You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
"Kenapa? Bukannya dia suka sama kamu? Aku bisa tahu dari cara dia melihat kamu." "Iya. Dia suka sama aku. Tapi dia tahu kalau aku lebih suka sama kamu…." Sara dan Ryan. Dua orang yang saling menyayangi ini memutuskan untuk berpisah karena sering bertengkar. Mereka mengira semua akan berjalan baik-baik saja. Tidak ada drama putus cinta yang akan mengikuti kehidupan sehari-hari mereka. Sampai suatu hari, ketika Sara menggandeng Bona, cowok cakep sekolah sebelah, di depan Ryan. Ryan marah, tidak terima kalau Sara sudah bisa melupakan dirinya. Dia pun memutuskan pacaran dengan murid baru yang imut dan cantik, Lala. Aksi pamer kemesraan pun mewarnai kehidupan sekolah mereka. Tidak ada yang mau mengalah, mereka saling menyerang. Ryan yang selalu terlihat bareng Lala dan Sara yang selalu diantar jemput oleh Bona. Namun, entah mengapa ketika malam hari tiba rasa rindu pun ikut menyergap…
Ia selalu ada ... rasakan Kehadirannya."" Pernahkah kamu bertanya, mengapa senyuman yang selalu dia perlihatkan ketika melintasi kelasmu setiap pagi membuat jantungmu memompa darah lebih cepat? Pernahkah kamu bertanya, mengapa obrolan tak serius di perpustakaan dengan dia bisa meniadi pemicu mimpi indahmu di malam hari? Atau, mengapa cemburu yang muncul setelah melihat dia berjalan ke kantin dengan yang lain membuat harimu terasa berantakan di sekolah? Jangan menduga-duga jawaban. Mungkin itu cinta. Sama seperti enam belas kisah yang ditulis oleh Guntur Alam, Anggun Prameswari, Faisal Oddang, Pretty Angelia, Ria Destriana, Fakhrisina Amalia Rovieq, Afgian Muntaha, Pipit lndah Mentari, Mel Puspita, Fitriyah, Karina lndah Pertiwi, Afin Yulia, Ruth Ismayati Munthe, iuga Dilbar Dilara. Mereka merasakan kehadirannya. Tak pernah absen. Cinta itu selalu ada... di sekolah.
Ketika hubungannya dengan Aiden berakhir, tanpa pikir panjang Katrina mengiyakan ajakan mamanya untuk terbang ke kampung halaman mereka di Skotlandia. Di negara yang indah itu Katrina berharap bisa melupakan kesedihannya. Untuk pertama kali Katrina bertemu dengan keluarga besarnya. Ia mempunyai sepupu jauh yang tampan bernama Mac. Namun, entah kenapa Istas—kakak perempuan Mac—memusuhinya, tanpa Katrina tahu di mana letak kesalahannya. Tapi itu tidak menghentikan Katrina untuk semakin dekat dengan Mac. Dan ternyata Skotlandia menyimpan misteri masa lalu yang tidak terduga. Tidak hanya indah, ada rahasia tersembunyi tentang Katrina di negara itu, juga tentang cerita cinta berlapis kota legenda!
Cinta selalu datang dalam berbagai rupa. Menyapamu seketika, lalu bisa saja meninggalkanmu. Namun, setiap cinta yang mengetuk selalu meninggalkan kenangan dan cerita masing-masing. "Kamu masih cantik. Kamu selalu cantik dan kamu harus tahu betapa aku takut sekali tak akan pernah mendapat kesempatan untuk memeluk kamu lagi." "Tuhan menciptakan perbedaan, juga cinta untuk menyatukannya." "Mencintai tanpa memiliki itu omong kosong. Tapi bagaimana bisa memiliki jika mengungkapkannya saja tidak mampu?"
Namanya Altair, seperti salah satu bintang terang di rasi Aquila yang membentuk segitiga musim panas. Azura mengenalnya di sekolah sebagai murid baru blasteran Jepang yang kesulitan menyebut huruf L pada namanya sendiri. Azura merasa hidupnya yang berantakan perlahan membaik dengan kehadiran Altair. Keberadaan Altair lambat laun membuat perasaan Azura terhadap Kak Nara yang sudah lama dipendam pun luntur. Namun, saat dia mulai jatuh cinta pada Altair, cowok itu justru menghilang tanpa kabar. Bukan hanya kehilangan Altair, Azura juga harus menghadapi kenyataan bahwa orangtuanya memiliki banyak rahasia, yang mulai terungkap satu demi satu. Dan pada saat itu, Kak Nara-lah tempat Azura berlindung. Ketika Azura merasa kehidupannya mulai berjalan normal, Altair kembali lagi. Dan kali ini Azura dihadapkan pada kenyataan untuk memilih antara Altair atau Kak Nara.
"Kak… terima kasih sebelumnya. Tapi… saya gak akan pingsan kalau hanya berdiri dan dijemur di bawah matahari terik," jawabku jujur. "Oh ya? Ya sudah, cepat habisin makanannya, saya antar kamu kembali ke barisan," serumu sambil memalingkan wajah yang mulai memerah. Alan Abimanyu. Senior kutu buku yang jenius dan cakep. Aku dan beratus siswa perempuan di sekolah ini langsung jatuh hati ketika pertama kali melihatmu. Tapi, aku sedikit lebih beruntung karena kita punya kenangan manis sewaktu MOS. Selain itu, kamu mirip dengan teman masa kecilku, Abi Gendut. Tapi tidak mungkin, umur kita kan beda 2 tahun. Lagian Abi yang kukenal itu anaknya lamban, gendut, tapi suka banget tertawa. Beda dengan kamu yang cakep, pintar, dan punya senyum dengan lesung di pipi kirimu. Well, yang terakhir itu sebenarnya kamu sama dengan Abi. Tanpa bisa dicegah, aku mulai membandingkan dirimu dengan Abi. Mencari-cari kesamaan dan perbedaan kalian. Sampai akhirnya, dirimu selalu ada di pikiranku. Sampai akhirnya, setiap melihatmu jantungku berdebar lebih kencang. Sampai akhirnya sebuah kenyataan membuatku tak bisa lagi menggapaimu.
Awalnya hidup Anna berjalan baik-baik saja. Meski tidak terlalu dekat dengan ayahnya, Anna punya seorang ibu dan para sahabat yang setia. Sejak SMA, para sahabatnya yang mendampingi Anna, memahami gadis itu melebihi dirinya sendiri. Namun, keadaan berubah ketika Anna mulai menjauh dari para sahabatnya. Bukan hanya itu, hubungan dia dengan ibunya pun memburuk. Anna semakin hari menjadi sosok yang semakin asing. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi pada Anna, hingga pada suatu hari, dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya yang ternyata penuh luka.
Pernahkah kamu bertanya, mengapa senyuman yang selalu dia perlihatkan ketika melintasi kelasmu setiap pagi membuat jantungmu memompa darah lebih cepat? Pernahkah kamu bertanya, mengapa obrolan tak serius di perpustakaan dengan dia bisa menjadi pemicu mimpi indahmu di malam hari? Atau, mengapa cemburu yang muncul setelah melihat dia berjalan ke kantin dengan yang lain membuat harimu terasa berantakan di sekolah? Jangan menduga-duga jawaban. Mungkin itu cinta. Sama seperti enam belas kisah yang ditulis oleh Ria Destriana, Fakhrisina Amalia Rovieq, Afgian Muntaha, Afin Yulia, juga Dilbar Dilara. Mereka merasakan kehadirannya. Tak pernah absen. Cinta itu selalu ada … di sekolah.
“Rin, namaku Rin. Kamu?” “Rin? Rin doang?” Singkat amat namanya, pikirku spontan. “Iya, Rin doang, ‘rin rin rin’…” Gadis yang mengaku bernama Rin ini melantunkan namanya dengan nada seperti ia sedang membunyikan sebuah lonceng kecil. “Artinya lonceng. Lonceng kan bunyinya ‘rin rin rin’….” Kata siapa SMA itu masa paling indah? Buat Gesang, sejak hari pertama kelas sepuluh hidupnya justru jadi penuh masalah. Tidak punya teman sebangku, terpaksa duduk di depan meja guru, belum lagi tuntutan orangtua tak sejalan dengan yang dia mau. Makanya di jam istirahat Gesang lebih memilih menyendiri sambil memainkan piano di aula atas. Di sana, dia bertemu Rin dari kelas dua belas. Tapi siapa, sih, yang mau berteman sama Rin, si anak koruptor yang suka bolos, selingkuh dari pacarnya, dan mengambil uang klub buat foya-foya? Lantas kenapa Gesang rela masuk dalam perangkap yang bahkan tak pernah Rin siapkan untuknya?
Pernahkah kamu bertanya, mengapa senyuman yang selalu dia perlihatkan ketika melintasi kelasmu setiap pagi membuat jantungmu memompa darah lebih cepat? Pernahkah kamu bertanya, mengapa obrolan tak serius di perpustakaan dengan dia bisa menjadi pemicu mimpi indahmu di malam hari? Atau, mengapa cemburu yang muncul setelah melihat dia berjalan ke kantin dengan yang lain membuat harimu terasa berantakan di sekolah? Jangan menduga-duga jawaban. Mungkin itu cinta. Sama seperti enam belas kisah yang ditulis oleh Pretty Angelia, Pipit Indah Mentari, Mel Puspita, Fitriyah, juga Karina Indah Pertiwi. Mereka merasakan kehadirannya. Tak pernah absen. Cinta itu selalu ada … di sekolah.