Welcome to our book review site go-pdf.online!

You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.

Sign up

PARENTS POWER
  • Language: id
  • Pages: 314

PARENTS POWER

Berkeluarga itu… Bukan hanya sekadar mengganti status dari jomblo menjadi memiliki pasangan. Di balik perubahan tersebut tersimpan tanggung jawab untuk bersama-sama membangun kehidupan yang lebih baik. Berkeluarga itu… Bukan hanya sekadar memiliki pasangan yang cantik/ganteng, kaya, memiliki jabatan tinggi, dan terkenal. Lebih dari itu, setiap pasangan harus memiliki wawasan pengetahuan yang luas dan bekal yang cukup, terutama dalam hal agama. Sepasang suami istri pada akhirnya akan menjadi ayah dan ibu yang memiliki tugas sebagai aktor utama dalam pendidikan anak. Berkeluarga itu… Tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Persiapan dan perencanaan perlu dilakukan. Keberhasilan sebuah ...

JEMPUT SURGAMU!
  • Language: id
  • Pages: 191

JEMPUT SURGAMU!

Jemput surgamu! adalah sebuah ajakan bagi kita untuk senantiasa melintasi jalan kehidupan kita yang penuh harmoni dan senyuman. Karena harmoni itu indah dan senyuman itu membahagiakan, bila kita bisa meraihnya, mengapa kita biarkan ia lepas sia-sia. Melalui penuturan kisah yang diberi makna, buku ini menggugah dan menyemangati untuk mendobrak jiwa dan pikiran kita agar mau dan mampu melalui jalan kebajikan dan penuh makna. Ada kisah sebatang pohon pisang yang menyemangati kita untuk menjadi orang yang bermakna, kisah rayap dan papan menggugah kita untuk tidak abai pada hal kecil nan sepele, dan kisah seorang tukang becak tua menampar kita untuk terus berbagi dalam setiap keadaan. Deretan kisah-kisah yang dituturkan penulis bagaikan segelas air yang akan menghilangkan dahaga putra-putri ibu pertiwi akan inspirasi. Sehingga upaya menjemput surga bisa diupayakan dengan maksimal. Insyaallah. Buku persembahan Republika Penerbit [Republika, bukurepublika, Penerbit Republika, religius]

GURU ADALAH USTADZ ADALAH GURU
  • Language: id
  • Pages: 177

GURU ADALAH USTADZ ADALAH GURU

“Buku ini berhasil membuat hati saya mengembang, mengangguk, dan meyakini bahwa dulu, sekarang, dan kelak hingga kapan pun, guru adalah profesi mulia tiada tara. Dari cerita di dalamnya, buku ini jelas ditulis oleh penulis yang tahu tentang dunia itu. Bacalah buku ini agar kita lebih menyayangi dan mendo’akan guru-guru kita,” Tere Liye, Penulis novel best seller “Hafalan Sholat Delisa”. Sebuah catatan dari seorang pendidik dengan lebih dari 10.000 anak didik. Sebuah buku yang akan membuat hati kita mengembang, mengangguk, dan meyakini bahwa dulu, sekarang, dan kelak hingga kapan pun, guru adalah profesi mulia tiada tara. Ada banyak inspirasi dan pelajaran bagaiman kita menjadi seor...

RINDU PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN M. NATSIR
  • Language: id
  • Pages: 191

RINDU PENDIDIKAN DAN KEPEMIMPINAN M. NATSIR

Bila kita menyusuri perjalanan sejarah bangsa ini, kita akan bertemu dengan sederetan nama tokoh-tokoh nasional yang sungguh sangat membanggakan. Bukan hanya karena jasa mereka yang telah mencurahkan seluruh waktu hidupnya bagi kemaslahatan negeri, tetapi pemikiran, perkataan,dan perbuatannya sungguh layak diteladani. Keteladanan kepemimpinan pun saat ini terasa kering dan hambar. Hampir di setiap sendi kehidupan,kita tak lagi mampu menemukan suri teladan yang pantas dicontoh dan dikagumi, padahal bangsa ini telah berpuluh-puluh tahun merdeka dari penjajahan. Ketika kondisi ini yang terjadi, sungguh arif bila kita mencarinya dari perjalanan sejarah bangsa besar ini. Di sana kita akan menemuk...

Iman-Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia; Benteng Moral
  • Language: id
  • Pages: 82

Iman-Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia; Benteng Moral

Rasulullah pernah menasihati Abu Dzar Al Ghiffari. Beliau bersabda, “Wahai abu Dzar, perbaikilah perahu, sesungguhnya laut itu dalam. Dan persiapkanlah bekal yang lengkap, sesungguhnya perjalanan itu jauh…” Perjalanan hidup manusia bagaikan pelayaran di tengah lautan. Sebuah perjalanan panjang yang tentu dipenuhi dengan berbagai ujian dan cobaan. Angin topan, badai, serta gunungan ombak selalu siap menghadang. Padahal laut itu dalam. Padahal manusia tidak bisa bertahan lama di dalam air. Maka pesan beliau, persiapkanlah bekal. Bukan sembarang bekal yang disiapkan. Tapi bekal yang kamil. Bekal yang lengkap. Tidak boleh asal-asalan. Buku IMAN – Benteng Moral Ini adalah potongan ketiga di bab yang ada pada buku IMAN (Ilmu, Moral, Amal, Nasionalisme) – Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia. Ilmu tidak boleh terbang sendiri. Harus ada benang yang menjadi penahan. Maka moral pun menjadi benteng. Kekuatan moral dapat menjaga sayap-sayap ilmu tetap kering meski dihantam badai hujan. Dengan moral keindahan ilmu dan kesaktian iman terjaga. Selamat membaca.

Iman-Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia; Kesaktian Iman
  • Language: id
  • Pages: 76

Iman-Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia; Kesaktian Iman

Rasulullah pernah menasihati Abu Dzar Al Ghiffari. Beliau bersabda, “Wahai abu Dzar, perbaikilah perahu, sesungguhnya laut itu dalam. Dan persiapkanlah bekal yang lengkap, sesungguhnya perjalanan itu jauh…” Perjalanan hidup manusia bagaikan pelayaran di tengah lautan. Sebuah perjalanan panjang yang tentu dipenuhi dengan berbagai ujian dan cobaan. Angin topan, badai, serta gunungan ombak selalu siap menghadang. Padahal laut itu dalam. Padahal manusia tidak bisa bertahan lama di dalam air. Maka pesan beliau, persiapkanlah bekal. Bukan sembarang bekal yang disiapkan. Tapi bekal yang kamil. Bekal yang lengkap. Tidak boleh asal-asalan. Buku IMAN –Kesaktian Iman Ini adalah potongan pertama di bab yang ada pada buku IMAN (Ilmu, Moral, Amal, Nasionalisme) – Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia. Kalimat Iman inilah yang kita bawa ke mana-mana. Di rumah, di masjid, di majelis, di musala, di kantor, di jalan, di pasar, di kamar, di mobil, di motor, di dalam perut pesawat atau kapal laut atau kereta, kalimat iman selalu kita bawa. Ada di penghujung hayat, “Laa Ilaha Illa Allah” menjadi penutup perkataan. Selamat membaca.

IMAN (Ilmu-Moral-Amal-Nasionalisme); Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia
  • Language: id
  • Pages: 328

IMAN (Ilmu-Moral-Amal-Nasionalisme); Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia

Rasulullah pernah menasihati Abu Dzar Al Ghiffari. Beliau bersabda, “Wahai abu Dzar, perbaikilah perahu, sesungguhnya laut itu dalam. Dan persiapkanlah bekal yang lengkap, sesungguhnya perjalanan itu jauh…” Perjalanan hidup manusia bagaikan pelayaran di tengah lautan. Sebuah perjalanan panjang yang tentu dipenuhi dengan berbagai ujian dan cobaan. Angin topan, badai, serta gunungan ombak selalu siap menghadang. Padahal laut itu dalam. Padahal manusia tidak bisa bertahan lama di dalam air. Maka pesan beliau, persiapkanlah bekal. Bukan sembarang bekal yang disiapkan. Tapi bekal yang kamil. Bekal yang lengkap. Tidak boleh asal-asalan. IMAN adalah warisan terbaik, harta pusaka yang dititipkan oleh para Nabi. Bekal mengarungi hidup yang penuh dengan cobaan. Maka IMAN yang ada dalam dada harus diisi dengan makna. Generasi muda saat ini tentu merasakan betapa derasnya arus perkembangan teknologi informasi. Mereka sangat butuh bekal. Sebagaimana Rasulullah menasihati Abu Dzar ribuan tahun lalu, nasihat itu kembali harus didengungkan. Perbaiki kapal! Siapkan bekal! Bekal apa? Bekal IMAN.

Iman-Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia; Sayap Ilmu
  • Language: id
  • Pages: 108

Iman-Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia; Sayap Ilmu

Rasulullah pernah menasihati Abu Dzar Al Ghiffari. Beliau bersabda, “Wahai abu Dzar, perbaikilah perahu, sesungguhnya laut itu dalam. Dan persiapkanlah bekal yang lengkap, sesungguhnya perjalanan itu jauh…” Perjalanan hidup manusia bagaikan pelayaran di tengah lautan. Sebuah perjalanan panjang yang tentu dipenuhi dengan berbagai ujian dan cobaan. Angin topan, badai, serta gunungan ombak selalu siap menghadang. Padahal laut itu dalam. Padahal manusia tidak bisa bertahan lama di dalam air. Maka pesan beliau, persiapkanlah bekal. Bukan sembarang bekal yang disiapkan. Tapi bekal yang kamil. Bekal yang lengkap. Tidak boleh asal-asalan. Buku IMAN – Sayap Ilmu Ini adalah potongan kedua di bab yang ada pada buku IMAN (Ilmu, Moral, Amal, Nasionalisme) – Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia. Kesaktian Iman tentu harus dikuatkan dengan sayap ilmu. Tanpa ilmu, Iman sekadar ada, lemah tak berdaya. Ilmu yang menguatkan keimanan. Bahkan setan pun takut kepada orang berilmu. Bahkan malaikat pun sujud takzim kepada Adam yang berilmu. Selamat membaca.

Iman-Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia; Jiwa Nasionalisme
  • Language: id
  • Pages: 74

Iman-Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia; Jiwa Nasionalisme

Rasulullah pernah menasihati Abu Dzar Al Ghiffari. Beliau bersabda, “Wahai abu Dzar, perbaikilah perahu, sesungguhnya laut itu dalam. Dan persiapkanlah bekal yang lengkap, sesungguhnya perjalanan itu jauh…” Perjalanan hidup manusia bagaikan pelayaran di tengah lautan. Sebuah perjalanan panjang yang tentu dipenuhi dengan berbagai ujian dan cobaan. Angin topan, badai, serta gunungan ombak selalu siap menghadang. Padahal laut itu dalam. Padahal manusia tidak bisa bertahan lama di dalam air. Maka pesan beliau, persiapkanlah bekal. Bukan sembarang bekal yang disiapkan. Tapi bekal yang kamil. Bekal yang lengkap. Tidak boleh asal-asalan. Buku IMAN – Jiwa Nasionalisme Ini adalah potongan kelima di bab yang ada pada buku IMAN (Ilmu, Moral, Amal, Nasionalisme) – Modal Milenial Menaklukkan Dua Dunia. Akhirnya hubbul wathan minal iman, cinta terhadap tanah air adalah sebagian dari refleksi keimanan. Cinta Tuhan kepastian, cinta ketentuan Tuhan keniscayaan. Tanah air adalah bagian dari takdir yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Maka cinta tanah air sebuah keharusan. Selamat membaca.

Sorry, I`m Happy; Nikmati Prosesnya Syukuri Hasilnya
  • Language: id
  • Pages: 194

Sorry, I`m Happy; Nikmati Prosesnya Syukuri Hasilnya

Ada yang suka diskusi tentang kebahagiaan Ada yang bercita-cita hidup bahagia Ada juga yang memilih untuk bahagia Sekarang dan di sini Bahkan di mana-mana Bahagia itu dicipta dan dirasa bukan dicari dan diselidiki Bahagia itu sederhana Buku Sorry I’m Happy banyak memberikan pencerahan tentang makna kebahagiaan. Bahwa kebahagiaan bukanlah soal tempat atau tujuan, melainkan tentang bagaimana cara kita menjalani dan memandang kehidupan itu sendiri. Sang Penulis, yang juga sebagai rektor Institut Ummul Quro Al-Islami Bogor, dan juga penulis aktif dari kalangan pesantren, menuliskan buku ini secara ringan, lugas, tetapi bernas dan sarat akan hikmah. Lewat buku ini, kita akan diajak berpetualang untuk melihat hal-hal kecil yang terjadi dalam keseharian kita. Mungkin sebenarnya remeh memang, tetapi jika kita memandang hal itu dari sudut yang berbeda, jangan-jangan hal yang remeh itulah yang kemudian menjadi sumber kebahagiaan kita. Selamat membaca.