.
Buku persembahan penerbit MediaPressindoGroup #Narasi