You may have to Search all our reviewed books and magazines, click the sign up button below to create a free account.
Ia merasa seperti kelinci abu-abu muda yang ditarik dari dalam topi panjang oleh pesulap berbaju setelan wool hitam. Sebelumnya, ia tersembunyi dalam gelap pekat lalu kupingnya terpegang lalu tubuhnya terangkat lalu ia dihujani cahaya. “B," kata lelaki itu. “Namamu B.” Saat itu, ia terlahir kembali. Hitam, putih, abu-abu. Kelinci seperti apakah kamu? Masukilah labirin liang, lalu temukan, siapakah dirimu sesungguhnya.
Bagi saya, hal terpenting yang disuarakan Sasti sebagai penulis perempuan adalah kritiknya atas praktik patriarki dalam kehidupan bermasyarakat, beragama, dan bernegara. —Yetti A.KA, penulis. Setiap akhir dari kisah cerpen dalam buku ini membawa pembaca pada awal dari konflik baru yang mendorong pembaca melanjutkan kisahnya dengan atau tanpa sadar. Pembaca diajak berpikir dan berimajinasi tentang berbagai kemungkinan yang tak berkesudahan. —Ayi Jufridar, penulis & penikmat sastra.
Jalan cinta sungguhlah tiada batasnya. Di antara ungkapannya bisa melalui lukisan, tarian, puisi, hingga cerita sastra. Ini adalah kumpulan cerpen yang khusus diciptakan dan didedikasikan sebagai ekspresi lautan cinta kepada Nabi Muhammad Saw. Tentu, cerpen adalah cerpen, dan justru melalui keluasannya itulah ia leluasa mewartakan, menyaksikan, hingga menggumamkan isyarat-isyarat cinta yang terus mengalir makna dan pesonanya.
Trijoko tak pernah menyangka bahwa pekerjaan barunya sebagai seorang penyunting buku akan mempertemukannya dengan Dwitejo, si penata letak trengginas yang juga mantan musuh bebuyutannya. Pertemuan itu mengingatkan Trijoko pada masa-masa remaja di SMA Baik Sangka ketika Dwitejo yang menjadi kakak kelasnya merundung Trijoko dengan begitu keji. Kini, di dunia kerja yang tak kalah kejinya, mereka berhadapan lagi dengan segenap problematika baru dan cinta segitiga yang menguras perasaan. Duel antara editor buku dan layouter-nya tak terelakkan lagi. Ini adalah cerita tentang kerasnya masa muda, perundungan, trauma, dan sengitnya dunia kerja yang membentuk musuh bebuyutan.
Setiap destinasi wisata yang dikunjungi tentunya menimbulkan sensasi yang berbeda sesuai dengan persepsi masing-masing pengunjung (wisatawan). Persepsi yang terbentuk tak lepas dari pengaruh budaya, gaya hidup, pendidikan, teknologi, dan globalisasi. Para pemasar destinasi wisata, khususnya di Indonesia, memiliki tugas utama untuk memahami kebutuhan dan keinginan wisatawan global mengingat Indonesia juga menjadi salah satu negara yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Termasuk di dalam tugasnya adalah menjelaskan perbedaan perilaku wisatawan berdasarkan segmen pasar yang ada dan menyusun strategi pemasaran yang relevan untuk menarik wisatawan global ke Indonesia. Buku ini merupakan hasil ka...
Apa kabar Adik-adik yang baik? Kalian pasti suka binatang, 'kan? Nah, di buku yang kalian pegang ini, ada 12 cerita tentang mereka. Selain ceritanya seru dan menggemaskan, ada juga kebaikan di dalamnya yang bisa kalian tiru. Tunggu apa lagi? Ayo baca dan sebarkan kebaikan pada teman-teman kalian! Selamat membaca ya!
Tentang Kamulah Titik Rindu 2 Bila tiba di suatu masa aku dan kamu, tak lagi berhak tahu perihal hati masing-masing---itu bukanlah suatu kesalahan yang semestinya disesali. Sebab, sekuat apa kita berusaha mempertahankan perasaan, jika bukan jodoh, apa lagi kekuatan yang tersisa---untuk membuat segalanya mampu bertahan? Satu cerita telah tersimpan agar dinikmati semesta. Bagaimana mungkin cinta menemukan bahagianya---jika satu hati tak berkehendak memiliki hati yang lain? Ini kita namai 'Cinta Bertepuk Sebelah Tangan.' Kita ada di antara mereka yang pernah ada di tempat yang sama. Aku menulisnya tidak hanya untuk kita saja. Melainkan untuk mereka juga. Tidak untuk mengenang sebuah patah hati. Namun, setiap cerita hati selalu layak untuk dikenang. Tak penting itu sedih pun bahagia. Oleh karena setiap orang berhak memiliki ceritanya sendiri. Entah dari masa lalu---yang terjadi saat ini maupun akan terjadi nanti. Bahwasanya tak ada manusia yang punya kuasa menyingkirkan kisah hidupnya. Happy Reading Salam manis Yama-Khai
Kerja penerjemahan memang bukan soal gampang. Mikhail Rudnitzky, pakar penerjemahan dari Rusia, menggambarkan proses penerjemahan itu terkadang seperti seseorang yang harus melukiskan sebuah rumah indah di negara lain, sementara di negaranya sendiri rumah dengan arsitektur seperti itu tidak ada, bahkan seluruh keadaan alamnya pun berbeda. Inilah salah satu masalah bagi para penerjemah, yang dalam buku ini diuraikan dengan sangat memikat oleh Anton Kurnia yang lebih dari 20 tahun bergelut dalam dunia penerjemahan. Buku ini merupakan hasil refleksi dan interaksi Anton Kurnia dengan para peserta saat bertindak sebagai pemateri atau narasumber dalam berbagai diskusi dan lokakarya penerjemahan—dari Medan sampai Frankfurt, dari kampus-kampus sampai pusat-pusat kebudayaan.
Buku ini terdiri sebuah Novelet dan Kumpulan Cerpen mengenai perjuangan hidup orang-orang tak beruntung, yang terlahir ke dunia. Namun, berkat semangat dan kerja keras, mereka mampu membuat keadaan hidup menjadi terbalik. Tak hanya sampai di situ. Kisah-kisah yang terurai dalam buku ini, akan mengajarkan kita bahwa meraih sukses harus ditebus dengan berbagai pengorbanan. Cerita utama buku ini tentang perjuangan anak pedalaman Papua dalam mengejar cita-citanya. Cerita-cerita lain juga ikut serta di dalamnya. Buku ini kompleks mengenai perjuangan hidup, cinta dan cita-cita seorang anak manusia. Simak sinopsis ceritanya berikut ini: Kukejar Mimpi dari Balik Pegunungan Mei iin Indarwati Ony, beg...
Testimoni : "Berbagai kisah di buku ini menyajikan pemikiran-pemikiran di luar dugaan. Mengajak pembaca mengambil pesan moral dari cerita budaya dan kearifan lokal yang tak berkesudahan. Mendorong pembaca terus melanjutkan kisahnya dari halaman pertama hingga akhir dengan atau tanpa sadar. Sungguh kreatif." Ricardo Marbun (Penulis cerpen di majalah Femina dan Kartini serta media nasional lainnya. Tinggal di Surabaya) "Membaca kumpulan cerpen ini tidak hanya memberi kesan impresif pada pembaca. Seperti bertamasya. Menikmati berbagai budaya dan replika kehidupan melalui rangkaian kalimat yang diracik oleh penulis dengan lihainya. Sehingga membaca tak perlu jeda, justru melahirkan candu. Dan yang lebih menarik, saya menemukan beberapa tips menulis cerpen di bagian akhir buku ini." Reni Asih Widiyastuti (Penulis cerpen dan resensi buku. Pegiat literasi yang tinggal di Semarang) - Info dan Pemesanan WA. : 089525821150