You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Semakin bertambahnya umur. Tentu kita perlu memikirkan banyak hal untuk kehidupan diri sendiri. Beberapa hal yang menjadi kebiasaan di umur 20 tahun ke-atas di antaranya seperti menghabiskan uang, terjebak di lingkungan pertemanan yang toxic, membandingkan diri dengan orang lain, gak mau belajar, membuang-buang waktu dan lain-lain. Sadar atau tidak, kegiatan di atas adalah kegiatan yang dapat menelan para generasi muda secara perlahan kedalam lubang kecemasan dan kegagalan serta takut untuk menghadapi apapun yang terjadi. Terus di umur 20 sekarang dan memasuki umur 20 ke atas, apa sih yang akan kita hadapi? Bagaimana sih kita menghadapinya? Dan hasil apa yang akan kita peroleh ketika kita berhasil di umur 20 sampai 20 ke atas? Buku ini di tulis bukan hanya semata-mata karena umur dari para penulis sudah 20 tahun. Hanya saja, penulis ingin berbagi pengalaman dan kesan yang di dapatkan oleh para penulis.
Guru profesional memiliki peran krusial dalam membentuk karakter siswa. Mereka bukan hanya penyampai pengetahuan akademis, tetapi juga menjadi teladan yang memengaruhi nilai-nilai dan sikap siswa. Dalam pembentukan karakter siswa, guru perlu memahami bahwa karakter bukanlah sesuatu yang dapat diajarkan dalam satu pelajaran atau materi tertentu, melainkan hal itu adalah hasil dari interaksi sehari-hari, pengalaman, dan pemberian contoh positif. Guru yang berkomitmen untuk mengembangkan karakter siswa akan selalu mencoba memberikan teladan yang baik melalui perilaku, integritas, dan nilai-nilai yang mereka tunjukkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka juga harus berperan sebagai pemandu dan mentor, membimbing siswa dalam memahami makna pentingnya nilai-nilai seperti kejujuran, rasa tanggung jawab, empati, dan kerja sama.
A Smithsonian Notable Book for Children A School Library Journal Best Book of the Year “Genius.” —The New York Times Book Review A beautiful repackage marking the twentieth anniversary of the beloved, award-winning novel that celebrates teachers and learning. Ten-year-old Frederika (Fred for short) doesn’t have much faith that the new teacher in town will last very long. After all, they never do. Most teachers who come to their one-room schoolhouse in remote Alaska leave at the first smell of fish, claiming that life there is just too hard. But Miss Agnes is different: she doesn’t get frustrated with her students, and finds new ways to teach them to read and write. She even takes a special interest in Fred’s sister, Bokko, who has never come to school before because she is deaf. For the first time, Fred, Bokko, and their classmates begin to enjoy their lessons—but will Miss Agnes be like all the rest and leave as quickly as she came?
None
None
"In Maharanis Lucy Moore recreates the lives of four women: two grandmothers, a daughter and a granddaughter, all of them princesses of the royal courts of India." "Full of spirit and courage, each maharani changed the world she lived in, shaping the way modern Indian women define themselves. This is an intimate portrait of a nation during an era of great change - the rise and fall of the Raj and India's long road to Independence and beyond."
None
None