Welcome to our book review site go-pdf.online!
You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
ADRESAT HUKUM
Buku ini kumpulan dari ide dan gagasan lepas dari diskusi perkuliahan Filsafat Ilmu dan Filsafat Hukum pada Prodi Magister Hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam setiap diskusi kelas, saya melontarkan pernyataan-pernyataan filosofis mengenai apa saja, untuk direspon oleh semua peserta secara bebas sesuai dengan interes dan pengalamanya masing-masing. Sebagai pendidik dikelas saya berusaha menjaga otoritas subyektif agar tersedia cukup ruang dan waktu bagi semua peserta untuk menyampaikan kehendak-kehendaknya. Setelah diskusi dalam banyak hal dianggap cukup maka diberikan kesempatan kepada semua peserta untuk menuangkan kehendak dan pendapatnya dalam tulisan yang tidak berbatas jumlah halaman, namun berbatas pada kehendak masing-masing secara tuntas. Semua tulisan yang dibuat oleh peserta (contributor) agar menjadi penanda dan pengingat terhadap semua yang telah menjadi kehendaknya, kemudian diterbitkan dalam buku agar kelak para peserta masih mengingat bahwa mereka telah menuangkan kehendak bebasnya dan terhadap kehendak bebasnya tersebut mereka telah mengambil pilihan untuk mempersilahkan para pembaca mendebat dan mengkritisinya.
Beauty with Hijab
Berhijab dengan gaya cantik nan fashionable saat ini semakin marak di sekitar kita. Namun gaya hijab cantik yang simple dan tidak membutuhkan banyak waktu bisa Anda simak dalam buku ini. Selain menampilkan tutorial berhijab yang praktis dan cantik, buku yang disusun oleh 3 penulis yang berbeda pengalaman di bidangnya masing-masing ini memberi nilai tambah sebagai buku fashion hijab. Bagaimana tidak, dalam buku ini terdapat tips dari Nadila Fitria (presenter Jazirah Islam Trans7) untuk para wanita muslimah yang sering bepergian, sehingga wanita muslimah dapat bepergian dengan praktis namun tetap gaya. Tips moslempreneur juga ada dalam buku ini. Siapa bilang wanita muslimah tidak bisa berwirausaha, Anda pun juga bisa memulainya. Syukuril Rohmania akan berbagi tips wirausaha kepada Anda. Owner dari Kurmastore yang sudah malang melintang di dunia online. Tak hanya itu, hijab fashion tips dari Meyda Sefira akan semakin melengkapi buku ini. Pemain sinetron dan film islami ini akan memberikan tips berhijab untuk Anda semua. Lengkap bukan? Segera simak buku ini dan jadilah Muslimah yang sesungguhnya. Tiara Aksa
Beauty with Brokat
Brokat identik dengan nuansa vintage yang kental. Brokat biasa diaplikasikan pada busana di acara formal maupun party untuk tampilan yang eye catching. Motif brokat yang kian beragam dengan detail, bahan, dan warna membuat brokat tampil lebih elegan dan classy. Dengan paduan bahan lain, menjadikannya semakin pas diaplikasikan pada busana muslimah. Busana muslimah yang kita kenakan pun akan tampak lebih chic dan glamor. Pas dikenakan pada kesempatan apa saja seperti formal, kerja, kasual, hingga pesta, semua tergantung model dan padanannya. Tiara Aksa
Rizal's own story of his life
DigiCat Publishing presents to you this special edition of "Rizal's own story of his life" by José Rizal. DigiCat Publishing considers every written word to be a legacy of humankind. Every DigiCat book has been carefully reproduced for republishing in a new modern format. The books are available in print, as well as ebooks. DigiCat hopes you will treat this work with the acknowledgment and passion it deserves as a classic of world literature.
Revolutionary Spirit
Like his great contemporaries Sun Yat-sen and Mohandas K. Gandhi, the Philippine patriot and polymath JOSE RIZAL (1861-1896) helped write the history of freedom in Asia. His two subversive novels and an immortal last poem helped inspire the first nationalist revolution on the continent and led to the founding of the first Asian republic. But what was Rizal's impact on the nationalist awakening in Southeast Asia? REVOLUTIONARY SPIRIT argues that by infusing a revolutionary spirit into the struggle to create a Philippine nation in the late 19th century, Rizal ended up invigorating Indonesian nationalism and Malaysian scholarship, regional political discourse and world literature, in the 20th-and remains must reading in the 21st.
The Social Cancer
José Rizal presents the English version of Noli Me Tangere in The Social Cancer, offering a poignant exploration of social issues and the fight for justice. The Social Cancer: A Complete English Version of Noli Me Tangere by José Rizal: Explore the tumultuous world of colonial Philippines with The Social Cancer, a powerful novel by the national hero of the Philippines, José Rizal. This incisive work exposes the social injustices and corruption prevalent in Spanish colonial society, inspiring a call for reform and laying the groundwork for the Philippine revolution. Why This Book? The Social Cancer stands as a poignant testament to the power of literature in exposing societal ills and sparking change. José Rizal's fearless critique of colonial oppression and his impassioned call for justice make this novel a compelling and influential work that transcends its historical context. José Rizal, a national hero and polymath, invites readers to engage with the social and political realities of colonial Philippines, inspiring reflection on the enduring struggle for justice and equality.
The Story of José Rizal
The life of a hero who made the history of his country during its most critical period, and paid the highest price for his courage. Filipinos inspired by Rizal, made the first nationalist revolution in Asia, and extablished it's first democratic republic
The Reign of Greed
First published in the year 1891, José Rizal's novel 'The Reign of Greed' is a dark sequel to the author's romantic novel 'Touch Me Not'. The present bookl's dark theme departs dramatically from the previous novel's hopeful and romantic atmosphere, signifying the character Ibarra's resort to solving his country's issues through violent means, after his previous attempt at reforming the country's system have made no effect and seemed impossible with the attitudes of the Spaniards towards the Filipinos.
The Social Cancer
Filipino national hero Jose Rizal wrote The Social Cancer in Berlin in 1887. Upon his return to his country, he was summoned to the palace by the Governor General because of the subversive ideas his book had inspired in the nation. Rizal wrote of his consequent persecution by the church: "My book made a lot of noise; everywhere, I am asked about it. They wanted to anathematize me ['to excommunicate me'] because of it ... I am considered a German spy, an agent of Bismarck, they say I am a Protestant, a freemason, a sorcerer, a damned soul and evil. It is whispered that I want to draw plans, that I have a foreign passport and that I wander through the streets by night ..."
