You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
This is an open access book. Each country in Southeast Asia has experienced numerous adversities, from pandemic and disasters, to inequalities and threats to democracy. Adding to these challenges, are our common experience of colonialism where its legacies still resonate in the present. Despite these challenges, Southeast Asia continue to participate in global commitments geared towards realizing sustainable development, democracy, and countervailing the imbalance global power relation. Furthermore, Southeast Asia has been the center of studies that critically examined the global power of knowledge production. Categories of ‘developing, undeveloped, or third world’ have been largely ques...
“Aku” adalah seorang pemuda yang merantau dari Palembang ke Yogyakarta untuk melanjutkan studi. Keberangkatan itu tampak sederhana meski harus mengorbankan motor kesayangannya demi bekal awal. Setibanya di Jogja, ia tak menemukan apa pun yang istimewa sebagaimana yang kerap diceritakan oleh orang lain. Ia justru disambut oleh nyamuk, kelabang, kecoak, cacing, botol-botol bir yang berserak, makanan yang tak sesuai dengan lidahnya, bahasa yang asing, desahan dari kamar samping, dan hal-hal yang tak lumrah dalam kehidupannya yang lalu. Perlahan ia sadari, Jogja adalah sesuatu yang lain. Jogja adalah pembeda. Kota itu mempertemukannya dengan hal-hal kecil dalam hidup yang memaksanya untuk me...
Cerita-cerita dalam buku ini sederhana namun dikemas dengan tidak sederhana, begitu sebaliknya. Begitupun bagaimana cara Anda menyikapinya. Dan itulah menariknya (Kedung Darma Romansha, sastrawan tinggal di Yogyakarta). Cerpen-cerpen yang sifatnya mengoyak dari dalam. Tidak terlalu menekankan pada keriuhan peristiwa, tapi cukuplah satu dua hal sederhana, mengendap secara perlahan, lalu menuntun kita kepada kenyataan bahwa dalam kesunyian pun ada luka yang ingar-bingar (Sunggih Raga, sastrawan).
“Ayahmu telah jadi peri pohon tergagah, menjadi pemimpin dari peri-peri pohon yang lain.” Wajah-wajah itu tersenyum dan membuat Marti kebingungan. “Tapi…” “Kami juga baru tahu bahwa hal ini bisa terjadi. Biasanya keluarga terdekat saja yang didatangi mimpi penjelmaan. Mungkin karena alam tahu bahwa kau akan merendah dan akan berbohong, mungkin dengan mengatakan bahwa ia hanyalah kunang-kunang. Maka, ia juga mendatangi kami dan memberi tahu mimpi yang sebenarnya.” Senyum-senyum semakin mengembang. Marti baru memperhatikan tamu-tamu yang membawa begitu banyak bibit pohon untuk ditanam. Marti tahu bahwa berkeras menyatakan yang sejujurnya hanya akan memperpanjang kerumitan, baik di hatinya maupun di mata warga. Sekuat tenaga, Marti menyeka air mata yang diterjemahkan warga sebagai air mata haru. Seketika terlintas di benaknya bahwa pohon-pohon pemberian warga akan lebih baik jika ditanam ulang di hutan larangan yang telah menggundul akibat ulah ayahnya. Marti tahu bahwa mungkin inilah waktu yang paling tepat untuk menjadi orang yang lebih bijak daripada peri.
None
Linggoasri merupakaan salah satu desa di wilayah Kabupaten Pekalongan yang masyarakatnya terdiri dari beragam kepercayaan, yaitu Islam, Kristen, Hindu, dan Budha. Hidup rukun bersama, saling menghargai dan menghormati satu sama lain sudah berjalan sejak lama. Tidak mustahil tingkat kesadaran dan toleransi antar umat beragama diapresiasi serta dilirik pemerintah akan kerukunannya dalam bermasyarakat. Tradisi dan budaya yang setiap kali dilaksanakan di desa tersebut tidak menimbulnya pergesekan satu sama lain, akan tetapi justru menambah harmoni kebersamaan dalam bermasyarakat. Keharmonisan bermasyarakat tersebut tentu tersimpan landasan tersendiri yang menjadi sandaran dan pegangan untuk hidu...
Jalan cinta sungguhlah tiada batasnya. Di antara ungkapannya bisa melalui lukisan, tarian, puisi, hingga cerita sastra. Ini adalah kumpulan cerpen yang khusus diciptakan dan didedikasikan sebagai ekspresi lautan cinta kepada Nabi Muhammad Saw. Tentu, cerpen adalah cerpen, dan justru melalui keluasannya itulah ia leluasa mewartakan, menyaksikan, hingga menggumamkan isyarat-isyarat cinta yang terus mengalir makna dan pesonanya.
Buku EXPLORE BAHASA INDONESIA SMP/MTs ini merupakan buku yang dikembangkan dengan pendekatan sains yang pasti akan disukai siswa karena memiliki keunggulan sebagai berikut. ü Materi dan kegiatan dalam buku ini disusun dengan konsep 5M (Mengamati-Menanya-Mencoba-Menalar-Mengomunikasi/ Membentuk Jejaring) yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran dan akan menuntun siswa dalam membentuk bangunan pengetahuannya. ü Adanya kegiatan dan proyek yang dilakukan secara berkelompok akan menciptakan komunikasi dua arah antara siswa dengan siswa, siswa dengan guru maupun orang tua, serta siswa dengan orang-orang di sekitarnya. Hal ini memungkinkan siswa untuk mengasah sik...
Bagaimana wujud bumi di kala senja adalah representasi dari cermin dua sisi, bahwa keindahan yang tampak bisa jadi sebuah tanda perpisahan menuju redup. Kemelut dalam ranah lingkungan, ekonomi, sosial, politik, dan kebencanaan yang terjadi di Indonesia sedari lama tertuang dalam selingkung sastra. Segelintir media penyampai yang dipilih dalam menyuarakan kegelisahan tersebut ialah sastra lisan, sastra anak, prosa, narasi jurnalis, dan lirik lagu. Kondisi Indonesia hari ini mungkin terlihat baik-baik saja, tetapi apa yang dilihat belum tentu memaparkan kondisi sebenarnya. Membaca Senjakala Bumi: Serampai Esai Masa Pandemi, seperti mendapatkan teman duduk diskusi. Melalui keenam belas karangan yang tertuang, akan didapat pembahasan kompleks dengan bincang sederhana tentang sastra dan upayanya dalam menjaga Indonesia. Pandemi COVID-19 tidak menjadi penghambat dalam melahirkan karya, sebaliknya, menjadi penyubur dalam melestarikan sastra.