You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Brief biographies of Soekarno's wives.
Apa kau tak kangen merebahkan badan di hamparan rumput Jepang? Lalu matamu melumat birunya langit dan kemuning senja. Saat itu, kau bilang cita-cita hidupmu setinggi mereka. Tiga belas cerpen berlatar pedusunan di Jawa, Sumatra, dan Aceh ini mengajak pembaca untuk memahami bahwa dunia batin orang-orang pinggiran, selalu punya letupan—kadang ironis, tragis, tetapi juga inspiratif. Orang-orang pinggiran mengambil pilihan hidup atas nuraninya, meski kerap dianggap gila. Di kisah-kisah ini, kehidupan terbaca. “Sedih dan bahagia itu tak sederhana dan kekuatan narasi membuat kita lebih mudah menerimanya tanpa mengiba atau gegap gempita.” —Prof. Dr. Sri Margana, M.Phil. Buku Terkait: Menanam Warisan
Rentang yang disisir buku ini dimulai dari majalah Poetri Hindia pada 1908 hingga Cantiq dan Mamamia!. Melewati banyak periode, merekam suara perempuan dalam satu abad perjalanan keluarga Indonesia. Buku ini merupakan persembahan Yayasan Indonesia Buku untuk jagat pers menyangkut babad pers perempuan dalam sejarah pers Indonesia. Bukan saja ingin menunjukan ke permukaan tentang bargaining position dan peran strategis perempuan Indonesia dalam dunia pers, tetapi juga bagaimana pers perempuan Indonesia ikut andil dalam memaknai perjalanan perempuan Indonesia.
Pada akhir 1950-an permasalahan kemanan dan perebutan Irian Barat menjadi fokus utama pemerintah. Alhasil, bidang sandang dan pangan selama periode (1957 1963) sempat terpinggirkan dari fokus pemerintah. Akan tetapi, pada 1958, muncul temuan data dari Food and Agriculture Organisation (FAO) yang menyatakan bahwa Indonesia mengalami krisis pangan terutama beras. Peristiwa ini membuat Sukarno berusaha untuk memecahkan permasalahan pangan. Alhasil Sukarno meminta kepada Departemen Pertanian dan Agraria untuk mengurai permasalahan ini. Permintaan ini direspons dengan membuat koekboek yang berisi beragam resep dari daerah-daerah di Indonesia dengan judul Mustika Rasa. Mustika Rasa digadang-gadang menjadi sebuah proyek besar Sukarnno yang mampu menyelesaikan masalah pangan.
Sukarno tentu saja bukanlah politisi karbitan. Politisi yang terkerek karena katabelece. Ia berada dalam gelombang pergerakan tepat setelah organisasi politik radikal seperti PKI digulung. Pamornya menaik karena setelah partai komunis digasak, Partai nasional Indonesia (PNI) yang kemudian mengambil alih panggung dan podiumnya. Di situlah Sukarno, seperti seorang aktor besar, memaksimalkan semua yang dipunyainya untuk satu target: kolonialisme harus tumbang, imperialisme harus enyah. Buku ini adalah ringkasan terbaik jika ingin mengetahui lebih dekat bagaimana Sukarno memaksimumkan segala potensi dirinya dalam proses melahirkan dan merawat Republik. Walau kita tahu, ia kemudian dimangsa sendiri oleh revolusi yang ia besarkan, ia kobar-kobarkan. Sukarno, betapapun, adalah Bapak Revolusi Indonesia.
History and criticism on folk drama of Minangkabau ethnic group in Sumatera Barat Province, Indonesia.
Buku ini disunting dari tesis penulis yang berjudul “Perempuan dan Modernitas: Perubahan Adat Perkawinan Minangkabau Pada Awal Abad ke-20”.Berangkat dari pembacaan penulis terhadap karya sastra angkatan lama yang diterbitkan oleh Balai Pustaka tahun 1920an. Sebut saja Abdul Muis “Salah Asuhan”, Hamka “ Merantau ke Deli”, “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”, Di Bawah Lindungan Ka’bah” dan karya Marah Rusli yang cukup fenomenal yaitu “Siti Nurbaya” yang ditulis oleh pujangga dari Minangkabau ini memperlihatkan potret kehidupan perempuan Minangkabau dengan permasalahan adat perkawinan dalam masyarakat Minangkabau. Perempuan Minangkabau yang sebelumnya bergerak dalam bidan...
Dar!!! Tiba-tiba terdengar ledakan yang sangat keras. Kerumunan orang langsung berpencar. Sementara itu, beberapa pengawal melindungi sang pemimpin negara. Ya, itulah peristiwa Cikini. Penggranatan terhadap Soekarno yang saat itu sedang menghadiri perayaan ulang tahun Perguruan Cikini. Selain peristiwa Cikini, percobaan pembunuhan terhadap Soekarno juga sudah terjadi berulang kali. Setelah diselisiki lebih lanjut, ternyata beberapa peristiwa tersebut mendapat campur tangan dari pihak-pihak yang berusaha menggulingkan, bahkan berniat membunuh Soekarno. Peristiwa apa sajakah yang mengancam nyawa presiden pertama Republik Indonesia ini? Segera temukan jawabannya di dalam buku ini!
Buletin Perpus Bung Karno - 2011 / Vol. 2
History of press in Indonesia, 1907-2007; collection of articles.